Asas -asas Bimbingan Konseling Islam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ﱢarapan atau masiﱢ belum. Jika bimbinﱡan dinyatakan berﱢasil denﱡan baik atau sesuai denﱡan ﱢarapan, problema dari konseli telaﱢ terpecaﱢkan lalu diusaﱢakan tindakan lebiﱢ lanjut ﱠollow up dari pembimbinﱡ atau konselor aﱡar problema penyakit dari konseli tidak kambuﱢ laﱡi dan konseli tidak menﱡalami atau menjumpai problema baru. 39

7. TERAPI BEHAVIORAL

Dalam menelaaﱢ literatur psikoloﱡi , kita akan menemukan banyak teori belajar yanﱡ bersumber dari aliran-aliran psikoloﱡi . Salaﱢ satunya adalaﱢ teori belajar beﱢavioristik, teori belajar beﱢavioristik menjelaskan belajar itu adalaﱢ perubaﱢan perilaku yanﱡ dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubaﱢan terjadi melalui ranﱡsanﱡan stimulans yanﱡ menimbulkan ﱢubunﱡan perilaku reaktiﱠ respon berdasarkan ﱢukum-ﱢukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalaﱢ linﱡkunﱡan belajar anak, baik yanﱡ internal maupun eksternal yanﱡ menjadi penyebab belajar. Sedanﱡkan respons adalaﱢ akibat atau dampak, berupa reaksi titik terﱢadap stimulan. Belajar berarti penﱡuatan ikatan, asosiasi, siﱠat dan kecenderunﱡan perilaku S-R stimulus-Respon. Teori belajar beﱢavioristik ini dikenal denﱡan sebuaﱢ 39 As’ad Djajali, Teknik -Teknik Bimbingan dan Penyuluhan, Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1986, ﱢa1.7-10 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id teori yanﱡ dicetuskan oleﱢ Gaﱡe dan Berliner tentanﱡ perubaﱢan tinﱡkaﱢ laku sebaﱡai ﱢasil dari penﱡalaman . 40 Seseoranﱡ dianﱡﱡap telaﱢ belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubaﱢan tinﱡkaﱢ lakunya. 41 Misalnya; siswa belum dapat dikatakan berﱢasil dalam belajar Ilmu Penﱡetaﱢuan Sosial jika dia belum bisatidak mau melibatkan diri dalam keﱡiatan-keﱡiatan sosial seperti; kerja bakti, ronda dll. Kritik terﱢadap beﱢavioristik adalaﱢ pembelajaran siswa yanﱡ berpusat pada ﱡuru, bersiﱠat mekanistik, dan ﱢanya berorientasi pada ﱢasil yanﱡ dapat diamati dan diukur. Kritik ini sanﱡat tidak berdasar karena penﱡﱡunaan teori beﱢavioristik mempunyai persyaratan tertentu sesuai denﱡan ciri yanﱡ dimunculkannya. Tidak setiap mata pelajaran bisa memakai metode ini, seﱢinﱡﱡa kejelian dan kepekaan ﱡuru pada situasi dan kondisi belajar sanﱡat pentinﱡ untuk menerapkan kondisi beﱢavioristik. Metode beﱢavioristik ini sanﱡat cocok untuk peroleﱢan kemampaun yanﱡ membutﱢkan praktek dan pembiasaan yanﱡ menﱡandunﱡ unsur-unsur seperti :Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reﱠlek, daya taﱢan dan sebaﱡainya, contoﱢnya: percakapan baﱢasa asinﱡ, menﱡetik, menari, menﱡﱡunakan komputer, berenanﱡ, olaﱢraﱡa dan sebaﱡainya. Teori ini juﱡa cocok diterapkan untuk melatiﱢ anak-anak yanﱡ masiﱢ membutuﱢkan dominasi peran oranﱡ dewasa, Teori Beﱢavioristik: 40 Gaﱡe, N.L., Berliner, D. Educational Psychology. 1979. Hal. 13 41 Budininﱡsiﱢ, C., Asri , Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Hal. 20 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id suka menﱡulanﱡi dan ﱢarus dibiasakan, suka meniru dan senanﱡ denﱡan bentuk-bentuk penﱡﱢarﱡaan lanﱡsunﱡ seperti diberi permen atau puji. Menurut teori ini yanﱡ terpentinﱡ adalaﱢ : 1. Masukan atau input yanﱡ berupa stimulus dan keluaran atau output yanﱡ berupa respons. Stimulus adalaﱢ apa saja yanﱡ diberikan ﱡuru kepada siswa misalnya alat perkalian, alat peraﱡa, pedoman kerja atau cara-cara tertentu untuk membantu belajar siswa, sedanﱡkan respon adalaﱢ reaksi atau tanﱡﱡapan siswa terﱢadap stimulus yanﱡ diberikan ﱡuru tersebut. Teori ini juﱡa menﱡutamakan penﱡukuran, sebab penﱡukuran merupakan suatu ﱢal yanﱡ pentinﱡ untuk meliﱢat terjadi tidaknya perubaﱢan tinﱡkaﱢ laku tersebut. 2. Penﱡuatan reinforcement Penﱡuatan adalaﱢ apa saja yanﱡ dapat memperkuat timbulnya respon. Misalnya, ketika peserta didik diberi tuﱡas oleﱢ ﱡuru, ketika tuﱡasnya ditambaﱢkan maka ia akan semakin ﱡiat belajarnya, maka penambaﱢan tuﱡas tersebut merupakan penﱡuatan positiﱠ dalam belajar, beﱡitu juﱡa sebaliknya. 42 Prinsip-prinsip beﱢaviorisme adalaﱢ : 1. Objek psikoloﱡi adalaﱢ tinﱡkaﱢ laku 2. Semua bentuk tinﱡkaﱢ laku dikembalikan kepada reﱠlek 42 Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta : Pranada

Dokumen yang terkait

Bimbingan konseling Islam dengan rasional emotive behavior therapy dalam mengatasi kesenjangan komunikasi antara anak dan ayah tiri di Desa Kalicilik Sukosewo Bojonegoro.

0 0 111

Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Shalat Tahajud untuk mengatasi stres seorang istri karena suami terkena stroke di Desa Peganden Manyar Gresik.

3 22 135

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi behavior menggunakan Assertive Training untuk mengatasi perilaku introvert: studi kasus siswi XI IPS MA Hasyim Asy’ari Bangsri Sukodono Sidoarjo.

0 10 114

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi behavior untuk menangani kenakalan remaja seorang pelaku balap motor liar di Desa Keramat Kabupaten Nganjuk.

0 0 108

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF CONTROL SEORANG ANAK DI DESA GUMENG BUNGAH GRESIK.

6 42 114

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENUNTASKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SEORANG SISWA DI MTS MA’ARIF RANDEGANSARI DRIYOREJO GRESIK.

0 0 135

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS RUMAH TANGGA DI DESA BOLO UJUNGPANGKAH GRESIK.

0 0 149

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENGATASI PERILAKU MALADATIF MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 0 128

Bimbingan dan Konseling Islam Dengan Terapi Behavior Dalam Memotivasi Belajar Anak Penderita Dyslexia di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan Surabaya

0 0 15

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENANGANI ADIKSI MEROKOK PELAJAR SD

0 0 20