Faktor lingkungan itu dapat meliputi sifat individu yang diperoleh sebagai warisan dari orang tuanya, keadaan badaniah, kelamin, umur, intelek,
tempramen, dan kesehatan.
3. Ruang Lingkup Kriminologi
Kriminologi merupakan sarana ilmiah bagi studi kejahatan dan penjahat. Dalam wujud ilmu pengetahuan kriminologi merupakan “the body of
knowledge” yang ditunjang oleh ilmu pengetahuan dan hasil penelitian berbagai disiplin ilmu,sehingga aspek pendekatan terhadap objek studinya luas sekali, dan
secara inter – disipliner dari ilmu – ilmu sosial dan humaniora serta dalam pengertian yang luas, mencakup pula kontribusi dari ilmu – ilmu eksakta.
Menurut Bonger, ruang lingkup studi kriminologi dibedakan antara kriminologi murni dan kriminologi terapan.
1. Ruang lingkup kriminologi murni, meliputi: a. Antropologi kriminal
Ilmu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti mengenai manusia yang jahat dari tingkah laku, karakter dari sifat dan ciri tubunya
seperti apa, juga meneliti apa ada hubungan antara suku bangsa dengan kejahatan dan seterusnya.
Apakah tingkah laku dan budaya masyarakat yang dapat menimbulkan kejahatan dan melahirkan pelaku – pelaku kejahatan.
b. Sosiologi Kriminal Ilmu pengetahuan ini mempelajari dan meniliti kejahatan sebagai
suatu gejala masyarakat untuk mengetahui sampai dimana sebab -
Universitas Sumatera Utara
sebab kejahatan dalam masyarakat. Apakah masyarakat yang melahirkan kejahatan termasuk kepatuhan dan ketaatan masyarakat
terhadap peraturan perundang – undangan. Apakah norma – norma masyarakat tidak berfungsi dalam mencegah kejahatan.
14
14
H.R. Abdussalam, kriminologi, Restu Agung, Jakarta,2007, hal. 9
c. Psikologi kriminil Ilmu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti kejahatan dari sudut
kejiwaannya. Apakah kejiwaannya yang melahirkan kejahatan atau karena lingkungan atau sikap masyarakat yang mempengaruhi
kejiwaan, sehingga menimbulkan kejahatan. d. Psikopatologi dan neuropatologi kriminil
Ilmu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti kejahatan dan penjahat yang sakit jiwa atau urat syaraf. Apakah sakit jiwa atau urat
syaraf yang menimbulkan kejahatan dan kejahatan apa yang timbul akibat sakit jiwa atau urat syaraf.
e. Penologi Ilmu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti kejahatan dari
penjahat – penjahat yang telah dijatuhi hukuman. Apakah penjahat yang dijatuhi hukuman tersebut akan menjadi warga
masyarakat yang baik atau masih melakukan kejahatan, bahkan mungkin lebih meningkat kualitas kejahatannya. Apakah pemidanaan
dikaitkan dengan latar belakang dan adanya keseimbangan antara pemidanaan dengan kejahatan yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
2. Ruang lingkup kriminologi terapan, meliputi:
15
Untuk mengungkap kejahatan, menerapkan teknik pengusutan dan penyidikan secara scientific. Dalam mengungkap kejahatan dengan
menggunakan scientific criminalistik antara lain yaitu identifikasi, laboratorium kriminal, alat mengetes golongan darah DNA, alat
a. Higiene kriminil Tujuannya untuk mencegah terjadinya kejahatan, maka usaha – usaha
pemerintah yaitu menerapkan undang – undang secara konsisten, menerapkan sistem jaminan hidup dan kesejahteraan yang dilkukan
semata – mata untuk mencegah timbulnya kejahatan. Apakah menu dan jenis makanan yang dapat menimbulkan kejahatan serta
sejauhmana pemerintah memperhatikan hygiene warganya untuk mencegah terjadinya kejahatan.
b. Politik kriminil Pencurian dan penjambretan banyak dilakukan oleh para
penganggurpenganggur yang tidak memiliki pendidikan dan keterampilan kerja, maka pemerintah harus melaksanakan program
pendidikan keterampilan kepada para penganggur sesuai dengan bakat yang dimiliki dan menyediakan pekerjaan serta penampungannya.
c. Kriminalistik
15
Ibid, hal. 10
Universitas Sumatera Utara
mengetest kebohongan, balistik, alat penentu keracunan, kedokteran kehakiman, forensic toksionology, dan lain – lain scientific
kriminalistik lainnya sesuai dengan perkembangan kriminologi.
Sutherland , kriminologi meliputi ruang lingkup:
1. Sosiologi hukum Iimu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti kejahatan terhadap
kondisi – kondisi masyarakat yang mempengaruhi perkembangan hukum pidana.
Kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap hukum positif atau peraturan perundang – undangan serta meneliti norma – norma hukum
positif dalam masyarakat yang menimbulkan kejahataan.
16
16
Ibid, hal. 12
2. Etiologi kejahatan Iimu pengetahuan ini mempelajari dan meneliti mencari sebab –
musabab kejahatan. Yang diteliti adalah latar belakang akibat serta faktor yang menimbulkan kejahatan.
Dengan mengetahui etiologi kejahatan tersebiut dapat mencegah untuk meniadakan atau mengurangi kejahatan.
3. Penologi Ilmu yang mempelajari dan meneliti perkembangan penerapan
hukuman termasuk manfaatnya dan faedahnya bagi penjahat maupun masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4. Obyek Studi Kriminologi