Obyek Studi Kriminologi Teori – Teori Mengenai Sebab Terjadinya Kenakalan Remaja

4. Obyek Studi Kriminologi

Obyek studi kriminologi meliputi kejahatan, pelaku atau penjahat dan reaksi masyarakat terhadap kejahatan dan pelaku atau penjahat. 1. Kejahatan Untuk mempelajari dan meneliti kejahatan menurut hukum yuridis dan menurut non hukum yuridis atau menurut sosiologis. a. Kejahatan menurut hukum yuridis “Sutherland, kejahatan sebagai perbuatan yang telah ditetapkan oleh negara sebagai kejahatan dalam hukum pidananya dan diancam dengan satu sanksi”. 17 17 Ibid, hal. 15 Dalam buku referensi dari Anglo saxon, kejahatan menurut hukum dikelompokkan dalam istilah conventoinal crime yaitu kejahatan tindak pidana yang dicantumkan dalam KUHP. Istilah victimless crime kejahatan tanpa korban, meliputi pelacuran, perjudian, pornografi, pemabukan dan penyalahgunaan narkoba yang diatur dalam peraturan perundangan – undangan tersendiri. Istilah white collar crime kejahatan kerah putih meliputi tindak pidana korupsi, pelanggaran pajak, dan penyalahgunaan wewenang yang dilkukan oleh tingkat elite dikenal dengan istilah korupsi, kolusi dan nepotisme. b. Kejahatan menurut non hukum yuridis atau kejahatan menurut sosiologis Kejahatan merupakan suatu perilaku manusia yang diciptakan oleh masyarakat. Walaupun masyarakat memiliki berbagai macam perilaku yang berbeda – beda, akan tetapi memiliki pola yang sama. Universitas Sumatera Utara Gejala kejahatan terjadi dalam proses interaksi antar bagian – bagian dalam masyarakat yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perumusan tentang kejahatan dengan kelompok – kelompok masyarakat mana yang memang melakukan kejahatan. 18 18 Ibid, hal. 17 Kejahatan tindak pidana tidak semata – mata dipengaruhi oleh besar kecilnya kerugian yang ditimbulkan atau karena bersifat amoral, melainkan lebih dipengaruhi oleh kepentingan – kepentingan pribadi atau kelompoknya, sehingga perbuatan – perbuatan tersebut merugikan kepentingan masyarakat luas, baik kerugian materi maupun kerugianbahaya terhadap jiwa dan kesehatan manusia, walaupun tidak diatur dalam undang – undang pidana. 2. Pelaku atau penjahat Penjahat atau pelaku kejahatan merupakan para pelaku pelanggar hukum pidana dan telah diputus oleh pengadilan atas pelanggarannya dan dalam hukum pidana dikenal dengan istilah narapidana. Dalam mencari sebab – sebab kejahatan, kriminologi positive, dengan asumsi dasar bahwa penjahat berbeda dengan bukan penjahat, perbedaan mana ada pada aspek biologik, psikologis, maupun sosio – kultural. Oleh karena itu dalam mencari sebab – sebab kejahatan dilakukan terhadap narapidana atau bekas narapidana, dengan cara mencarinya pada ciri – ciri biologiknya dan aspek kultural. Universitas Sumatera Utara

F. Metode Penelitian