87
4. Minat berwirausaha
Distribusi frekuensi variabel minat berwirausaha paling banyak pada interval 89 - 97 yaitu 19 siswa 21,11. Siswa yang memiliki minat
berwirausaha klasifikasi sangat tinggi sebanyak 10,00, tinggi sebanyak 25,56, sedang sebanyak 27,78, rendah sebanyak 25,56 dan sangat
rendah sebanyak 11,11. Minat berwirausaha mempunyai rata-rata sebesar 100,08 dan standar deviasi 14,34. Hasil ini dapat disimpulkan
bahwa minat berwirausaha termasuk dalam kategori sedang.
5. Prestasi mata keahlian produktif dan minat berwirausaha
Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa hubungan antara variabel prestasi keahlian produktif dan minat berwirausaha
mempunyai koefisen korelasi positif dan nilai p pada Fhitung lebih kecil dari 0,05 sehingga ada hubungan antara variabel prestasi mata keahlian
produktif dan minat berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 ”Terdapat hubungan yang positif antara prestasi mata keahlian produktif
siswa dengan minat
berwirausaha siswa SMK Negeri
2 Depok
Yogyakarta” terbukti kebenarannya. Semakin tinggi rata-rata mata keahlian produktif maka minat berwirausaha juga semakin tinggi, begitu
pula sebaliknya semakin rendah rata-rata prestasi belajar mata keahlian produktif maka minat berwirausaha juga semakin rendah. Besarnya
sumbangan efektif rata-rata prestasi belajar mata keahlian produktif dengan minat berwirausaha siswa adalah 7,9.
88
Keahlian produktif merupakan kumpulan mata pelajaran bidang studi yang membentuk kompetensi pada siswa. Dengan kompetensi yang
dimiliki oleh siswa maka siswa akan mampu mengembangkan diri untuk berkarir sesuai dengan kompetensinya. Sikap professional yang dibentuk
oleh kompetensi siswa akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa menangkap peluang dalam rangka membangun karir sesuai dengan bidang
yang digeluti selama ini.
6. Prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha
Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa hubungan antara variabel prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat
berwirausaha mempunyai koefisen korelasi positif dan nilai p pada Fhitung lebih kecil dari 0,05 sehingga sehingga ada hubungan antara
variabel prestasi prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 2”Terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa
dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta”
terbukti kebenarannya. Semakin tinggi prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan maka minat berwirausaha juga semakin tinggi, begitu pula
sebaliknya semakin rendah prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan maka minat berwirausaha juga semakin rendah. Besarnya sumbangan
efektif prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwira-usaha siswa adalah 7,3.
89
Jiwa wirausaha sebagai salah satu modal untuk berwirausaha perlu ditanamkan pada setiap individu, termasuk pada siswa tingkat
sekolah menengah, khususnya sekolah menengah kejuruan. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK yang menyebutkan bahwa SMK membekali peserta
didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional
di bidang yang diminatinya.
7. Prestasi belajar keahlian produktif siswa, prestasi mata pelajaran