19
Lain halnya dengan yang diungkapka oleh Nolker 1983 yang
mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan block release jadwal teori dan praktik tidak dilakukan secara berselang-seling setiap minggu tetapi dilakukan setiap hari
secara terus menerus dengan mengacu pada konsep belajar tuntas. Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang mengharapkan sebagian besar siswa dapat
menguasai tujuan instruksional umum dari suatu unit pelajaran Ischak, 1987: 7. Selain itu Nolker 1983 mengungkapkan bahwa pembelajaran berdasarkan sistem
blok merupakan konsep yang didasarkan pada penggunaan model-model dengan mengkombinasikan persyaratan teori dan praktik. Apabila kegiatan tersebut
dilaksanakan secara langsung dapat memberikan kecakapan untuk bekerja.
3. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia pada dasarnya terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur
pendidikan sekolah terbagi menjadi beberapa jenjang, antara lain jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan jalur
pendidikan luar sekolah antara lain pendidikan dalam keluarga, pendidikan pra sekolah, kejar paket A, kejar paket B, kejar paket C dan kursus-kursus
keterampilan. Mengingat pentingnya pendidikan maka pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, melainkan tanggung jawab masyarakat dan
pemerintah. Artinya semua lapisan masyarakat dan pemerintah bertanggung jawab dalam mensukseskan program pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Suatu satuan pendidikan berwenang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah dilakukan
20
di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara rutin, bertahap dan berkesinambungan. Tahapan pendidikan yang dimaksud dalam jalur pendidikan
sekolah meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah yang ada di Indonesia terdiri atas: pendidikan
menengah umum, pendidikan menengah kejuruan, pendidikan menengah luar biasa, pendidikan menengah kedinasan, dan pendidikan menengah keagamaan
UU No.2 Th.1989 bab IV pasal 2 ayat 3. Pendidikan menengah dilaksanakan setelah menempuh pendidikan dasar. Pernyataan tersebut sesuai dengan UU No.2
Th.1989 bab II pasal 15 ayat 1 yang mendefinisikan pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan
dasar. Tujuan dilaksanakannya pendidikan menengah ini adalah untuk
membangun peserta didik agar mampu menjalin hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam. Untuk lebih jauh lagi, dengan pendidikan ini
peserta didik diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan potensi dirinya di dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah kejuruan atau yang biasa disebut SMK merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang berorientasi pada pengembangan
keterampilan siswa. Pada pendidikan ini peserta didik diajarkan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu. Pendapat tersebut selaras dengan peratuan
pemerintah nomor 29 tahun 1990 bab I pasal 1 ayat 3 yang berisi pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengembangkan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Hal tersebut didukung oleh pasal 7 dalam PP No.29 Th.1990 yang menyebutkan