Pembelajaran Praktik Pengelasan Block release

23

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bangun Estu. T.P. 2007 tentang pengaruh pelaksanaan pembelajaran dengan sistem blok pada mata diklat produktif,menyebutkan bahwa siswa yang melakukan kegiatan teori terlebih dahulu baru kemudian melakukan kegiatan praktik mempunyai prestasi lebih tinggi daripada siswa yang melakukan praktik baru kemudian mnerima pelajaran teori. Dalam penelitian ini juga mengungkapkan bahwa perbedaan prestasi belajar tersebut tidak dapat dibuktikan bagi siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun rendah. Hal tersebut dikarenakan dalam pengambilan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Menurut Bangun Estu. T.P. 2007 instrumen penelitian yang digunakannya bukanlah instrumen baku, sehingga belum tentu data yang diperoleh sepenuhnya menggambarkan kondisi nyata yang dimiliki subyek. Penelitian yang berjudul sistem blok sebagai upaya peningkatan kualitas praktik di SMK Proklamasi Purwokerto oleh Deni Pratama 2005, menyebutkan bahwa sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, SMK Proklamasi Purwokwerto dengan jumlah siswa 1536 menerapkan pembelajaran dengan sistem blok. Pembagian jadwal pelajaran didasarkan pada jumlah jam akumulasi yang telah ditentukan pada silabus atau kurikulum. Jumlah jam pelajaran akumulasi tidak boleh kurang dari jumlah jam akumulasi yang tercantum dalam silabus. Dari segi kualitas pembelajaran dengan sistem blok ini sangat maksimal, sebab durasi pertemuan dalam setiap mata pelajaran lebih dari yang tercantum dalam kurikulum. Kekurangan dari sistem ini adalah membutuhkan pembiayaan yang 24 besar, sebab memerlukan guru yang banyak. Selain itu, sistem ini memberi peluang timbulnya kevakuman dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Ariesta Handayani 2008 tentang evaluasi pengelolaan bursa kerja khusus dalam membantu penempatan kerja calon lulusan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, mengungkap ketercapaian tujuan BKK di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Model penelitian evaluasi yang digunakannya adalah CIPP. Menurut Tri Ariesta Handayani 2008 model evaluasi yang digunakannya dirasa masih kurang lengkap, sebab tidak adanya evaluasi umpan balik. Adapun tujuan evaluasi umpan balik untuk mengevaluasikan suatu program jika sudah baik maka dilanjutkan, tetapi jika masih kurang maka harus diperbaiki lagi. Penelitian yang berjudul evaluasi pelaksanaan pendidikan berorientasi kecakapan hidup di SMK Muhammadiyah 1 Bantul oleh Ani Septiorini 2004, bertujuan untuk mengetahui kondisi pelaksanaan program. Indikator keterlaksanaan program dilihat dari: 1 Kesesuaian program PBKH dengan kebutuhan peserta didik, 2 Kesesuaian instrumental input dengan program PBKH, 3 Efektifitas pemanfaatan instrumental input dalam pelaksanaan PBKH, 4 Proses pelaksanaan PBKH, 5 Pencapaian tujuan pelaksanaan PBKH. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah CIPP. Berdasarkan penelitian Tri Cahyono 2004 yang berjudul evaluasi pelaksanaan program pelatihan pemagangan kejuruan teknik listrik di balai latihan kerja Yogyakarta, penelitian ini menggunakan pendekatan model evaluasi CIPP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tentang bentuk kurikulum