Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy (Studi pada pt telekomunikasi indonesia,tbk. Witel sumut barat)

(1)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

MERYANI PANDIANGAN

090907099

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat)

Medan, 2013

Pembimbing Ketua Program Studi

Karlonta Nainggolan,S.E, M.Sc Prof. DR. Marlon Sihombing, M.A

NIP : 195409241985022001 NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP : 196805251992031002 Prof.Dr.Badaruddin,Msi


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat)

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Ketua : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001

( ……….. )

Anggota I : ( ……….. )


(4)

KATA PENGANTAR

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

Hallelujah Terpujilah Allah Tuhan yang berada di tempat yang Maha Tinggi. Puji syukur saya panjatkan kepada papa Yesus karena atas lindungan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kesehatan, waktu, kekuatan, kesabara, hikmah, semuanya berkat Tuhan yang selalu ada dalam hidup penulis dan kedua orang tua yang selalu mendoakan penulis dan memberi motivasi dan semangat.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis (S.AB) dari Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume penjualan Speedy Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana Biaya promosi, Volume penjualan serta bagaimana pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu, mendorong, dan memberikan motivasi kepada penulis selama


(5)

penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA, selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan

2. Bapak Muhammad Arifin Nasution,S.Sos,MSP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Ibu Karlonta Nainggolan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kritik serta saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Kak Siswati Saragi,Sos,MSP, selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat, serta memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani perkuliahan.

5. Orang tua yang luar biasa Bapak Eliap Pandiangan,S.Sos dan ibunda Murni Berutu Terimakasih selama ini telah menjadi sandaran Penulis, menuntun dan mendukung penulis hingga Menyelesaikan perkuliahan ini. I Love U Daddy and Momz <3

6. Buat Kak Mendawaty Pandiangan,Am.Keb, Bang Freddy Leonard Situmorang, S.H terima kasih buat dukungan Doa, Materi, maupun


(6)

semangatnya kepada penulis dari Awal perkuliahan Penulis hingga sekarang. Buat kak Roma Pandiangan, S.E , bang Fendy pandiangan, beserta Adik kesayanganku Obi Handika Pandiangan.

7. Buat sahabat-sahabat The Master Students Team yang selalu ada disaat susah maupun senang, disaat kuliah, disaat mengerjakan tugas, disaat mengerjakan skripsi, disaat apapun sejak empat tahun lalu yang selalu bersama, buat Mr Setajam silet atau nama lainnya Mbah Robetmi Jumpakita Pinem yang suka cerewet, nyampurin urusanku, suka jahil, suka marah, tapi perhatian dan paling semangat, Buat Erwinto Siburian yang selalu membantu disaat penulis butuh bantuan, dan menjadi orang penengah jika terjadi perdebatan, buat Peronika E Pakpahan yang selalu ada di hari-hari penulis, yang kadang suka mutung tapi sebentar kemudian sudah ceria dan suka berantam sama Mbah Robetmi memperebutkan Erwinto. Semoga sukses menyertai kita ya Teman….^^

8. Buat kelompok kecil LOR (Love of Rainbow), meski penulis pada ahirnya keluar dari kelompok ini, tapi LOR selalu ada di hati penulis . PKK LOR Kakak yang luar biasa kak Butet Dewi Sitompul,S.Sos, Kawan-kawan kelompok kecil Peronika E Pakpahan, Royana Maranatha.

9. Buat semua kawan-kawan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis 2009 terimakasih atas kebersamaan kita selama empat tahun ini, khususnya Christina, Julya, Quory, Feby, Rika, Era, Cindi, Marlia, Faizah, Inun, Suci, Rina,Indri dll.


(7)

10.Buat Junior Ilmu Administrasi Bisnis Meriau Pakpahan, Ricky Malber Sihaloho, Teti Bethesda Sagala, Wilder, Lamtiur, Gurning, Radius pakpahan, sukses ya teman..

11.Buat kawan-kawan NHKBP KOOR Perumnas simalingkar, kalian luar biasa dan kalian adalah keluarga kedua bagi penulis. Disini penulis bertemu special one Oktavianus Leonard Aritonang yang selama 4 tahun ini selalu ada dalam kondisi apapun, mendengarkan setiap cerita, menasihati, menyemangati, dan mendoakan penulis.

Akhir kata, penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar penulisan ke depan dapat lebih baik lagi.

Medan, Juli 2013

Penulis,


(8)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1.Latar Belakang...1

1.2.Rumusan Masalah...4

1.3.Tujuan...5

1.4.Manfaat Penelitian...5

BAB II KERANGKA TEORI………...6

2.1.Biaya………...………...6

2.1.1. Defenisi Biaya………...6

2.1.2. Defenisi Biaya Promosi………..….…...….…...6

2.1.3. Penggolongan Biaya …...7

2.1.4. Defenisi Pendapatan.……...9

2.1.5. Konsep penandingan (Matching concept)………..…………..10

2.2.Promosi (Promotion)……….………13

2.2.1. Defenisi Promosi………..………13

2.2.2. Tujuan Promosi………15

2.2.3. Bauran promosi….……….…..17

2.2.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi bauran promos………..24

2.2.5. Defenisi penjualan dan volume penjuala……….26

BAB III METODE PENELITIAN...28

3.1. Bentuk Penelitian...28

3.2. Lokasi Penelitian...28

3.3. Populasi dan Sampel...28

3.3.1. Populasi...28

3.3.2. Sampel...28

3.4. Hipotesis...29

3.5. Defenisi Operasional...29

3.6. Teknik Pengumpulan Data...30

3.7. Teknik Analisis Data...30

3.8. Sistematika Penulisan...31

BAB IV HASIL PENELITIAN ………..33

4.1 Sejarah Umum Perusahaan……….……….…...33

4.1.2. Struktur Organisasi……….35

4.1.3. Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………...40

a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk….…………..………...40

b.Misi PT Telkom Indonesia,Tbk………..………...……….40


(9)

a. Logo PT Telkom………..………..39

b. Maskot PT Telkom……….……....43

4.1.5. Budaya Perusahaan………..….…..…44

4.1.6. Speedy sebagai salah satu produk PT Telkom………46

4.2 Penyajian Data……….47

4.2.1. Biaya Promosi dan Volume penjualan PT Telkom……..………..…47

4.2.2. Tabulasi Data Biaya Promosi dan Volume Penjualan………53

4.3 Analisa Data………...55

4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik……….55

4.3.1.1. Uji Normalitas………..56

4.3.2 Pengaruh Biaya promosi terhadap volume Penjualan speedy…..….57

4.3.3. Hipotesis……….………..58

4.3.3.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)………58

4.3.4. Koefisien Determinasi………..58

BAB V PENUTUP……….………...………60

5.1. Kesimpulan……….………60

5.2 Saran………...61

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(10)

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

Bagan 4.1.2. Struktur organisasi PT Telkom kandantel Medan………33 Gambar 1. Logo PT Telkom………..39 Gambar 2. Maskot PT Telkom……….………..42


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy

tahun 2008...49

Tabel 4.2 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2009...49

Tabel 4.3 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2010...50

Tabel 4.4 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2011...51

Tabel 4.5 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2012...52

Tabel 4.6 Data biaya promosi dan volume penjualan speedy tahun 2008 -2012...53

Tabel 4.7 Uji normalitas………...…………..……56

Tabel 4.8 Regresi linier sederhana...……….………….…57


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Output Uji Asumsi Klasik

Lampiran 2. Output Regresi Linear Sederhana Lampiran 3. Output Koefisien Determinasi Lampiran 4. Output Uji T


(13)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.


(14)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRACT

In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.

This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.

The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan. Keywords: Cost promotions, sales volume


(15)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Nama : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan tinggi. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam. PT Telekomunikasi Indonesia juga merasakan persaingan ini. Untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh tingkat penjualan serta keuntungan yang tinggi pada perusahaan, diperlukan adanya upaya untuk mengevaluasi biaya promosi, karena promosi merupakan faktor terpenting untuk mencapai volume penjualan perusahaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan biaya promosi sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian Asosiatif kuantitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.


(16)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN SPEEDY

(Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat) Name : Meryani Pandiangan

NIM : 090907099

Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Faculty : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Supervisor : Karlonta Nainggolan, S.E, MSc

ABSTRACT

In the current era of globalization we often encounter people who make the Internet as one of the major commodities in their lives. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat as one of the internet service provider has a product called Speedy internet access is a service that can deliver data and voice simultaneously at high speed. Competition among telecommunications operators in the provision of Internet services today is increasingly sharply. PT Telekomunikasi Indonesia also feel this competition. To get more new customers and retain existing customers and gain a level of sales and high profits in the company, efforts are required to evaluate the cost of promotion, because the promotion is an important factor to achieve the company's sales volume. In this study, the authors use the promotional cost as an independent variable that will be investigated how they affect sales volume as the dependent variable.

This study aims to determine the effect of the volume of sales promotion costs to speedy on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan.

This research is a form of associative quantitative research and data collection obtained through interviews and documentation obtained directly from study sites. Data analysis methods used are simple linear regression analysis.

The results obtained show that the cost of promotion and a significant positive effect on sales volume speedy PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan. Keywords: Cost promotions, sales volume


(17)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini kerap kita temui masyarakat yang menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka. Anak kecil yang mulai akrab, remaja yang mulai aktif, dan orang dewasa yang mulai menjadikan Internet sebagai bagian kehidupan mereka. Jarak yang terasa semakin dekat dan akses informasi yang semakin berkembang menjadikan mereka kaya akan rasa dan pengetahuan yang akhirnya bisa menyatukan banyak kalangan dengan latar belakang budaya yang berbeda karena mereka bisa saling berbagi dalam sebuah Jaringan internet.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sumut Barat sebagai salah satu penyedia layanan internet mempunyai produk yang diberi nama Telkom Speedy

yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal 1000 Kbps. Persaingan antar Operator Telekomunikasi dalam penyediaan layanan Internet dewasa ini semakin tajam, ditandai dengan munculnya Provider internet lain yang juga menawarkan jenis produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing dalam pemasaran. Saat ini terdapat 5 (lima) provider utama yang menyediakan access internet yaitu yaitu Telkom (TelkomSpeedy), Telkomsel


(18)

(TelkomselFlash), Indosat (M2), First Media (Fastnet) dan XL (Excelcomindo). Kelima provider ini terus melakukan inovasi untuk memenangkan pasar. Untuk mengatasi ketatnya persaingan dalam pemasaran, PT Telkom meningkatkan kinerja perusahaan termasuk mengevaluasi biaya promosi.

Biaya promosi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menginformasikan, memberitahukan, membujuk, dan mempengaruhi konsumen dalam memilih atau membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Volume penjualan adalah Total penjualan barang/jasa dalam periode tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, maka semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

Ong Abe Iskandar (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan tiket kapal feri pada PT Juli Rahayu”. Hasil penelitian diketahui bahwa variabel independen yaitu Biaya promosi, berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap volume penjualan.

Kemudian Desy widka setyani (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pemasaran terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba bersih (Studi Kasus Pada CV Dewi Nugraha Tasikmalaya)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pemasaran berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, pengaruh volume penjualan terhadap laba bersih yaitu volume penjualan


(19)

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, pengaruh biaya pemasaran dan volume penjualan terhadap laba bersih yaitu biaya pemasaran dan volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Selanjutnya Meirlinda Hapsari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya)”. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya distribusi terhadap volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan, biaya promosi terhadap volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan, biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan secara simultan berpengaruh signifikan.

Indra budhi wijaya (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh variasi produk dan biaya promosi terhadap volume penjualan sepatu Lague pada showroom Suportindo Tanjungan Plaza 2 Surabaya”. Hasil penelitian diketahui bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume penjualan sedangkan variasi produk berpengaruh positif terhadap volume penjualan sehingga manajemen perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kembali metode promosi yang digunakan dan lebih mengembangkan kembali variasi produk yang ditawarkan.

Maqfira dwi utami (2011) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis pengaruh Harga dan Promosi terhadap peningkatan penjualan tiket pada PT Meniela Tour & Travel di Makassar". Hasil penelitiannya diketahui Dari hasil analisis korelasi antara harga dan biaya promosi, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dalam peningkatan volume penjualan yang artinya ada


(20)

pengaruh dan hubungan yang simultan antara harga dan promosi terhadap peningkatan volume penjualan tiket Lion Rute Makassar - Jakarta.

Penelitian ini tertuju pada bauran pemasaran khususnya Promosi (Promotion) yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Medan, karena berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa masih perlunya diadakan evaluasi biaya promosi untuk meningkatkan volume penjualan

Speedy. Penelitian ini bersifat Eksploratif, untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan.

Dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu yang memperoleh hasil penelitian yang beragam, ada yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, ada juga yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap volume penjualan, ada juga yang memperoleh hasil penelitian bahwa biaya promosi berpengaruh negatif terhadap volume penjualan, Membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Witel Sumut Barat”

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Witel Sumut Barat?”


(21)

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Witel Sumut Barat.

I.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis Karya Ilmiah.

2. Secara Akademis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi penelitian berikutnya di Ilmu Sosial dan Ilmu politik khususnya Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

3. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan atau informasi kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat tentang apakah biaya promosi dapat mempengaruhi penjualan Speedy.


(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

Teori merupakan landasan bagi penulis untuk memudahkan penulis dalam rangka menyusun penelitian ini. Menurut Sugiyono (2005:55) Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan–batasan tentang teori– teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan

2.1 Biaya

2.1.1 Defenisi Biaya

Menurut Simamora (2002:36) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Menurut Supriyono (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau Revenue yang akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Biaya adalah pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk memberi manfaat saat ini dan masa mendatang bagi organisasi sebagai pengurangan penghasilan.

2.1.2 Defenisi Biaya promosi

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan tentu saja membutuhkan biaya. Biaya promosi dapat diartikan sebagai biaya atau sejumlah


(23)

pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan pelaksanaan promosi.

Menurut Philip kotler (2000:640) Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi.

Menurut Simamora (2002:762) Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulannya, bahwa biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

2.1.3 Penggolongan biaya

Menurut Mulyadi(2005:13) biaya digolongkan sebagai berikut : 1. Menurut objek pengeluaran

Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran.

2. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.


(24)

b. Biaya pemasaran mencakup semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah kembali dengan bentuk uang. Biaya pemasaran perusahaan menjadi bagian penting dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya pemasaran meliputi biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel,dll.

c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Ada 2 golongan yaitu :

a. Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyabab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

b. Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.

4. Menurut perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dibagi 4 yaitu :


(25)

a. Biaya tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu.

b. Biaya variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas.

c. Biaya semi variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.

d. Biaya semi fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

5. Menurut jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian a. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran

yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran, yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.


(26)

Menurut M.Fuad, dkk (2006:168) pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu.

Menurut Kieso dkk (2011:955) pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama satu periode yang timbul dalam aktivitas normal suatu entitas ketika arus masuk mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain kenaikan yang berkaitan dengan kontribusi dari peserta ekuitas.

Menurut Theodurus M.Tuanakotta (2000;152) Pendapatan (revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter (uang).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva suatu organisasi atau penyelesaian kewajiban selama satu periode akuntansi tertentu.

2.1.5 Konsep Penandingan (Matching Concept)

Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju perusahaan. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh


(27)

pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.

Konsep penandingan beban harus diakui dalam periode yang sama dengan satu kesatuan dengan pendapatan. Menurut Belkaoui (2006:221) dalam jurnal penelitian Ratunuman (2013:576) menyatakan bahwa hubungan antara pendapatan dan beban dalam proses menandingkan tergantung pada salah satu dari 3 kriteria berikut:

1. Penandingan langsung yang telah terpakai (expired cost) dengan suatu pendapatan (misalnya harga pokok penjualan dikaitkan dengan penjualan terkait).

2. Penandingan langsung dari beban yang telah terpakai pada periode tersebut (misalnya, gaji karyawan untuk periode tersebut)

3. Alokasi beban sepanjang periode yang memperoleh manfaat (misalnya, depresiasi) Menjadikan beban semua biaya lain dalam peride terjadinya, kecuali jika dapat ditunjukan bahwa biaya tersebut masih memiliki manfaat di masa mendatang.

Menurut Michell Suharli (2009:60) Konsep penandingan (Matching concept) mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait dalam periode yang sama. Konsep penandingan menuntut ayat jurnal penyesuaian. Proses biaya (cost) menjadi beban,


(28)

termasuk dalam konsep penandingan. Biaya yang masih memiliki manfaat ekonomis dilaporkan di neraca akan menjadi habis manfaat ekonomis dalam operasional perusahaan dan dilaporkan sebagai beban.

Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan cara mengukur atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu periode, kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan lebih bermakna. Prinsip penandingan menjadi suatu kebutuhan (necessity) dalam akuntansi karena alasan berikut :

1. Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan pengakuan biaya karena teknik pembukuan tidak memungkinkan hal tersebut. Dengan kata lain, proses penandingan tidak dilakukan pada saat transaksi pendapatan terjadi tetapi pada umumnya dilakukan pada akhir tahun.

2. Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak berkaitan langsung dengan transaksi terjadinya biaya. Sebagai contoh, pemerolehan dan pembayaran barang dan jasa untuk menghasilkan produk tidak selalu bersamaan


(29)

(tidak terjadi dalam periode yang sama) dengan penjualan dan pengumpulan kas.

Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan konsep penandingan (matching concept), pengakuan biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya juga ditunda.

2.2 Promosi (Promotion) 2.2.1 Defenisi Promosi

Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran produknya, ketersediaannya, ciri–ciri produk dan kondisi produknya, serta manfaat yang dapat di peroleh oleh konsumen atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Promosi bertujuan untuk mengenalkan produk kepada pasar, menunjukkan keunggulan produk, dan membujuk konsumen untuk membeli.

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) yang besar peranannya. Menurut Anoraga (2000:220) Bauran pemasaran adalah variabel–variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.


(30)

Menurut Griffin (2007:281) Promosi adalah kegiatan yang mengacu pada tehnik–tehnik mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk.

Menurut Sutisna (2001:267) Promosi adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.

Menurut Hendro (2011:392) promosi adalah aktivitas, yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan, mengenalkan, dan mempopulerkan produk dan bisnisnya kepada pasar sasarannya.

Beberapa pendapat diatas dapat di tarik kesimpulannya, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk yang di pasarkan.

Promosi tidak hanya sebatas memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian membeli produknya.

Semua kegiatan pemasaran pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan. Promosi merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan dengan jalan mendorong,memberitahu dan membujuk konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membeli produk. Dengan


(31)

demikian promosi erat kaitannya dengan volume penjualan terutama dalam upaya mempengaruhi konsumen akan produk yang ditawarkan.

2.2.2 Tujuan promosi

Tujuan utama promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar terdiri dari beberapa alternative, antara lain : menginformasikan, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran promosi.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan berkaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan. Tujuan promosi menurut Basu Swasta (2003:353) yaitu sebagai berikut:

1. Modifikasi tingkah laku

Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain; mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan informasi,mengemukakan ide atau pendapat. Sedangkan promosi, dari segi lain, berusaha merubah tingkah-laku dan pendapat.


(32)

Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat.namun kenyataannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk.

Tujuan promosi menurut Tjiptono (2002:222) dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (Category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (Brand awareness)

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (Brand attitude) 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (Brand

purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (Purchase facilitation).


(33)

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (Positioning)

Menurut Hendro (2011:392) Ada tiga elemen penting dari sasaran atau target sebuah promosi, yaitu :

a) Pembentukan merek (Branding).

b) Layanan kepada konsumen berupa komunikasi dan penyampaian sebuah informasi.

c) Menciptakan kesetiaan pelanggan.

2.2.3 Bauran Promosi

Untuk memperkenalkan perusahaan meluncurkan produk baru, membangun merk, menarik konsumen, dan berbagai aktivitas yang perlu diketahui public dapat digunakan dengan berbagai media. Kombinasi media yang dapat digunakan untuk mempromosikan tersebut disebut bauran promosi. Menurut Soegoto (2009:207) Bauran promosi meliputi:

1. Advertising (Periklanan)

2. Direct marketing (Penjualan langsung) 3. Promosi penjualan

4. Publisitas

5. Public relations (Hubungan masyarakat)

Untuk lebih jelas, kelima jenis-jenis promosi tesebut akan diuraikan sebagai berikut :


(34)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Menurut Djaslim Saladin (2003:123), tujuan atau sasaran umum dari periklanan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyampaikan informasi mengenai produk baru kepasar menjelaskan cara kerja dan penggunaan produk serta membangun citra perusahaan

2. Untuk membujuk konsumen, dengan cara mengubah persepsi konsumen tentang produk yang di iklankan menganjurkan membeli merek tersebut, serta membujuk pelanggan untuk membeli.

3. Untuk mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin akan dibutuhkan dalam waktu dekat serta menjaga pelanggan agar selalu ingat akan produk atau merek tersebut

4. Untuk pemantapan (Reinforcement), berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

Perliklanan juga mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:


(35)

2. Mengenai manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan

3. Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan 4. Meningkatkan reputasi perusahaan

5. Mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak 6. Menarik konsumen baru untuk mengganti konsumen

yang hilang

7. Membantu meningkatkan volume penjualan

8. Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke

konsumen, investor, dan pihak-pihak lainnya 2. Direct Marketing (Penjualan langsung)

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau mendatangi langsung konsumen.

Menurut Kotler (2001:243) pemasaran langsung memberikan manfaat kepada pelanggan dalam berbagai cara. Pelanggan melaporkan bahwa berbelanja dari rumah itu menyenangkan, mudah, dan tidak repot. Berbelanja dari rumah ini menghemat waktu dan memperkenalkan kepada mereka pilihan barang lebih beragam.


(36)

Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran langsung menurut Kotler (2001:241) adalah :

a. Penjualan tatap muka (face to face selling)

Bentuk pertama dari direct marketing ini merupakan kunjungan penjualan yang dilakukan oleh para tenaga penjual atau armada penjual. Biasanya dilakukan oleh seorang penjual dengan menawarkan langsung produknya kepada konsumen.

b. Pemasaran pengeposan langsung (direct mail marketing)

Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen atau pelanggan melalui media surat (mail), kaset video, bahkan disket komputer, dengan harapan dapat menciptakan transaksi langsung. Contoh : Iklan partai politik, kampanye ,dll

c. Pemasaran katalog (catalog marketing)

Pemasaran melalui katalog adalah bentuk pemasaran langsung dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog kepada konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima katalog akan memesan. Contoh : Penjualan baju online, kosmetik online, dll

d. Telemarketing

Telemarketing adalah penjualan barang/jasa melalui telepon. Pemasar menggunakan pemasaran telepon keluar untuk menjual


(37)

langsung kepada konsumen dan bisnis. Biasanya dilakukan oleh pihak bank dan asuransi.

e. Pemasaran televisi tanggap-langsung (direct-response television marketing) Pemasaran televisi tanggap-langsung adalah pemasaran langsung melalui televisi, termasuk pengiklanan televisi tanggapan-langsung atau saluran belanja dari rumah (home shopping channels). Contoh : Pengiklanan suatu produk di televisi yang menyertakan nomor telepon atau contact person.

f. Pemasaran kios (kios marketing)

Kios marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima pesan pelanggan”, yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat-tempat lain. Contoh : Mini market

g. Pemasaran online (online marketing)

Pemasaran online adalah pemasaran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. Contoh : Penjualan barang atau jasa secara online

3. Promosi penjualan (Sales promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihat produk tersebut dan akan menarik perhatian konsumen. Misalnya : dengan membeli produk tertentu, gratis voucher pulsa. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru,


(38)

mendorong pelanggan memembeli lebih banyak, menyerangaktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).

Menurut Buchari Alma (2002:145) tujuan promosi penjualan : 1. Menarik perhatian para pembeli baru

2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama

3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama 4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain 5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas

6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang

4. Publisitas

Publisitas merupakan komunikasi massa yang bukan iklan dan promosi penjualan. Publisitas dapat dilakukan secara editorial di semua media yang dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen untuk meningkatkan penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung dan bukan bersifat menjual.

Tujuan pokok dari publisitas ialah memancing reaksi pasar, menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan. Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :

1. Penyebaran informasi


(39)

3. Penjualan

Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publisitas yang baik semua unsur kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan diketahui dengan baik: kualitas produk, komponen-komponen, harga, distribusi.

5. Public relations (Hubungan masyarakat)

Menurut Gregory Anne (2004:15) Public relations adalah disiplin ilmu yang menagani reputasi, dengan tujuan memperoleh pemahaman, dukungan, dan mempengaruhi opini serta perilaku. Public relations

adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebeah organisasi dengan publiknya.

Tujuan Public Relations adalah sebagai berikut :

1. Membangun kesadaran dan menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.

2. Membangun kredibilitas, dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.

3. Mengurangi biaya promosi, semakin kecil anggaran promosi perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk memperoleh perhatian.


(40)

−Membantu peluncuran produk baru.

−Membangun minat terhadap suatu kategori produk.

−Mempengaruhi suatu kelompok sasaran tertentu.

−Membela produk yang terkena masalah publik.

− Membangun citra perusahaan sehingga mendukung

produknya.

2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran promosi

Menurut Saladin (2006:129) dalam penelitian Iskandar (2012:12) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bauran promosi. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Jumlah dana yang digunakan untuk promosi

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas

2. Sifat pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini meliputi:

a. Luas pasar secara geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan


(41)

yang memiliki pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan personal selling saja,secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua kelompok pembeli.

b. Konsentrasi Pasar

Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua kelompok pembeli.

c. Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan.

3. Jenis produk

Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh jenis produknya, apakah barang konsumsi atau


(42)

industri. Periklanan sangat penting didalam pemasaran barang konsumsi terutama untuk barang konvenien karena memerlukan saluran distribusi yang luas dan kurang penting didalam pemasaran barang industri. Sedangkan personal selling sangat penting didalam pemasaran barang industri terutama barang industri, barang instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi dan kurang penting didalam pemasaran barang konsumen.

2.2.5 Defenisi Penjualan dan Volume Penjualan

Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan barang / jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan hasil bagi perusahaan. Kegiatan penjualan dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan.

Menurut Basu Swastha (2001: 8) penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya.

Menurut Moekijat (2000: 48) penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan


(43)

produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah mempengaruhi lebih banyak orang untuk membeli suatu barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh laba.

Menurut Rangkuti (2009:207) volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk.

Menurut Marbun (2003:225) penjualan adalah : Total barang yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Dari pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa volume penjualan merupakan hasil dari kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara biaya promosi terhadap volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sumut Barat.

3.2 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat Jl.Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan pengumpulan informasi data.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh biaya promosi yang pernah dikeluarkan PT Telkom dan penjualan speedy

(Bulanan) sampai dengan tahun 2012.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah data biaya promosi dan penjualan speedy (Bulanan) tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, dengan jumlah n = 60 bulan.


(45)

3.4 Hipotesis

Sugiyono (2006:70) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

1) Hipotesis Nol (H0)

Tidak terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat.

2) Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh positif antara Biaya Promosi terhadap volume penjualan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat.

Adapun Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05


(46)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Biaya promosi (X), sebagai variabel bebas

Biaya promosi adalah : seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mempublikasikan produknya, terlepas dari media yang digunakan.

2. Volume penjualan (Y), sebagai variabel terikat.

Volume penjualan adalah : seluruh produk yang terjual dalam periode tertentu.

Baik biaya promosi maupun volume penjualan, diukur dalam satuan nominal Rupiah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah : Wawancara (Intervew) dan Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen dan informasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian mengenai biaya promosi dan penjualan.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisa kuantitatif yaitu menguji pengaruh biaya promosi (X) terhadap volume penjualan (Y). Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS.

Dengan persamaan :


(47)

Keterangan :

Y = Nilai yang diramalkan

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

x = Variabel bebas

ɛ = Nilai Residu

Sebelum uji regresi linier sederhana, penulis terlebih dahulu akan melakukan uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas.

3.8 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian,

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini terdiri dari teori yang mendukung penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang data gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian, penyajian data,dan analisa data.


(48)

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari hasil penelitian.


(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

Pada era kolonial tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos telgrap. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintahan Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telgraf Telefonan. Pada Tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelengarakan jasa Telekomunikasi Nasional maupun Internasional. Pada tahun 1980, PT Indonesia Satellite Coorporation

(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

Pada tahun 1981 Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia (PT TELKOM) berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran Umum Perdana Saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, Bursa Saham Newyork, dan Bursa Saham Tokya. Pada tahun 1999 di tetapkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, pemerintahan Indonesia melakukan


(50)

regulasi di sektor Telekomunikasi dengan membuka kompetensi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT.Indosat sebagian bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang di tandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. Kemudian Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap: 30% (15 Agustus 2002),15% (30 September 2003),dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapura Telecom, dan dengan demikian Telkom memiliki 65% saham Telkomsel.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dikelola oleh 7 (tujuh) divisi regional. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi diwilayah masing-masing. Daerah regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :

1. Divisi Regional I : Sumatera

2. Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya (Jakarta, Bogor dan Bekasi)

3. Divisi Regional III : Jawa Barat ( Karawang dan Purwakarta)

4. Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Yogyakarta

5. Divisi Regional V : Jawa Timur


(51)

7. Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya)

Dalam pelaksanaannya divisi ini dibagi atas beberapa kantor daerah pelayanan telekomunikasi (Kandatel) yang melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat. Kandatel Medan berada dibawah divisi I Sumatera yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan telekomunikasi untuk umum dikota Medan dan sekitarnya. Kandatel Medan berada dibawah divisi I sumatera yang merupakan lokasi penelitian penulis.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang-orang yang menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi pada PT. Telkom yaitu struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff. Wewenang tertinggi dalam organisasi dipegang oleh satu orang pimpinan yang membawahi beberapa bagian sesuai fungsinya masing-masing.

Berikut merupakan Bagan struktur organisasi pada PT.Telkom Kandatel Medan.

Executive General Manager


(52)

Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Executive General Manager

a. Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran operasional dan optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan

access.

b. Terkendalinya aktivitas operasional layanan customer, sales, customer sales, serta pemeliharaan infrastruktur access yang diselenggarakan di berbagai Kandatel.

Manajer Consumer Marketing & sales Manager General Support Manager Data and Value Added Manager Fixed Phone Sales Manager Business Performa nce Manager Access Network Main tenance Manager Access Network Operati on Assistant mananajer Marketing Intelligent Assistant mananajer Pricing Assistant mananajer Promotion


(53)

c. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis, baik aktivitas dari Divisi Regional maupun aktivitas yang dilakukan melalui unit-unit cabangnya.

d. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan

customer, serta tetap efektif dalam penyelenggaraan kerja sama dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel.

e. Memastikan bahwa semua risiko pada proses bisnis Divisi Regional I diidentifikasi, evaluasi, dan dikontrol dengan baik.

2. Deputy Executive General Manager

a. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi kebutuhan dari kandatel dalam rangka mendukung pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.

b. Pelaksana kebijakan dan strategi operasional kandatel dapat memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.

c. Memberikan solusi terhadap permasalahan terkait dengan interaksi Divre terhadap unit-unit corporate service, seperti human resourch center dan finance center.

3. Manager Business Performance


(54)

b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai panduan atau prosedur operasi.

c. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerja kemitraan.

4. ManagerAccess Network Maintenance

a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.

b. Melakukikan pengukuran, pengecekan fisik access network dan pengetesan.

c. Melakukan pemeliharaan sarana fasilitas-fasilitas pendukung.

d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi dengan perbaikan atau penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.

5. Manager Access Network Operation

a. Melaksanakan operasi access (pasang baru, mutasi, penanganan gangguan) untuk melayani pelanggan.

b. Melaksanakan operasi terhadap order pasang baru atau penanganan gangguan dari pelayanan dan pengelolaan peralatan customer care.

6. Manager Fixed Phone Sales

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan penjualan produk fixed phone.


(55)

d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu, memonitor, memfasilitasi, dan pembinaan sales force.

7. Manager Data and Value Added

a. Melakukan pembuatan mikro demand dan customer profiling.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk dan melakukan promosi.

8. Manager General Support

a. Mengelola pengamanan asset, informasi dan data operasional perusahaan.

b. Mengatur administrasi, pendayagunaan serta aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di lingkungan wilayah operasional kandatel.

c. Mengelola proses logistik dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan dalam penyelenggaraan aktivitas operasional kandatel.

9. Manager Consumer Marketing dan Sales

Yaitu Mengatur mengenai proses berjalannya bagian pemasaran, yang terdiri atas 3 Assistant manager yaitu :


(56)

- Asisten manajer marketing Intelligent, bertugas untuk melakukan

market research, menentukan target pasar yang dituju sehingga pemasaran berjalan lancar.

- Asisten manager Pricing, bertugas untuk menentukan ketetapan harga suatu produk yang dimunculkan ke pasar.

- Asisten manager Promotion, bertugas untuk melakukan promosi, menentukan alat promosi dan lokasi promosi yang akan dilakukan.

4.1.3 Visi dan Misi PT Telkom Indonesia,Tbk. a. Visi PT Telkom Indonesia,Tbk.

To become a leading InfoCom player in the region (menjadi pelaku informasi komunikasi terkemuka diwilayahnya)

PT Telkom Indonesia,Tbk berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan Asia dan akan berlanjut di kawasan Asia Fasifik. Peningkatan nilai perusahaan juga harus di tingkatkan melalui peningkatan pertumbuhan perusahaan, performa perusahaan, keuntungan maupun pengembangan sumber daya manusia.

b. Misi PT Telkom Indonesia,Tbk.

One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and to be the Role Model as the best Managed Indonesian Corporation (salah satu layanan informasi dan komunikasi adalah dengan kualitas yang sangat baik dengan harga yang kompetitif dan menjadi panutan perusahaan terbaik di Indonesia)


(57)

1. PT Telkom menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dan harga yang kompetitif.

2. PT Telkom mengelola bisnis yang baik dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang unggul dan terdepan, penggunaan teknologi yang modern dan kompetitif serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbale balik dan saling menguntungkan secara sinergi.

4.1.4. Logo dan Maskot PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. a. Logo

Gambar 1. Logo PT Telkom

Logo TELKOM mencerminkan brand positioningLife Confident” (hidup yang terpercaya) dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua


(58)

pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service cultur” baru yaitu : expertise (keahlian),

empowering (membantu), assured (meyakinkan), progressive (progresif) dan

heart (hati).

Sekilas logo bulat dengan siulet tangan terkesan simpel : simplifikasi logo ini terdiri dari lingkungan biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” (nilai merek) baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch ”(sentuhan kehidupan) dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world in your hand” (Dunia di tangan anda)

Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari symbol-simbol tersebut :

a. Expertise (keahlian) : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis terbaru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).

b. Empowering (membantu) : makna dari tangan yang meraih ke luar. simbol

ini mencerminkan pertumbuhan dan expansi ke luar.

c. Assured (meyakinkan) : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai

sebuah kecermatan. Perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

d. Progressive (progresif) : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari

matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

e. Heart (hati) : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan


(59)

Selain simbol, warna –warna yang digunakan adalah :

a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang

tinggi

b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat dan dinamis.

c. Infite sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencermikan

inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

b. Maskot PT Telkom Indonesia,Tbk.

Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Bee Bee. Filosofi dibalik sifat dan perilaku Bee Bee, yaitu lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak.

Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan terhadap koloninya, mereka akan menyerang bersama apabila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat , lihai dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bee Bee dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar:


(60)

Gambar 2 .Maskot PT Telkom

Masing–masing bagian dari lebah tersebut mempunyai makna tersendiri yaitu: 1. Antena lebah melambangkan bahwa Telkom sensitif terhadap segala keadaan

dan perubahan.

2. Mahkota lebah melambangkan kemenangan. 3. Mata lebah melambangkan tajam dan cerdas.

4. Sayap lebah melambangkan bahwa Telkom lincah dan praktis.

5. Tangan kuning melambangkan bahwa Telkom akan memberikan karya terbaik.

4.1.5. Budaya Perusahaan

The Telkom Way 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis Infocom.


(61)

Didalam angka 135 terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yakni :

 1 (satu) asumsi dasar tersebut “ The World in Your Hand “ (Dunia di

tangan anda)

 3(tiga) nilai inti, mencakup:

Customer Value (Nilai Pelanggan)

Excellent service (Pelayanan Prima)

Competent People (Orang yang Kompeten)

 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang

terdiri dari :

Stretch the goals (Peregangan Tujuan)

Simplify (Menyederhanakan)

Involve Everyone (Melibatkan Semua Orang)

Quality is my Job (Kualitas adalah pekerjaan saya)

Reward The Winners (Hadiah Pemenang)

The Telkom Way 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah dan dikristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan The Telkom Way 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insane PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. berharap dengan tersosialisasinya The Telkom Way 135, maka akan tercipta pengendalian cultural yang efektif terhadap


(62)

cara merasa, cara memandang, cara berfikir, dan cara berperilaku semua insan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

4.1.6 Speedy sebagai salah satu produk PT Telkom

Speedy salah satu produk yang memberi layanan akses internet dengan menggunakan akses kabel berbasis teknologi ADSL (Asymetric Digital Subciber Line) yang diluncurkan oleh PT Telkom. Speedy dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal 1000 Kbps dari modem sampai dengan sentral Telkom.

Asymetric Digital Subciber Line (ADSL) merupakan perangkat aktif di jaringan akses pelanggan yang dipergunakan untuk mendukung implementasi pelayanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan speedy adalah high speed internet, akses LAN, distance learning, video conference,

broadcast TV, home shopping dan video on demand. Adapun keunggulan Speedy adalah sebagai berikut : 1. Praktis

Layanan komunikasi suara/fax dan data/internet kecepatan tinggi dapat dilakukan pada saat yang bersamaan tanpa saling mengganggu (simultan). 2. Koneksi dengan kecepatan tinggi, selama 24 jam

Layanan internet broadband ADSL menyediakan koneksi secara terus menerus selama 24 jam dan 7 hari seminggu, serta mampu menyalurkan koneksi dengan kecepatan tinggi.


(63)

Saluran yang digunakan pengguna Speedy digunakan sendiri dan tidak dibagi dengan pengguna lainnya (not share), sehingga keamanan lebih baik.

4. Kecepatan Konstan

Koneksi lebih stabil karena masing-masing pengguna mempunyai jalur tersendiri. Pelanggan dapat menikmati pengalaman akses internet dengan kecepatan download sampai dengan 1000 kbps.

5. Tarif flat-rate

Pelanggan dapat memilih paket layanan berdasarkan kuota trafik internet yang paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan penagihan dilakukan secara flat setiap bulan. Jika pelanggan melebihi kuota maka harus membayar kelebihan sesuai jumlah trafik.

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Biaya Promosi dan Volume penjualan speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan

Anggaran biaya disusun untuk melaksanakan seluruh tehnik promosi penjualan speedy pada PT Telkom. Tehnik promosi yang dilakukan PT Telkom Untuk mempromosikan Speedy dengan 2 cara yaitu :

a. Above the line : promosi yang di lakukan di Ibu kota Negara dengan tujuan semua lapisan masyarakat memperoleh informasinya. Contohnya: promosi yang dilakukan di TV.

b. Below The Line : Promosi lokal atau yang di lakukan di masing – masing daerah cabang PT Telkom. Contohnya : Promosi yang di


(64)

lakukan di Radio, Poster, Baliho, Spanduk, Jejaring sosial, Kartu nama, Flyer, dan mengadakan Event–Event pada waktu yang ditentukan, penjualan langsung (direct marketing), promosi penjualan, publisitas, pulic relation (hubungan masyarakat)

Biaya promosi ditentukan perusahaan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosi. Mekanisme penentuan biaya promosi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Medan di tentukan oleh mananajer Pricing di Telkom Pusat (Jakarta) yaitu dengan evaluasi dan penyesuaian anggaran biaya promosi setiap 3 bulan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis, persfektif waktu pencapaian penjualan

speedy pada PT Telekom adalah dalam waktu singkat, misalnya ketika speedy

dipromosikan saat ini, maka target pencapaian penjualan speedy adalah bulan berikutnya. Dengan evaluasi keberhasilan promosi yang dilakukan setiap bulan.

Berkaitan dengan biaya promosi yang dianggarkan, perusahaaan memiliki target penjualan untuk periode yang berkaitan dengan anggaran biaya promosi dalam cakupan periode yang sama. Data menunjukkan ada perbedaan antara target dengan realisasi penjualan selama periode penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut adalah data volume penjualan dan biaya promosi yang telah dikeluarkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Medan dalam mempromosikan produk speedy :

Tabel 4.1


(65)

Data Biaya Promosi dan volume penjualan (Bulanan) Speedy Tahun 2008

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, Medan. (Diolah penulis)

Tabel 4.2

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk MEDAN Data Biaya Promosi dan volume penjualan (Bulanan) Speedy

Tahun 2009 Bulan Biaya Promosi (X) Volume Penjualan (Y) Target Volume

Penjualan Selisih

Januari Rp 20,000,000 Rp 105,000,000 Rp 85,000,000 Rp 20,000,000

Februari Rp 15,000,000 Rp 75,000,000 Rp 80,000,000 Rp 5,000,0000

Maret Rp 21,000,000 Rp 90,000,000 Rp 85,000,000 Rp 5,000,000

April Rp 22,000,000 Rp 111,000,000 Rp 90,000,000 Rp 21,000,000 Mei Rp 23,000,000 Rp 120,000,000 Rp 100,000,000 Rp 10.000,000 Juni Rp 24,000,000 Rp 135,000,000 Rp 110,000,000 Rp 25,000,000

Juli Rp 26,000,000 Rp 145,000,000 Rp 125,000,000 Rp 20,000,000 Agustus Rp 28,000,000 Rp 147,000,000 Rp 140,000,000 Rp 7,000,000 September Rp 29,000,000 Rp 162,000,000 Rp 165,000,000 Rp 3,000,000 Oktober Rp 30,000,000 Rp 175,000,000 Rp 170,000,000 Rp 5,000,000

November Rp 32,000,000 Rp 180,000,000 Rp 185,000,000 Rp 5,000,000

Desember Rp 38,000,000 Rp 220,000,000 Rp 200,000,000 Rp 20,000,000

Bulan Biaya Promosi (X) Volume Penjualan (Y) Target Volume


(66)

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, Medan. (Diolah penulis)

Tabel 4.3

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk MEDAN Data Biaya Promosi dan volume penjualan (Bulanan) Speedy

Tahun 2010

Januari Rp 22,000,000 Rp 245,000,000 Rp 250,000,000 Rp 5,000,000 Februari Rp 18,000,000 Rp 185,000,000 Rp 160,000,000 Rp 25,000,000

Maret Rp 25,000,000 Rp 215,000,000 Rp 250,000,000 Rp 5,000,000 April Rp 26,000,000 Rp 235,000,000 Rp 250,000,000 Rp 15,000,000

Mei Rp 29,000,000 Rp 250,000,000 Rp 260,000,000 Rp 10,000,000 Juni Rp 32,000,000 Rp 280,000,000 Rp 270,000,000 Rp 10,000,000 Juli Rp 34,000,000 Rp 334,840,000 Rp 280,000,000 Rp 54,840,000

Agustus Rp 36,000,000 Rp 355,000,000 Rp 290,000,000 Rp 45,000,000 September Rp 37,000,000 Rp 365,000,000 Rp 300,000,000 Rp 65,000,000 Oktober Rp 38,000,000 Rp 375,000,000 Rp 325,000,000 Rp 50,000,000 November Rp 42,500,000 Rp 380,000,000 Rp 350,000,000 Rp 30,000,000 Desember Rp 46,500,000 Rp 390,000,000 Rp 375,000,000 Rp 15,000,000

Bulan

Biaya Promosi (X)

Volume Penjualan (Y)

Target Volume

Penjualan Selisih

Januari Rp 24,000,000 Rp 140,000,000 Rp 150,000,000 Rp 10,000,000 Februari Rp 21,000,000 Rp 85,000,000 Rp 125,000,000 Rp 20,000,000 Maret Rp 27,000,000 Rp 145,000,000 Rp 150,000,000 Rp 5,000,000


(67)

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, Medan. (Diolah penulis)

Tabel 4.4

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk MEDAN Data Biaya Promosi dan volume penjualan (Bulanan) Speedy

Tahun 2011

April Rp 29,000,000 Rp 165,000,000 Rp 160,000,000 Rp 5,000,000 Mei Rp 34,000,000 Rp 175,000,000 Rp 170,000,000 Rp 5,000,000 Juni Rp 36,000,000 Rp 182,000,000 Rp 180,000,000 Rp 2,000,000 Juli Rp 38,000,000 Rp 194,000,000 Rp 190,000,000 Rp 4,000,000 Agustus Rp 42,000,000 Rp 220,000,000 Rp 200,000,000 Rp 20,000,000 September Rp 47,000,000 Rp 228,170,000 Rp 210,000,000 Rp 18,170,000 Oktober Rp 49,000,000 Rp 275,000,000 Rp 225,000,000 Rp 50,000,000

November Rp 53,000,000 Rp 285,000,000 Rp 250,000,000 Rp 35,000,000 Desember Rp 60,000,000 Rp 325,000,000 Rp 260,000,000 Rp 65,000,000

Bulan

Biaya Promosi (X)

Volume Penjualan (Y)

Target Volume

Penjualan Selisih

Januari Rp 31,000,000 Rp 150,000,000 Rp 130,000,000 Rp 20,000,000

Februari Rp 24,000,000 Rp 95,000,000 Rp 75,000,000 Rp 20,000,000

Maret Rp 32,000,000 Rp 160,000,000 Rp 150,000,000 Rp 10,000,000

April Rp 35,000,000 Rp 210,000,000 Rp 165,000,000 Rp 45,000,000

Mei Rp 38,000,000 Rp 245,000,000 Rp 175,000,000 Rp 70,000,000


(68)

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, Medan. (Diolah penulis)

Tabel 4.5

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk MEDAN Data Biaya Promosi (Bulanan) Speedy

Tahun 2012

Juli Rp 46,000,000 Rp 285,000,000 Rp 200,000,000 Rp 85,000,000

Agustus Rp 52,000,000 Rp 295,000,000 Rp 225,000,000 Rp 75,000,000

September Rp 56,000,000 Rp 310,000,000 Rp 250,000,000 Rp 15,000,000

Oktober Rp 64,000,000 Rp 330,000,000 Rp 275,000,000 Rp 55,000,000

November Rp 72,400,000 Rp 369,000,000 Rp 300,000,000 Rp 69,000,000

Desember Rp 83,600,000 Rp 450,000,000 Rp 350,000,000 Rp 100,000,000

Bulan

Biaya Promosi (X)

Volume Penjualan (Y)

Target Volume

Penjualan Selisih

Januari Rp 38,000,000 Rp 100,000,000 Rp 150,000,000 Rp 50,000,000

Februari Rp 29,000,000 Rp 75,000,000 Rp 125,000,000 Rp 50,000,000

Maret Rp 39,000,000 Rp 95,000,000 Rp 150,000,000 Rp 55,000,000

April Rp 42,000,000 Rp 110,000,000 Rp 160,000,000 Rp 50,000,000

Mei Rp 48,000,000 Rp 115,000,000 Rp 160,000,000 Rp 45,000,000

Juni Rp 53,000,000 Rp 120,000,000 Rp 175,000,000 Rp 50,000,000

Juli Rp 59,000,000 Rp 125,000,000 Rp 175,000,000 Rp 50,000,000

Agustus Rp 69,000,000 Rp 130,000,000 Rp 175,000,000 Rp 45,000,000


(69)

Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk, Medan. (Diolah penulis)

Berdasarkan data biaya promosi dan volume penjualan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk,Witel Sumut Barat, Setiap tahunnya Biaya Promosi mengalami kenaikan secara stabil. Namun volume penjualan tidak mengalami kenaikan secara stabil. Hasil perhitungan persentase kenaikan biaya promosi dan volume penjualan pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat dapat disimpulkan tahun 2009 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 20,20% maka volume penjualan Speedy mengalami peningkatan (53.87%), pada tahun 2010 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 16,08 %, sedangkan volume penjualan Speedy menurun (49,21%), pada tahun 2011 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 20,13 % maka volume penjualan Speedy mengalami peningkatan (23,54%) serta pada tahun 2012 terjadi kenaikan biaya promosi sebesar 20 % sedangkan volume penjualan Speedy menurun(11,46%).

4.2.2 Tabulasi data biaya promosi dan volume penjualan

Berikut adalah data biaya promosi dan volume penjualan yang diregresikan penulis, dengan n = 60 yaitu biaya promosi dan volume bulanan selama 5 tahun.

Tabel 4.6

Oktober Rp 82,000,000 Rp 140,000,000 Rp 200,000,000 Rp 60,000,000

November Rp 88,000,000 Rp 145,000,000 Rp 175,000,000 Rp 30,000,000


(1)

bahwa 9,5% variasi nilai volume penjualan dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh biaya promosi sisanya 90,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk didalam nilai regresi ini.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan untuk kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang yaitu sebagai berikut :

1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu biaya promosi layak dipertimbangkan dalam pemasaran, hal ini dikarenakan biaya promosi dapat mempengaruhi Volume penjualan speedy.

2. Untuk mencapai volume penjualan yang maksimal Perusahaan juga perlu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal perusahaan yang sejenis dan juga mempertimbangkan kekuatan persaingan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alvabeta.

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ashton, Robert. 2005. How to sell, cara cepat menjual. Terjemahan. Hendry M. Tanaja. Jakarta : Erlangga.

Basu swasta DH, 2001. Manajemen penjualan. edisi 3, Yoyakarta : BPFE Basu Swasta DH, Irawan, 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua,

cetakan ke-sebelas, Yogyakarta : Liberty Offset

Gregory, Anne. 2004. Public Relations dalam Praktik. edisi kedua. Terjemahan. Sigit Purwanto. Jakarta: PT Gelora aksara pratama

Griffin, Ricky,W. & Ronald J.Ebert. 2007. Bisnis.edisi kedelapan,jilid satu. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Hendro, 2011. Dasar – dasar kewirausahaan. Panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis. Jakarta: Erlangga.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edision.

Volume Pertama. United States of America: Wilay

Kotler, Philip. 2000. Manajemen pemasaran. Terjemahan. Benyamin molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen pemasaran. Analisis, Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian. Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.

M.fuad, dkk, 2006. Pengantar bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Marbun, B,N. 2003. kamus manajemen. Jakarta: Pustaka sinar harapan Moekijat, 2000. Kamus Manajemen. Bandung : Penerbit CV. Mandar Maju. Mulyadi. 2005. Akuntansi biaya, edisi ke-6. Yokyakarta: STIE YKPN

Rangkuti, Freddy. 2009. strategi promosi yang kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


(3)

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Pemasaran, Analis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Unsur Pemasaran. Bandung: CV Linda Karya

Simamora, Henry. 2002. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba empat

Soegoto, eddy soeryanto. 2009. Entrepreneurship menjadi pebisnis ulung, panduan bagi pengusaha, calon pengusaha, mahasiswa, dan kalangan dunia usaha. Jakarta: PT Elex Media Komputido.

Sugyono. 2005. Metode penelitian sosial. Jakarta: PT Gramedia pustaka Utama. Sugyono. 2006. Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta.

Suharli, Michell. 2009. Pelaporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Supriyono. 2000. Akuntansi biaya, buku 1, edisi dua. Yogyakarta : BPFE

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Suyanto, Bagong & Sutinah,2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Theodurus M.Tuanakotta. 2000. Teori akuntansi buku satu. Jakarta: FEUI Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi pemasaran. Yokyakarta: Penerbit Andi.

SKRIPSI.

Iskandar, Ong Abe. 2012. “Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan tiket kapal feri pada PT Juli Rahayu. Skripsi jurusan Manajemen, Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar

Setyani, Desy Widka. 2012. “Pengaruh pemasaran terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba bersih (Studi Kasus Pada CV Dewi Nugraha Tasikmalaya)”. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Hapsari, Meirlinda. 2012. “Pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan (Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya)”. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Wijaya, Indra Budhi. 2010. “Pengaruh variasi produk dan biaya promosi terhadap volume penjualan sepatu Lague pada showroom Suportindo


(4)

Tanjungan Plaza 2 Surabaya”. Skripsi Jurusan Ilmu administrasi bisnis, Fisip Universitas pembangunan nasional Veteran, Surabaya.

Utami, Maqfira Dwi. 2011. "Analisis pengaruh Harga dan Promosi terhadap peningkatan penjualan tiket pada PT Meniela Tour & Travel di Makassar". Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Hassanuddin, Makassar.

JURNAL

Merry, Ratunuman, 2013. “Analisi pengakuan pendapatan dengan persentase penyelesaian dalam penyajian laporan keuangan PT Pilar dasar”, Jurnal EMBA 577 Volume 1


(5)

Lampiran 1. Output Uji Asumsi Klasik a. Metode grafik


(6)

b. Metode statistik One Sample Kolmogorov Smirnov

Unstandardize d Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 9.04033096E7

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .091

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .702

Asymp. Sig. (2-tailed) .708

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 2. Output Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.414 2.850 4.963 .000

Biaya Promosi 1.569 .636 .308 2.468 .017

a. Dependent Variable: Volume Penjualan