4.2 Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 km2 terdiri dari dataran 3.793,71 km2 dan luas perairan Danau Toba 6,60 km2. Dari 15
Kecamatan yang ada, Kecamatan yang paling luas di Kabupaten Tapanuli Utara adalah Kecamatan Garoga sekitar 567,58 km2 atau 14,96 persen dari luas
Kabupaten, dan Kecamatan yang terkecil luasnya yaitu Kecamatan Muara sekitar 79,75 km2 atau 2,10 persen.
4.3 Curah Hujan
Salah satu unsur cuacaiklim adalah curah hujan. Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut
sangat berpeluang memperoleh curah hujan yang banyak. Selama tahun 2006, rata-rata curah hujan tahunan tercatat 6.477 mm dan lama hari hujan 177 hari atau
rata-rata curah hujan bulanan sebanyak 539,75 hari dan lama hari hujan 14,75 hari. Dari rata-rata curah hujan bulanan tahun 2006, terlihat curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Nopember yaitu 861 mm dan lama hari hujan 22 hari dan curah hujan terendah pada bulan Juli yaitu 152 mm hari hujan 7 hari.
4.4 Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Utara secara wilayah administrasi terdiri dari 15 Kecamatan. Kelima belas Kecamatan ini terbagi dalam 232 desa dan 11
kelurahan. Kecamatan yang paling banyak jumlah desakelurahan yaitu
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Tarutung 24 desa dan 7 kelurahan dan yang paling sedikit jumlah desanya yaitu Kecamatan Simangumban 8 desa.
Keadaan desakelurahan ditinjau dari tingkat perkembangan masih sangat memprihatinkan, dari 243 desakelurahan baru 1,23 persen desakelurahan
swasembada sisanya 43,21 persen desa swakarya dan 55,56 persen desa swadaya. Pada tahun 2006, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara No.
04,05,06 dan 07 tahun 2006 dibentuk desa pemekaran sebanyak 10 Desa. Yaitu Desa Pertengahan, Hutajulu, Parbalik, Hutatua dan Horisan. Ranggitgit di
Kecamatan Parmonangan, Desa Sitabo-tabo Toruan dan Silait-lait di Kecamatan Siborong-borong. Desa Parsominan I, Silantom Jae, Padang Parsadaan di
Kecamatan Pangaribuan serta Desa Hutaraja Simanungkalit di Kecamatan Sipoholon.
4.5 Penduduk
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN. Untuk itu Pemerintahtelah melaksanakan
berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Usaha-usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi telah
dilakukan. Selain itu dengan mulai diberlakukannya otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk. Usaha ini untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk juga telah dilakukan melalui program Keluarga Berencana yang dimulai awal 1970-an.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2004 sebesar 260.471 jiwa yang terdiri dari 129.300 jiwa laki-laki dan 131.120 jiwa perempuan.
Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2004 lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif renah,
yaitu 68.66 penduduk per kilometer persegi. Banyaknya rumah tangga tahun 2004 sebesar 55.621, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,68 orang.
Dibandingkan adengan tahun 2003, rata-rata besarnya anggota rumah tangga tahun 2004 tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 4,96 orang.
Hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan P4B yang dilaksanakan pada bulan April 2003. Hasil proyeksi tersebut menunjukkan
bahwa jumlah pendududk Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 262.642 jiwa yang terdiri dari 130.429 jiwa laki-laki dan 132.213 jiwa perempuan. Rasio
jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 98,65 ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak
dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif rendah, yaitu 69,23 penduduk per kilometer persegi.
Banyaknya rumah tangga tahun 2006 sebesar 56.345, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,66 orang. Dibanding 2005, rata-rata besarnya
anggota rumah tangga tahun 2006 tidak terlalu berbeda, yaitu sebesar 4,67 orang.
4.6 Potensi Daerah