Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2004 sebesar 260.471 jiwa yang terdiri dari 129.300 jiwa laki-laki dan 131.120 jiwa perempuan.
Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2004 lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif renah,
yaitu 68.66 penduduk per kilometer persegi. Banyaknya rumah tangga tahun 2004 sebesar 55.621, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,68 orang.
Dibandingkan adengan tahun 2003, rata-rata besarnya anggota rumah tangga tahun 2004 tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 4,96 orang.
Hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan P4B yang dilaksanakan pada bulan April 2003. Hasil proyeksi tersebut menunjukkan
bahwa jumlah pendududk Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 262.642 jiwa yang terdiri dari 130.429 jiwa laki-laki dan 132.213 jiwa perempuan. Rasio
jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 98,65 ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak
dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif rendah, yaitu 69,23 penduduk per kilometer persegi.
Banyaknya rumah tangga tahun 2006 sebesar 56.345, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,66 orang. Dibanding 2005, rata-rata besarnya
anggota rumah tangga tahun 2006 tidak terlalu berbeda, yaitu sebesar 4,67 orang.
4.6 Potensi Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah yang cukup di kawasan nusantara, terutama karena potensi alam dan sumber daya manusianya. Potensi
Universitas Sumatera Utara
alam antara lain luasnya lahan kering untuk dijadikan persawahan baru dengan membangun irigasi. Sebahagian perairan Danau Toba yang dimiliki dan sungai
yang cukup banyak untuk memanfaatkan potensinya untuk irigasi, pengembangan perikanan maupun pembangkit tenaga listrik. Keindahan alam dengan panorama
khususnya Pulau Sibandang di kawasan Danau Toba di Kecamatan Muara, dan wisata Rohani Salib Kasih. Kekayaan seni budaya asli merupakan potensi dalam
upaya mengembangkan kepariwisataan nasional. Potensi lain terdapat berbagai jenis mencakup seperti Kaolin, Batu Gamping, Belerang, Batu Besi, Mika, Batu
Bara, Panas Bumi dan sebagainya. Potensi sumber daya manusia sudah tidak diragukan lagi bahwa cukup
banyak putera-puteri Tapanuli yang berjasa di pemerintahan, dunia usaha dan sebagainya. Sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka tulang punggung
perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara didominasi oleh sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan dan perkebunan rakyat, menyusul sektor
perdagangan, pemerintahan perindustrian dan pariwisata. Pada era informasi dan globalisasi peranan pemerintah maupun pihak swasta semakin nyata dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai sektorbidang sehingga pendapatan masyarakat semakin meningkat.
4.7 Keuangan Daerah
Realisasi anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2006 tercatat sebesar 361,072 milyar rupiah. Realisasi
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk belanja Aparatur yaitu sebesar 117,898 milyar rupiah dan belanja publik yaitu sebesar 243,174 milyar rupiah.
Belanja Aparatur digunakan administrasi umum sebesar 70,804 milyar rupiah, belanja operasi dan pemeliharaan sebesar 35,518 milyar rupiah, dan
belanja modal sebesar 11,576 milyar rupiah. Belanja publik digunakan untuk belanja administrasi umum sebesar 101,100 milyar rupiah, belanja operasi dan
pemeliharaan sebesar 41,804 milyar rupiah, belanja modal sebesar 74,988 milyar rupiah, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan sebesar 23,764 milyar rupiah dan
belanja tidak terduga sebesar 1,518 milyar rupiah.
4.8 Perkembangan Pajak Bumi dan Bangunan