BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi, sesuai
dengan judul yang diutarakan.
BAB 3 : SEJARAH DAN STRUKTUR BPS
Bab ini menjelaskanmenceritakan tentang sejarah singkat berdirinya BPS Propinsi Sumatera Utara.
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA
Bab ini menganalisa data yang telah dikumpulkan beserta pembahasannya.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh yaitu dengan
menggunakan Program Excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan di dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Kegiatan manusia senantiasa diarahkan pada kondisi pada waktu yang akan datang, yang keberadaannya tidak dapat diketahui secara pasti. Usaha untuk meminimalkan ketidakpastian
tersebut lazim dilakukan dengan metode atau teknik peramalan tertentu teknik merupakan bagian dari metode. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
atau kapan suatu peristiwa akan terjaditimbul, sehingga tindakan atau keputusan yang tepat dapat dilakukan. Dalam peramalan didasarkan pada bermacam – macam cara yaitu Metode
Perataan Average, Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial, dan Metode Box Jenkins.
Disamping itu, melalui metode atau teknik peramalan diharapkan dapat diidentifikasikan model yang akan digunakan untuk meramalkan kondisi pada waktu yang
akan datang. Model peramalan itu secara umum dapat dikemukakan sebagai : Y
t
= pola + error. Jadi, data dibedakan menjadi komponen yang dapat diidentifikasi pola dan yang tidak dapat diidentifikasi error. Maka, penggunaan metode peramalan adalah
untuk mengidentifikasikan suatu model peramalan sedemikian rupa sehingga error-nya menjadi seminimal mungkin.
Penggunaan teknik peramalan diawali dengan pengeksplorasian kondisi pola data pada waktu – waktu yang lalu guna mengembangkan model yang sesuai dengan pola data
dengan menggunakan asumsi bahwa pola data pada waktu yang lalu itu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang. Selanjutnya, model itu digunakan untuk meramalkan kondisi –
kondisi pada waktu – waktu yang akan datang. Bila uraian mengenai kegiatan peramalan tersebut diamati, ada dua dimensi waktu yang tercakup, yaitu waktu yang lalu dimana data
tersedia dan waktu yang akan datang dimana data tidak tersedia.
Kegiatan penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu lalu dinamakan proyeksi, sedangkan kegiatan penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu yang
akan datang dinamakan peramalan. Penggunaan metode atau teknik peramalan dengan model yang diidentifikasikan secara tepat juga didukung oleh baik tidaknya data maupun informasi
yang digunakan. Selama data maupun informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan seperti sumber dari data atau informasi yang tidak jelas, maka hasil peramalan yang disusun
juga akan sulit dipercaya akan ketepatan dan keakuratannya.
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat senjang waktu time lag antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang lead time ini merupakan
alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir
bergantung pada faktor – faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting.
Dalam sebuah instansi pemerintah maupun swasta, perencanaan sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan untuk beberapa waktu kedepan. Peramalan merupakan alat
bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Apalagi saat ini, telah terjadi
kemajuan yang pesat dalam bidang peramalan. Beberapa kegunaan peramalan dalam bagian organisasi yaitu :
1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia.
Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah
ramalan tingkat permintaan untuk produk, bahan, tenaga kerja, finansial, atau jasa pelayanan.
2. Penyediaan sumber daya tambahan.
Waktu tenggang lead time untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun.
Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang. 3.
Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka
panjang. Keputusan semacam itu bergantung pada kesempatan pasar, faktor – faktor lingkungan, dan pengembangan internal dari sumber daya finansial, manusia, produk, dan
teknologis. Semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.
Tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang dari organisasi saat ini selain bidang lainnya.Organisasi
dalam membangun suatu sistem peramalan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi paling sedikit empat bidang : identifikasi dan definisi masalah peramalan ;
aplikasi serangkaian metode peramalan ; prosedur pemilihan metode yang tepat untuk situasi tertentu ; dan dukungan organisasi untuk menerapkan dan menggunakan metode peramalan
secara formal.