Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat bisnis dunia seringkali diperhadapkan dengan berbagai tuntutan, khususnya dalam menyetarakan kepentingan dari pihak-pihak dalam komunitas bisnis tersebut, seperti: pelanggankonsumen, pemasoksupplier, competitors, lembaga keuangan, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya. Adapun tuntutan dari pihak-pihak tersebut diperhitungkan sebagai suatu tanggung jawab sosial yang harus diemban perusahaan dalam seluruh rangkaian operasi bisnisnya. Namun, dalam kenyataannya seringkali perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosial ini sehingga dalam beberapa kasus menimbulkan konflik di tengah-tengah lingkungan masyarakat atau di tubuh perusahaan sendiri. Misalnya saja masalah yg terjadi antara masyarakat kota Balige, Sumatera Utara, dengan PT. Toba Pulp Lestari yang beroperasi di area tersebut. Pada tahun 2007 yang lalu terjadi kasus pencemaran lingkungan oleh limbah PT. Toba Pulp Lestari yang menimbulkan dampak negative bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Pencemaran limbah tersebut mengakibatkan tanah pertanian di sekitar perusahaan menjadi tanduskering, habitat ikan-ikan di danau Toba terganggu bahkan sebagian ikan mati, dan polusi udara dari bau limbah yang menyengat mengganggu kehidupan warga. Contoh kasus lainnya terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dimana sekitar 4000 hektar lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh Universitas Sumatera Utara PT. Natura Pasifik, ditelantarkan sampai bertahun-tahun. Setelah kayu diambil, lahan dibiarkan terbuka. Hanya sebagian ditanami sawit, namun terkesan asal tanam dan asal digeletakkan. Kayu-kayu sisa tebangan dari pembukaan lahan yang sudah mengering menjadi pemandangan buruk di sepanjang jalan. Di sisi lain, area perkebunan tersebut sesungguhnya merupakan area yang telah ditetapkan sebagai area percontohan program pengurangan emisi karbonREDD+, namun menjadi rusak akibat pembukaan lahan perkebunan sawit yg tidak bertanggungjawab. Sebenarnya rendahnya penerapan tanggung jawab sosial perusahaancorporate social reponsibility di Indonesia , suatu hal yang sangat riskan sekali, dimana di luar, dunia internasional kesadaran tentang pentingnya mempraktikkan tanggung jawab sosial perusahaan ini menjadi tren global seiring dengan makin maraknya kepedulian komunitas global terhadap poduk-produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Mengingat pada keadaan ini, semakin besar tuntutan dari masyarakat khususnya kalangan pebisnis, bagi perusahaan untuk menyatakan secara gamblang praktik tanggung jawab sosial perusahaan secara tertulis, dalam bentuk laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensionalmainstream accounting telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas, sehingga muncul suatu konsep akuntansi baru yang disebut sebagai Akuntansi Pertanggungjawaban SosialSocial Responsibility Accounting. Universitas Sumatera Utara Akuntansi Pertanggungjawaban SosialSocial Responsibility Accounting didefinisikan sebagai proses seleksi variable-variabel tingkat perusahaan, ukuran, dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun diluar perusahaan. Selama ini produk akuntansi dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada para pemegang saham, kini paradigma itu diperluas menjadi pertanggungjawaban kepada semua stakehoiders. Rosmasita,2007 Pelaporan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan pada dasarnya merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan sustainable development, yang artinya memenuhi kebutuhan saat ini dengan mengusahakan keberlanjutan pemenuhan kebutuhan bagi generasi selanjutnya, dan ini mengisyaratkan adanya suatu alih teknologi bagi hubungan antar generasi. Artinya untuk memberikan kesempatan bagi generasi selanjutnya dalam memenuhi kebutuhannya bukan saving sumber daya alam, akan tetapi dalam bentuk alih teknologi. Selanjutnya pertanggungjawaban sosial perusahaan ini diungkapkan dalam laporan yang disebut sustainability reporting, yaitu pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya dalam konteks pembangunan berkelanjutansustainable development. Mengenai pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan ini, DPR telah mengeluarkan suatu ketentuan yang tertuang dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 74 ayat 3, yang berisi bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan program Universitas Sumatera Utara tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan undang-undang. Dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 66 ayat 2, yang menyatakan bahwa setiap perusahaan perseroan di Indonesia diwajibkan untuk memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Selain peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut, perihal mengenai kewajiban perusahaan dalam mengungkapkan tanggungjawab sosialnya dalam laporan tahunan juga didukung oleh Keputusan ketua Bapepam dan LK No. Kep- 134BL2006 tanggal 7 Desember 2006, dinyatakan bahwa salah satu kewajiban bagi perusahaan dalam menyusun laporan tahunan untuk melampirkan uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Sejauh mana suatu perusahaan akan mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaannya dalam laporan tahunan dapat ditinjau dari berbagai aspek. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh dari beberapa aspek, diantaranya Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas, terhadap tingkat pengungkapan tanggung tawab sosial perusahaan. Ukuran perusahaan dan basis perusahaan merupakan aspek-aspek yang lebih bersifat general dan berbasis sosial, karena aspek-aspek ini cenderung melibatkan pandangan serta penilaian publik atau pihak eksternal terhadap perusahaan. Dalam kenyataannya, aspek-aspek inilah yang cenderung menjadi referensi bagi publik untuk merespon dan menilai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara profitabilitas, leverage, dan likuiditas merupakan aspek-aspek yang lebih bersifat internal. Dimana aspek-aspek ini seringkali menjadi parameter kinerja atau Universitas Sumatera Utara pencapaian suatu perusahaan, termasuk dalam hal tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sembiring 2005, yang meneliti tentang karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini, beliau menggunakan variabel independen yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Beliau menemukan bahwa secara simultan tingkat pengaruh variabel independen yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan leverage mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Secara parsial variabel independen size perusahaan, profile, dan ukuran dewan komisaris, juga berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawaban sosial perusahaan. Rosmasita 2007, yang dalam penelitiannya menggunakan variable independen yaitu kepemilikan manajemen, leverage, size perusahaan, dan profitabilitas, menemukan bahwa secara simultan variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara secara parsial variabel leverage, profitabilitas, dan size perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Anggraini 2006, meneliti tentang pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan dalam study empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, beliau menggunakan Universitas Sumatera Utara variabel independen persentase kepemilikan manajemen, ukuran perusahaan, tingkat leverage, tipe industri, biaya politis, dan profitabilitas. Penelitian ini memberikan hasil bahwa variabel persentase kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan. Tetapi, variabel ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan. Dari hasil penelitian peneliti-peneliti sebelumnya tersebut, dapat dilihat ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian mereka. Penelitian ini akan mengembangkan dan menguji kembali secara ilmiah keterkaitan antara faktor- faktor ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan objek penelitian perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go public di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009 dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia “.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 128

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

0 0 43

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 30

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 88

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

PENGARUH TINGKAT LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TAMBANG DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25