Fungsi Pajak Jenis-jenis Pajak Pajak Penghasilan PPh

adanya kontribusi seseorang yang ditujukan kepada negara tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus pada seseorang. Memang, bagaimanapun juga pihak itu ditujukan manfaatnya kepada masyarakat. Menurut DR. Soeparaman Soemahamidjaja dari disertasinya yang berjudul Pajak berdasarkan azas gotong royong menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib pajak berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma- norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari defenisi di atas tidak tampak istilah “dipaksakan” karena bertitik tolak pada istilah “iuran wajib”. Sisi lainnya yang berhubungan dengan kontra prestasi menekankan pada mewujudkan kontra prestasi itu diperlukan pajak. Menurut Philip E. Taylor dalam buku The Economic of Public Finance memberikan batasan pajak seperti di atas hanya menggantikan without reference dengan with little reference.

1. Fungsi Pajak

Fungsi pajak menurut Mardiasmo 1995;2 menyimpulkan bahwa fungsi pajak adalah : a Fungsi penerimaan Budgeter, yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. b Fungsi mengatur Reguler, yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2. Jenis-jenis Pajak

Menurut Mardiasmo 1995;6 ada tiga macam pengelompokan pajak yaitu: a Menurut golongannya : 1 Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan PPh 2 Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan pada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai PPN b Menurut Sifatnya : 1 Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Penghasilan PPh 2 Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah PPnBM. c Menurut Lembaga Pemungutnya : 1 Pajak Pusat negara, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : PPh, PPN, dan PPnBM, PBB dan Bea Materai. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri dari : a. Pajak daerah TK 1 propinsi b. Pajak daerah TK 2 kotamadyakabupaten.

3. Pajak Penghasilan PPh

Menurut Udang-undang Nomor.17 Tahun 2000 Pasal 4 ayat 1 mengatakan bahwa Pengertian Penghasilan adalah : tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh dari wajib pajak yang berasal dari dalam maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan dengan nama atau dalam bentuk apapun. Dari pengertian penghasilan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pajak penghasilan adalah : iuran resmi yang dipungut dari masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan, atau atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan. Yang menjadi subjek pajak adalah : a. Orang pribadi Warisan yang belum terbagi, satu kesatuan, menggantikan yang berhak. b. Badan, terdiri dari perseroan terbatas, perseroan Komanditir, perseroan lainnya, badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD dengan nama dan dalam bentuk apaun persekutuan, perkumpulan, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis lembaga, dana pensiun, dan bentuk usaha lainnya. c. Bentuk usaha tetap BUT Subjek pajak terdiri dari subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajak dalam negeri : a Orang pribadi yang bertempat tinggal atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada dan mempunyai maksud untuk bertempat tinggal di Indonesia b Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. c Warisan yang belum terbagi Subjek Pajak luar negeri : a Badan Perwakilan b Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia dan tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya di Indonesia, serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik. c Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan oleh menteri keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain yang untuk memperoleh penghasilan di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh menteri keuangan dengan syarat bukan Warga Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau pekerjaan lain untk memperoleh penghasilan di Indonesia. Yang tidak termasuk objek pajak : a Bantuan atau sumbangan b Harta hibahan c Warisan d Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa dan lain-lain. e Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima dalam bentuk natura atau kenikmatan dari pemerintah. f Laba dari perseroan komanditir yang modalnya tidak terbagi atas saham. g Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badabn sebagai pengganti atau sebagai pengganti penyertaan modal. h Iuran yang diterima dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan. i Penghasilan yang diperoleh dari perusahaan modal ventura berupa pembagian laba dari badan pasangan usaha yang didrikan di Indonesia. j Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5. Pengertian Penagihan Pajak