SNACK Studi Pengaruh Jenis Bahan Pengisi terhadap Kelekatan Seasoning pada Produk Kacang Oven di PT Tudung Putra Putri Jaya

7 III. TINJAUAN PUSTAKA

A. SNACK

Beberapa penulis mengartikan snack sebagai makanan yang dimakan antara waktu konsumsi makanan biasa Lusas 2001. Kamus Perguruan Tinggi Webster edisi kesembilan 1985 diacu dalam Lusas 2001, mendefinisikan „snack‟ sebagai makanan ringan, makanan yang dimakan di waktu sela antara makanan biasa, makanan yang cocok dijadikan kudapan. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007 mendefinisikan makanan ringan sebagai makanan yang bukan berupa nasi seperti kue-kue sebagai makanan selingan di antara waktu-waktu makan; kudapan. Berdasarkan sejarahnya, snack mulai populer di USA pada tahun 1950. Pada saat itu snack jenis jagung gulung dan keju gulung sangat digemari. Snack ini diproduksi dari pati jagung dan bahan tambahan utama flavor keju kemudian diekstrusi dengan tekanan tinggi. Di pertengahan tahun 1960, muncul jenis snack lain yang mulai dipasarkan yaitu snack berbentuk pelet yang digoreng dari bahan tepung kentang. Snack ini mengembang saat digoreng sebentar pada suhu tinggi dan memiliki tekstur yang garing Church 1999. Saat ini, snack telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Berbagai jenis snack diproduksi industri guna memenuhi permintaan pasar. Secara umum, snack yang produksi oleh industri dikategorikan menjadi dua yaitu snack manis dan snack gurih. Beberapa jenis snack yang termasuk kategori snack manis adalah biskuit manis, biskuit krim lapis, butter cookies, wafer coklat dan keju, dan berbagai jenis snack ekstrusi. Contoh snack gurih seperti keripik kentang, keripik jagung, stik rol dengan isian atau berlapis keju dan snack ekstrusi lainnya. USDA Foreign Agricultural Service 2010 Pada tahun 2007, Badan Pusat Statistik dalam USDA Foreign Agricultural Service 2010 mendata total produksi snack chiki adalah senilai 37.88 juta USD 5,785 tons, keripik jagung 2.57 juta USD dan keripik kentang 826,744 USD. Hingga November 2010, USDA Foreign Agricultural Service mencatat terdapat 15 pabrik snack skala besar di Indonesia dengan pabrik skala kecil dan sedang diestimasi berjumlah ribuan dimana sebagian besar berlokasi di pulau Jawa. Jumlah pabrik tersebut meningkat lebih dari 60 selama lima tahun terakhir. Banyak juga pabrik skala menengah yang memproduksi base snack kemudian dijual kepada perusahaan yang lebih besar untuk diproses lebih lanjut. Pabrik besar tersebut kemudian menambahkan flavor pada base snack yang telah dibeli kemudian dikemas dan dipasarkan dengan merek sendiri.

B. KACANG OVEN