serentak dan benih padi yang disiapkan terhindar dari gangguan hama penyakit. Dari hasil kuesioner yang didapat varietas Hibrida Maro, Ciherang dan Padi
Hitam secara teknis padi varietas Ciherang lebih baik daya tumbuhnya dibandingkan dengan padi jenis Hibrida Maro dan Padi Hitam.
Kinerja atribut daya tumbuh varietas Hibrida Maro dinilai oleh 17 persen petani memiliki daya tumbuh sangat baik, 48 persen baik, 35 persen cukup baik,
dan tidak ada yang menilai sangat tidak baik. Nilai rata-rata kinerja daya tumbuh Hibrida Maro adalah 4,17 yang termasuk dalam kategori daya tumbuh yang baik
3,40-4,19.
Tabel 21. Tingkat kinerja daya tumbuh berkecambah
Atribut Kinerja
Total Nilai
1 2
3 4
5 Daya tumbuh berkecambah
Hibrida Maro
35 48
17
417 Daya tumbuh berkecambah
Ciherang
21 67
12
379 Daya tumbuh berkecambah
Padi Hitam 28
45 27
211
Sedangkan kinerja atribut daya tumbuh varietas Ciherang dinilai oleh 12 persen petani memiliki daya tumbuh sangat baik, 67 persen cukup baik, dan 21
persen cukup, tidak ada yang menilai sangat tidak baik. Nilai rata-rata kinerja daya tumbuh Ciherang adalah 3,79 yang termasuk dalam kategori kinerja atribut
daya tumbuh yang baik 3,40- 4,19.
Varietas Padi Hitam dinilai oleh 27 persen petani memiliki daya tumbuh yang baik, 45 persen cukup, dan 28 persen kurang, tidak ada yang menilai daya
tumbuh Padi Hitam sangat tidak baik. Nilai rata-rata kinerja daya tumbuh Padi Hitam adalah 2,11 yang termasuk dalam kategori daya tumbuh yang cukup 2,60-
3,39.
Daya tumbuh ketiga varietas tersebut bagi petani tergantung penggunaan benih unggul sehingga diperolehlah benih padi yang baik misalnya daya tumbuh
di atas 80, varietas yang homogen, pertumbuhan tanaman yang serentak dan benih padi yang disiapkan terhindar dari gangguan hama penyakit. Menurut
Siregar 1981 mendeskripsikan varietas unggul adalah varietas dimana tanaman- tanaman mempunyai sifat-sifat yang lebih daripada sifat yang dimiliki varietas
padi lainnya. Sifat-sifat unggul itu bisa merupakan daya hasil yang lebih tinggi, umur yang lebih pendek, ketahanan terhadap gangguan hama penyakit, lebih
tahan terhadap tumbangnya tanaman, dan rasa nasi yang lebih enak.
5. Efisiensi penggunaan pupuk
Sebesar 89 persen petani responden menyatakan bahwa atribut tingkat kepentingan efisiensi penggunaan pupuk sangat penting, 11 persen menyatakan
penting, dan tidak ada yang menyatakan tidak penting maupun sangat tidak penting Tabel 22. Karakteristik dasar dari benih unggul adalah 1 benih
unggul berumur pendek sehingga dapat meningkatkan hasil panen melalui peningkatan intensitas tanam; 2 responsif terhadap pupuk kimia utamanya urea
sehingga dapat meningkatkan produktivitas melalui penggunaan pupuk; 3 membutuhkan lingkungan prima, utamanya irigasi terkelola Maulana et al.,
2006. Secara keseluruhan skor rata-rata tingkat kepentingan atribut tingkat
kepentingan efisiensi adalah 4,89. Nilai tersebut berada pada rentang 4,20-5,00 yang termasuk dalam kategori sangat penting. Efisiensi penggunaan pupuk
tanaman bagi petani menjadi hal yang penting karena akan mempengaruhi besarnya pengeluaran dan besarnya tingkat produktifitas dari hasil panen.
Tabel 22. Tingkat kepentingan efisiensi penggunaan pupuk
Atribut Kepentingan
Total Nilai 1
2 3
4 5
Efisiensi penggunaan pupuk 11
89 489
Tabel 23. Tingkat kinerja efisiensi penggunaan pupuk
Atribut Kinerja
Total Nilai
1 2
3 4
5 Efisiensi penggunaan pupuk
Hibrida Maro
34 45
424 Efisiensi penggunaan pupuk
Ciherang
37 47
471 Efisiensi penggunaan pupuk
Padi Hitam
22 31
307
Dengan komponen penggunaan varietas padi unggul baru yang diminati petani setempat, menggunakan benih bermutu dan menanam bibit umur muda 15
hari setelah hambur, menanam 1-3 batang per rumpun tanaman, menggunakan cara tanam jajar legowo, pemupukan N dengan menggunakan BWD dan
pemupukan P dan K berdasarkan analisis tanah, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama penyakit secara terpadu akan dapat mengefisiensikan
penggunaan pupuk. Dari hasil kuesioner yang didapat varietas Hibrida Maro, Ciherang dan Padi Hitam secara teknis padi varietas hibrida Maro dan Ciherang
lebih efisien dalam penggunaan pupuk disbanding dengan padi jenis Padi Hitam.
Kinerja atribut efisiensi penggunaan pupuk varietas Hibrida Maro dinilai oleh 45 persen petani memiliki efisiensi sangat baik, 34 persen baik, 21 persen
cukup, dan tidak ada yang menilai sangat tidak baik. Nilai rata-rata kinerja efisiensi penggunaan pupuk hibrida Maro adalah 4,24 yang termasuk dalam
kategori memiliki efisiensi penggunaan pupuk yang sangat baik 4,20-5,00.
Sedangkan kinerja atribut efisiensi penggunaan pupuk varietas Ciherang dinilai oleh
47
persen petani memiliki efisiensi penggunaan pupuk sangat baik,
37
persen cukup baik, dan
16 persen cukup,
tidak ada yang menilai sangat tidak baik. Nilai rata-rata kinerja efisiensi penggunaan pupuk Ciherang adalah 4,71
yang termasuk dalam kategori kinerja atribut efisiensi penggunaan pupuk yang sangat baik 4,20-5,00.
Varietas Padi Hitam dinilai oleh
31
persen petani memiliki efisiensi penggunaan pupuk yang baik,
45
persen cukup, dan
24 persen kurang,
tidak ada yang menilai efisiensi penggunaan pupuk Padi Hitam sangat tidak baik. Nilai rata-
rata kinerja efisiensi penggunaan pupuk Padi Hitam adalah 3,07 yang termasuk dalam kategori 3,07 yang cukup 2,60-3,39.
Dengan penggunaan benih padi bermutu diharapkan para petani akan mendapatkan hasil yang maksimal dan penggunaan pupuk yang lebih efisien.
Benih bermutu harus memenuhi kriteria 6 tepat yaitu tepat varietas, tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tempat, tepat harga, dan tepat pelayanan Sadjad,
1993.
6. Daya simpan benih