Weighting Factors WF Weight Score WS Weight Average Total WAT

baik atau buruk, suka atau tidak suka, enak atau tidak enak dan lain sebagainya. Penilaian akan lebih baik jika terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang lebih objektif. Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai berikut: = − dimana : Rs = rentang skala m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas dalam penelitian ini digunakan lima kategori kelas Berdasarkan banyaknya jumlah responden 100 responden maka nilai rata-rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah : . Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak penting 2. 1,80 - 2,59 berarti tidak penting 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup penting 4. 3,40 - 4,19 berarti penting 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat penting Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak baik 2. 1,80 - 2,59 berarti tidak baik 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup baik 4. 3,40 - 4,19 berarti baik 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat baik Analisis Customer Satisfaction Index Analisis Customer Satisfaction Index atau Indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja benih padi hibrida Maro, Ciherang dan lokal.Hal ini dilakukan diukur melalui tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut varietas unggul. Cara untuk mengukur indeks ini dilakukan dengan empat tahapan Stratford, 2004, yaitu menghitung:

1. Weighting Factors WF

Weighting Factors merupakan fungsi dari Mean Importance Score MISi masing-masing atribut atau indikator dalam bentuk persentase dari total Mean Importance Score MIS-t dari keseluruhan atribut yang diuji: = MISi TotalMISi dimana : I = atribut ke-i

2. Weight Score WS

Weight Score merupakan fungsi dari Mean Satisfaction Score MSS dikalikan dengan Weight Factors WF: WS = MSS x WF

3. Weight Average Total WAT

Weight Average Total merupakan fungsi dariTotal Weighted Score WSatribut ke-1 a-1 hingga atribut ke-9 a-9: WAT = WSa-1 + WSa-2 + WSa-3....+WSA-9 4. Customer Satisfaction Index CSI Customer Satisfaction Index merupakan fungsi dari weighted average WA dibagi highest scale HS atau skala maksimum yang dipakai dalam penelitian dikalikan 100 persen: = Dalam penelitian ini kepuasan yang dimasukkan dalam perhitungan dengan pengukuran kinerja. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan.Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan 100.Rentang kepuasan berkisar dari 0-100. Berdasarkan Simamora 2005, untuk membuat skala linier numerik, pertama-tama kita cari rentang skala RS dengan rumus: = − dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang akan dibuat Untuk penelitian ini, rentang skalanya adalah : = − = Berdasarkan rentang skala tersebut, maka kriteria kepuasannya adalah sebagai berikut : 0 CSI ≤ 20 sangat tidak puas 20 CSI ≤ 40 tidak puas 40 CSI ≤ 60 biasa 60 CSI ≤ 80 puas 80 CSI ≤ 100 sangat puas Analisis Importance and Performance AnalysisIPA Untukmengenalsampaisejauhmanatingkatkinerjaatributbenihpadi makadapatdigunakanImportanceandPerformanceAnalysisUmar,2000. Untuk mengukurtingkat kepentingan digunakan skalasemantic differentialslima tingkatyangterdiri darisangatpenting,cukup penting,kurangpentingdantidak penting. Kelima penilaian tersebut diberikan nilai sebagai berikut: 1.Jawaban sangat penting diberi nilai 5 2.Jawaban penting diberi nilai 4 3.Jawaban cukup penting diberi nilai 3 4.Jawaban tidak penting diberi nilai 2 5.Jawaban sangat tidak penting diberi nilai 1 Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai berikut: = − dimana : Rs = rentang skala m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas dalam peneltitian ini digunakan 5 kategori kelas Berdasarkan banyaknya jumlah responden 100 responden maka nilai rata- rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah = 0,8 . Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut: 1. 1,00-1,79 berarti sangat tidak penting 2. 1,80-2,59 berarti tidak penting 3. 2,60-3,39 berarti cukup penting 4. 3,40-4,19 berarti penting 5. 4,20-5,00 berarti sangat penting Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak baik 2. 1,80 - 2,59 berarti tidak baik 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup baik 4. 3,40 - 4,19 berarti baik 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat baik Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf XdanY,dimanaXmerupakantingkatkinerjavarietasunggulyangdapat memberikankepuasanparapelanggansedangkanYmerupakantingkat kepentinganpelanggan.SelanjutnyasumbumendatarXakandiisiolehskor rata-rata tingkat kinerja. Sedangkan sumbu tegak Y akan diisi oleh skor rata-rata tingkat kepentingan. Rumus sebagai berikut: dimana: X= skor rata-rata tingkat kepuasanpelaksanaan Y= skor rata-rata tingkat kepentingan n =jumlah responden Diagram kartesius merupakan suatu bangunyang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X, Y dimanaX merupakan rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruhfactoratauatributadalahYadalahrata-ratadarirata- rataskortingkatseluruhfactoryangmempengaruhikepuasanpelanggan.Seluruhnyaad alahK faktor dan rumus selanjutnya adalah sebagai berikut: dimana :K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi mejadi empatbagian atau kuadran ke dalam diagram kartesius Gambar 3. Kepentingan Kinerja Gambar 3. Diagram Kartesius Importance and Performance Analysis IPA Sumber: Umar 2000 I II III IV Keterangan Matilla, 2005: Kuadran I . Concentrate Here konsentrasi di sini. Faktor-faktor yang terletak dalam kuadran ini dianggap sebagai faktor yang penting dan atau diharapkan oleh konsumen tetapi kondisi persepsi dan atau kinerja aktual yang ada pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan. Kuadran II. Keep up with the good work pertahankan prestasi. Faktor- faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap penting dan diharapkan sebagai faktor penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Kuadran III. Low Priority prioritas rendah. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah sekaligus dianggap tidak terlalu penting dan atau terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut. Kuadran IV. Possibly Overkill terlalu berlebih. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting dan atau tidak terlalu diharapkan sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan, semisal di kuadran II. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Umum dan Letak Geografis Kabupaten Subang Posisi geografis Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah selatan, wilayah tengah dan wilayah utara.Bagian selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri atas dataran tinggipegunungan, bagian tengah wilayah Kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan bagian Utara merupakan dataran rendah yang mengarah langsung ke Laut Jawa.Sebagian besar wilayah Pada bagian selatan kabupaten Subang berupa Perkebunan, baik perkebunan Negara maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi Pariwisata.Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan dibidang pertanian dan pabrik-pabrik di bidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta instalasi militer.Kemudian pada bagian utara wilayah Kabupaten Subang berupa sawah berpengairan teknis dan tambak serta pantai. Berdasarkan tofografinya, wilayah kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona, yaitu : 1. Daerah Pegunungan Subang bagian selatan Daerah ini memiliki katinggian antara 500-1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Jalan Cagak, Ciater, Kasomalang, Sagalaherang, Serangpanjang,sebagian besar Kecamatan Jalan Cagak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang. 2. Daerah Berbukit dan Dataran Subang bagian tengah Daerah dengan ketinggian antara 50-500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi wilayah Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat. 3. Daerah Dataran Rendah Subang bagian utara Dengan ketinggian antara 0-50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat. Tingkat kemiringan dan iklim dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0° - 17°, 10.64 dengan tingkat kemiringan 18°-45° sedangkan sisanya 8.56 memiliki kemiringan di atas 45°. Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, dalam tahun 2005 curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari.Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk Pertanian. Penduduk Penduduk Kabupaten Subang tahun 2010 berjumlah 1.477.483 orang, dengan komposisi 746.148 penduduk laki-laki dan 731.335 penduduk perempuan. Sedangkan tingkat kepadatan mencapai 714 jiwa per km 2 , Kecamatan Subang masih merupakan daerah terpadat yaitu 2.229 jiwa per km 2 disusul Kecamatan Pagaden 1.324 jiwa per km 2 . Sementara untuk tingkat kecamatan, Kecamatan Legonkulon merupakan daerah yang paling rendah tingkat kepadatannya, yaitu hanya 298 jiwa per km 2 . Gambar 4. Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk KabupatenSubang Tahun 2006 - 2010 Sumber : Subang Dalam Angka 2010, 2010 Salah satu indikator yang dapat menunjukkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada suatu daerah, pada suatu waktu tertentu adalah rasio jenis kelamin sex ratio, rasio jenis kelamin memperlihatkan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Tahun 2010 Kabupaten Subang memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,03, artinya untuk setiap 100 penduduk wanita ada sekitar 102penduduk laki-laki,atau dengan kata lain pada tahun 2010 jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih sedikit dari pada penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Subang merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Jawa Barat, khususnya peran sektor pertanian.Selain menjadi penopang perekonomian bagi wilayah propinsi, kinerja sektor pertanian juga menjadi penopang utama dalam perekonomian di Kabupaten Subang. Pada periode 2010-2011 perekonomian Kabupaten Subang secara makro cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kabupaten Subang terus mengalami peningkatan untuk memenuhi target ekonominya. Tahun 2011, Produk Domestik Regional Bruto PDRB memperlihatkan laju pertumbuhan secara berlaku sebesar 7,71 persen, sedangkan laju konstannya sebesar 4,45 persen. Selama tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Subang cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar 4,34 persen. Pertumbuhan NTB tertinggi pada tahun 2011 disumbangkan oleh sektor bangunankonstruksi yang mampu tumbuh sebesar 6,67 persen. Selama tahun tahun 2011, Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 17.120.524,47 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp 1.225.813,29 juta dari tahun 2010 yang mencapai Rp 15.894.711,18 juta. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 mengalami peningkatan dari Rp 7.373.211,37 juta tahun 2010 menjadi Rp 7.701.017,50 juta tahun 2011. Sektor Pertanian Kabupaten Subang Tanaman Pangan Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang memiliki areal lahan sawah terluas ketiga di Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang, sekaligus merupakanpenyumbang produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2012 tercatat seluas 84.929 hektar atau sekitar 41,39 dari total luas wilayah Kabupaten Subang. Sementara jumlah produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Subang pada tahun 2012 yaitu 1.184.010 ton. Lebih lanjut memperhatikan data produksi per kecamatan sesuai dengan areal sawahnya yang sebagian besar berpengairan teknis, produksi padi sawah dan ladang terbesar masih dihasilkan oleh Kecamatan Ciasem yang pada tahun 2012 mencapai produksi sebesar 99.924 ton.Khusus padi ladang produksi tertinggi pada tahun 2012 terdapat di Kecamatan Pabuaran dengan angka produksi 1.326 ton. a. Palawija Selain tanaman pangan, potensi sektor pertanian lainnya berupa palawija. Berdasarkan jumlah produksinya pada tahun 2012, terdapat 5 jenis komoditas palawija, yakni jagung 4.066 ton, dengan kecamatan yang memproduksi paling banyak adalah Kecamatan Dawuan, ubi kayu 19.311 ton denganKecamatan Pabuaran sebagai kecamatan penyumbang terbanyak terhadap produksi ubi kayu di Kabupaten Subang, ubi jalar 2.220 ton dimana Kecamatan Jalancagak sebagai produsen terbesar, kacang tanah 825 ton dengan sentra produksi di Kecamatan Sagalaherang, sedangkan kacang kedelai produksinya mencapai 429 ton dengan Kecamatan Purwadadi sebagai produsen terbesar. b. Holtikultura Selain komoditi padi dan palawija, Kabupaten Subang juga menghasilkan komoditi sayur-sayuran.Jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan adalah tomat yang pada tahun 2012 mencapai 4.602,45 ton. Kemudian komoditi yang tidak kalah banyak dihasilkan antara lain kacang panjang 5.128.93 ton, ketimun 7.893.30 ton dan cabe 6.104.88 ton. Sedangkan dari jenis buah-buahan, nanas masih merupakan primadona produk Subang, disusul oleh produksi pisang dan rambutan. Hasil produksi nanas pada tahun 2012 mencapai 138.395,56 ton dengan sentra produksi terdapat di Kecamatan Jalancagak, Ciater dan Cijambe sekitar 90 dari total produksi nanas Kabupaten Subang. Karakteristik Petani Padi Dan Proses Keputusan Pembelian Benih Padi Varietas Unggul Di Kabupaten Subang Karakteristik Petani Responden Petani padi yang menjadi responden dalam penelitian berada di Kabupaten Subang dan tersebar dalam enam kecamatan dan enam desa dengan jumlah responden 100 orang.Penyebaran petani responden di setiap kecamatan dan desa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Wilayah dan Jumlah Petani Responden No. KelurahanDesa Kecamatan Jumlah petani 1 Sukasari Sukasari 25 2 Mandala Pamanukan 16 3 Pangarangan Legonkulon 15 4 Patok Beusi Patok Beusi 17 5 Lengkong Jaya Pamanukan 15 6 Rawa Mekar Blanakan 12 Total 100 Sumber : Disperta Kabupaten Subang, 2011 Petani responden adalah laki-laki, sebagian besar berusia antara 51-60 tahun 46.Responden menetapkan bertani sebagai pekerjaan utama mereka 89.Pekerjaan sampingan selain petani adalah toko kelontong, PNS, pedagang, buruh tani dan peternak.Petani juga banyak yang hanya bekerja sebagai petani tanpa memiliki pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan sebagai buruh tani dilakukan kepada petani lain sebagai tanda kerjasama dan gotong royong antar petani. Imbalan yang diharapkan dari buruh tani dapat berupa uang, bantuan tenaga kerja, bantuan modal maupun hasil panen.Karakteristik petani responden dapat dilihat lebih lengkap pada Tabel 7 dan 8. Tingkat pendidikan yang umum dimiliki petani responden adalah pendidikan SLTA atau sederajat 47. Pendapatan per bulan dari hasil selain bertani sebesar Rp 2.000.000,- 86. Pendapatan ini sebagian besar berasal dari pendapatan dari hasil bertani dan juga ada yang ditambah dengan penghasilan sampingan sebagai toko kelontong, PNS, pedagang, buruh tani dan peternak. Tabel 8.menunjukkan bahwa luas lahan sawah yang dimiliki sebagian besar petani lebih dari 2 hektar sekitar 39 dan merupakan lahan milik sendiri 91.Lahan tersebutmerupakan lahan warisan dari orang tua mereka.Petani responden yang menyewa lahan, melakukan kegiatan menyewa lahan dari petani- petani yang memiliki lahan yang lebih luas dengan sistem bagi hasil maupun tunai. Petani responden melakukan budidaya padi sebanyak dua kali 100 dengan produksi rata-rata setiap kali panen sekitar 7-10 ton per hektar. Hal ini tergantung dari varietas, serangan hama penyakit, kerebahan tanaman dan pola pemupukan yang tepat. Banyaknya budidaya yang dilakukan tergantung dengan pola tanam yang dilakukan. Pola tanam para petani responden antara lain padi- padi -padi 100. Harga gabah kering giling GKG yang diterima petani lebih dari 5.000 tergantung varietas dan dijual kepada para tengkulak.Varietas Ciherang umumnya dijual dengan harga lebih tinggi daripada varietas Hibrida Maro. Proses Keputusan Pembelian Benih Padi Varietas Unggul Proses keputusan pembelian memiliki lima tahapan, yaitu tahapan pengenalan kebutuhan, tahapan pencarian informasi, tahapan evaluasi alternatif, tahapan keputusan pembelian dan tahapan pasca pembelian. Tahapan sebagai berikut : Tahapan Pengenalan Kebutuhan Untuk mengaktifkan suatu proses keputusan pembelian, seorang konsumen memerlukan respon atau motivasi serta harapan atau keadaan yang diinginkan.Untuk memotivasi pembelian benih padi varietas unggul oleh petani, perlu diketahui motivasi apa yang membuatnya bekerja sebagai petani padi dan sejauh mana pentingnya benih varietas unggul bagi petani. Berdasarkan Tabel 9 petani responden termotivasi untuk bertani padi karena pada umumnya para petani ingin mendapatkan keuntungan dengan memakai benih varietas unggul 95. Motivasi lain yang diungkapkan oleh petani padi dalam bertani padi adalah karena turun- temurun dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Petani menilai bahwa pengunaan benih varietas unggul sangat penting 100. Menurut petani penggunan benih varietas unggul merupakan hal yang sangat penting dalam bertani padi karena akan membantu petani dalam penggunaan pestisida, penggunaan pupuk, perawatan yang lebih ringan sehingga hasil panen yang didapat akan lebih baik dan meningkat. Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak dapat di gantikan oleh faktor lain, karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul. Tabel 7. Karakteristik petani responden berdasarkan umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan No. Karakteritik Kategori Jumlah Persentase 1 Umur 40 tahun 23 41-50 tahun 29 51-60 tahun 40 61-70 tahun 8 Total 100 100 2 Pekerjaan sebagai Petani Pekerjaan utama 89 Pekerjaan sampingan 11 Total 100 100 3 Pendidikan Tidak sekolah - SD atau sederajat 20 SMP 26 SMA 47 Perguruan Tinggi 7 Total 100 100 4 Pendapatan setiap Bulan Rp 1.000.000 - Rp 1.000.000-1.500.000,- - Rp 1.500.000-2.000.000 14 Rp 2.000.000 86 Total 100 100 Tabel 8. Karakteristik petani responden berdasarkan, status lahan, budidaya, panen dan pola tanam No. Karakteritik Kategori Jumlah Persentase 1 Status lahan Milik sendiri 91 91 Sewa 9 9 Total 100 100 2 Luas lahan yang dimiliki 5000 m2 9 9 5.000-1ha m2 15 15 1 ha-2 ha m2 37 37 2 ha m2 39 39 Total 100 100 3 Budidaya dan panen padi dalam 1 tahun 1 kali 2 kali 100 100 Total 100 100 4 Rata-rata hasil panen 4-5 tonha 5-6 tonha 13 13 6-7 tonha 39 39 7-10 tonha 48 48 Total 100 100 5 Harga GKG kg Varietas Hibrida Maro dan Ciherang Rp 3.000 Rp 3.000-5.000 21 21 Rp 5.000 79 79 Total 100 100 6 Pola tanam padi -padi-padi 100 100 padi-padi-horti padi-padi-jagung Total 100 100 Tabel 9. Tahapan pengenalan kebutuhan No. Keterangan Kategori Jumlah Persentase 1 Motivasi bertani padi Memperoleh keuntungan 95 95 Turun Temurun 3 3 Memenuhi Kebutuhan Hidup - - Lainnya - - Total 100 100 2 Pentingnya benih varietas unggul Sangat Tidak Penting - - Tidak Penting - - Cukup Penting - - Penting - - Sangat Penting 100 100 Total 100 100 Tahapan Pencarian Informasi Informasi sebuah produk sangatlah penting bagi konsumen karena akan mempengaruhi proses keputusan konsumen untuk memakai produk tersebut. Begitu pula dengan para petani, informasi tentang benih padi akan mempengaruhi para petani dalam mengambil keputusan untuk melakukan budidaya padi. Pencarian informasi bisa dilakukan secara internal maupaun eksternal.Tabel 10 menunjukkan bahwa sumber informasi umumnya diperoleh melalui demplot promosi sebesar 47, kelompok tani 24 dan 13 dari Petugas Penyuluh Lapangan.Selain dari demplot promosi, PPL dan kelompok tani, para petani juga mendapat informasi dari toko pertanian dan pengalaman diri sendiri. Mengenai Sumber informasi yang penting mengenai benih padiatribut harga dan kualitas tidak menujukkan perbedaan yang nyata, artinya petani mengharapkan harga benih yang sewajarnya dengan kualitas yang baik. Tahapan pencarian informasi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Tahapan pencarian informasi Keterangan Kategori Jumlah Persentase Sumber informasi mengenai benih padi Pengalaman diri sendiri 5 5 PPL 13 13 Demplotpromosi 47 47 Toko pertanianpenjual 11 11 Kelompok petani 24 24 Lainnya ..... - - Sumber informasi yang penting mengenai benih padi Harga 52 52 Kualitas 48 48 Lainnya - - Total 100 100 Proses Evaluasi Alternatif Sebelum melakukan pembelian, perlu adanya pertimbangan terhadap manfaat yang diharapkan dan menyempitkan alternatif-alternatif yang dipilih.Hal yang menjadi pertimbangan utama bagi petani dalam membeli benih varietas unggul harga dan kualitas. Tabel 11, menunjukkan bahwa atribut benih padi yang dipertimbangkan untuk dibeli adalah dari atribut harga 24, label benih 17, ketahanan terhadap penyakit 16 dan produktivitas 15. Sedangkan untuk hal yang dipertimbangkan dalam memilih benih padi terbesar pada produktivitas 32 dan harga benih 30. Hal ini menunjukkan bahwa harga menentukan pemilihan alternative, petani cenderung akan memilih harga yang murah atau sewajarnya untuk suatu varietas yang ia ketahui spesifikasinya. Namun jika petani tidak dapat mengevaluasi kualitas varietas, maka harga merupakan indikator kualitas. Tabel 11. Tahapan evaluasi alternatif No. Keterangan Kategori Jumlah Persentase 1. Atribut benih padi apa saja yang dipertimbangkan untuk dibeli skala prioritas Produktivitas 15 15 Tahan Hama 10 10 Umur Tanaman 2 2 Daya tumbuh berkecambah - - Efisiensi penggunaanpupuk - - Daya simpan - - Kualitas kemasan - - Jenis varietas - - Ukuran benih - - Tanggal kadaluarsa - - Ketahanan terhadap penyakit 16 16 Label benih 17 17 Harga Benih 24 24 Kemudahan dalam akses benih - - Stok Benih Ketersediaan - - Ketersediaan demplot di lapangan 16 16 Tingkat Promosi Brosur leaflet - - Lainnya, sebutkan………….. Total 100 100 2. Hal yang dipertimbangkan dalam memilih benih padi Produktivitas 32 32 Tahan Hama 10 10 Umur Tanaman 5 5 Daya tumbuh berkecambah - - Efisiensi penggunaanpupuk - - Daya simpan - - Kualitas kemasan - - Jenis varietas - - Ukuran benih - - Tanggal kadaluarsa - - Ketahanan terhadap penyakit 10 10 Label benih 2 2 Harga Benih 30 30 Kemudahan dalam akses benih - - Stok Benih Ketersediaan - - Ketersediaan demplot di lapangan 11 11 Tingkat Promosi Brosur leaflet - - Lainnya, sebutkan………….. Total 100 100 Tabel 12. Tahapan keputusan pembelian No. Keterangan Kategori Jumlah Persentase 1 Cara memutuskan pembelian Terencana 100 100 Tergantung situasi - - Mendadak - - Total 100 100 2 Varietas yang sering dibeli Hibrida Maro 11 11 Ciherang 70 70 Padi hitam 9 9 Lainnya..... 10 10 Total 100 100 3 Pihak mempengaruhi dalam memutuskan untuk membeli Diri sendiri 15 15 IklanPromosidemplot 43 43 Toko Pertanian 2 2 Kelompok tanitemankeluarga 27 27 PPL 12 12 Lainnya 1 1 Total 100 100 4 Berapa kali membeli dalam 1 tahun 1 kali 2 2 2 kali 98 98 Total 100 100 5 Banyaknya benih yang dibeli 5 kg - - 10 kg 8 15 kg 25 20 kg 67 Total 100 100 6 Harga benih 1 kemasan ukuran 5 kg Rp 45.000-60.000 100 100 Rp 60.000- 75.000 - - Rp 75.000 - - Total 100 100 7 Harga terjangkau dan sesuai dengan kualitas Ya 100 100 Tidak - - Total 100 100 8 Jarak lokasi pembeliantoko pertanian 500 m - - 1 km 64 64 1-5 km 11 11 5 km 25 25 Total 100 100 9 Pertimbangan Dekat dengan rumah 9 9 Sekaligus membeli pupuk - - Harga murah - - Pelayanan memuaskan 6 6 Kualitas terjamin 87 87 Lainnya - - Total 100 100 Tahapan Keputusan Pembelian Tabel 12 menunjukkan bahwa varietas yang sering dibeli atau disukai oleh petani responden adalah Ciherang 70. Hal ini dikarenakan varietas Ciherang ini lebih tahan hama dan umur tanaman, memutuskan membeli varietas unggul karena iklanpromosi demplot 43, sedangkan pengaruh kelompok tani, teman atau keluargauntuk membeli sebesar 27.Intensitas pembelian disesuaikan dengan berapa kali petani responden menanam dalam satu tahun. Petani padi umumnya membeli benih padi sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan banyak pembelian disesuaikan dengan luas lahan yang mengacu pada teknis umum di kalangan petani responden bahwa untuk 1.400m 2 dibutuhkan benih padi sebanyak lima kilogram. Jumlah ini sebenarnya masih tinggi jika dibandingkan dengan petunjuk teknis budidaya padi dikarenakan faktor-faktor lain seperti keadaan tanah, pengairan, kebiasaan petani, serangan penyakit dan lain sebagainya. Harga yang biasanya dibeli untuk 1 kemasan ukuran lima kilogram adalah Rp 45.000-60.000 100, harga tersebut berfluktuatif tergantung dari ketersediaan benih di pasaran. Harga yang ditawarkan bagi petani responden sudah terjangkau dan sesuai dengan kualitas 100.Petani responden membeli benih varietas unggul di toko pertanian dengan pertimbangan untuk membeli benih yang kualitasnya terjamin 87.Jarak yang ditempuh ke lokasi pembelian tidak terlalu jauh yaitu 1 km 64. Tahapan Evaluasi Pasca Pembelian Setelah melakukan pembelian dan mendapatkan manfaat, petani responden puas dengan pembelian benih 100. Hal ini dikarenakan benih padi unggul jenis lebih produktif. Petani akan membeli kembali benih padi yang biasa digunakan meskipun terjadi kenaikan harga. Sebesar 91 petani respoden akan merekomendasikan kepada petani lain untuk menggunakannya benih yang telah digunakannya. Tabel 13. Proses evaluasi pasca pembelian Keterangan Kategori Jumlah Persentase Puasterhadap pembelian benih yang disukai Ya 100 100 Tidak - - Membeli kembali benih padi yang anda biasa gunakan Ya 100 100 Tidak - - Membeli jika benih padi yang biasa anda gunakanmengalami kenaikan harga Ya 100 100 Tidak - - Merekomendasikan benih yang anda biasa gunakan kepada petani lain Ya 91 91 Tidak 9 9 Analisis Sikap Dan Kepuasan Petani Padi Analisis Kepuasan Petani Padi Terhadap Benih Padi Varietas Unggul Analisis Kepentingan dan Kinerja Atribut Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dan mengetahui atribut yang perlu mendapat perhatian, perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat kepentingan dan kinerja atribut. Dari tingkat kepentingan dan kinerja akan diketahui sejauh mana tingkat kinerja atribut dapat memenuhi kebutuhan dari responden. Jumlah atribut yang akan dibahas ada sembilan atribut yang dijadikan pertimbangan para petani yaitu produktivitas, harga, promosi, tempat.

1. Produktivitas