baik atau buruk, suka atau tidak suka, enak atau tidak enak dan lain sebagainya. Penilaian akan lebih baik jika terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan,
sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang lebih objektif.
Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai berikut:
=
− dimana :
Rs = rentang skala
m = skor tertinggi
n = skor terendah
b = jumlah kelas dalam penelitian ini digunakan lima kategori kelas
Berdasarkan banyaknya jumlah responden 100 responden maka nilai rata-rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar
yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah :
. Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut:
1. 1,00 -
1,79 berarti sangat tidak penting
2. 1,80 -
2,59 berarti tidak penting
3. 2,60 -
3,39 berarti cukup penting
4. 3,40 - 4,19
berarti penting 5. 4,20 -
5,00 berarti sangat penting
Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 -
1,79 berarti sangat tidak baik
2. 1,80 - 2,59
berarti tidak baik 3. 2,60 -
3,39 berarti cukup baik
4. 3,40 - 4,19
berarti baik 5. 4,20 -
5,00 berarti sangat baik
Analisis Customer Satisfaction Index
Analisis Customer Satisfaction Index atau Indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh
terhadap kinerja benih padi hibrida Maro, Ciherang dan lokal.Hal ini dilakukan diukur melalui tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut
varietas unggul. Cara untuk mengukur indeks ini dilakukan dengan empat tahapan Stratford, 2004, yaitu menghitung:
1. Weighting Factors WF
Weighting Factors merupakan fungsi dari Mean Importance Score MISi masing-masing atribut atau indikator dalam bentuk persentase
dari total Mean Importance Score MIS-t dari keseluruhan atribut yang diuji:
= MISi
TotalMISi
dimana : I = atribut ke-i
2. Weight Score WS
Weight Score merupakan fungsi dari Mean Satisfaction Score MSS dikalikan dengan Weight Factors WF:
WS = MSS x WF
3. Weight Average Total WAT
Weight Average Total merupakan fungsi dariTotal Weighted Score WSatribut ke-1 a-1 hingga atribut ke-9 a-9:
WAT = WSa-1 + WSa-2 + WSa-3....+WSA-9 4.
Customer Satisfaction Index CSI
Customer Satisfaction Index merupakan fungsi dari weighted average WA dibagi highest scale HS atau skala maksimum yang
dipakai dalam penelitian dikalikan 100 persen:
=
Dalam penelitian ini kepuasan yang dimasukkan dalam perhitungan dengan pengukuran kinerja. Tingkat kepuasan responden
secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan.Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan 100.Rentang kepuasan berkisar
dari 0-100. Berdasarkan Simamora 2005, untuk membuat skala linier numerik, pertama-tama kita cari rentang skala RS dengan rumus:
=
− dimana :
m = skor tertinggi n = skor terendah
b = jumlah kelas atau kategori yang akan dibuat
Untuk penelitian ini, rentang skalanya adalah :
=
−
=
Berdasarkan rentang skala tersebut, maka kriteria kepuasannya adalah sebagai berikut :
0 CSI ≤ 20
sangat tidak puas 20 CSI
≤ 40 tidak puas
40 CSI ≤ 60
biasa 60 CSI
≤ 80 puas
80 CSI ≤ 100
sangat puas
Analisis Importance and Performance AnalysisIPA
Untukmengenalsampaisejauhmanatingkatkinerjaatributbenihpadi makadapatdigunakanImportanceandPerformanceAnalysisUmar,2000.
Untuk mengukurtingkat
kepentingan digunakan
skalasemantic differentialslima
tingkatyangterdiri darisangatpenting,cukup
penting,kurangpentingdantidak penting.
Kelima penilaian tersebut diberikan nilai sebagai berikut: 1.Jawaban sangat penting diberi nilai 5
2.Jawaban penting diberi nilai 4 3.Jawaban cukup penting diberi nilai 3
4.Jawaban tidak penting diberi nilai 2 5.Jawaban sangat tidak penting diberi nilai 1
Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai
berikut:
=
− dimana :
Rs = rentang skala m = skor tertinggi
n = skor terendah b = jumlah kelas dalam peneltitian ini digunakan 5 kategori kelas
Berdasarkan banyaknya jumlah responden 100 responden maka nilai rata- rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar yang
mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah
= 0,8
. Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut:
1. 1,00-1,79 berarti sangat tidak penting
2. 1,80-2,59 berarti tidak penting
3. 2,60-3,39 berarti cukup penting
4. 3,40-4,19 berarti penting
5. 4,20-5,00 berarti sangat penting
Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79
berarti sangat tidak baik 2. 1,80 - 2,59
berarti tidak baik 3. 2,60 - 3,39
berarti cukup baik 4. 3,40 - 4,19
berarti baik 5. 4,20 - 5,00
berarti sangat baik Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf
XdanY,dimanaXmerupakantingkatkinerjavarietasunggulyangdapat memberikankepuasanparapelanggansedangkanYmerupakantingkat
kepentinganpelanggan.SelanjutnyasumbumendatarXakandiisiolehskor rata-rata tingkat kinerja. Sedangkan sumbu tegak Y akan diisi oleh skor rata-rata tingkat
kepentingan. Rumus sebagai berikut:
dimana: X= skor rata-rata tingkat kepuasanpelaksanaan
Y= skor rata-rata tingkat kepentingan n =jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangunyang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X, Y
dimanaX merupakan rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruhfactoratauatributadalahYadalahrata-ratadarirata-
rataskortingkatseluruhfactoryangmempengaruhikepuasanpelanggan.Seluruhnyaad alahK faktor dan rumus selanjutnya adalah sebagai berikut:
dimana :K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi mejadi
empatbagian atau kuadran ke dalam diagram kartesius Gambar 3. Kepentingan
Kinerja
Gambar 3. Diagram Kartesius Importance and Performance Analysis IPA Sumber: Umar 2000
I II
III IV
Keterangan Matilla, 2005: Kuadran I . Concentrate Here konsentrasi di sini.
Faktor-faktor yang terletak dalam kuadran ini dianggap sebagai faktor yang penting dan atau diharapkan oleh
konsumen tetapi kondisi persepsi dan atau kinerja aktual yang ada pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan
sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk
ditingkatkan. Kuadran II. Keep up with the good work pertahankan prestasi.
Faktor- faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap penting dan diharapkan sebagai
faktor penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus
mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Kuadran III. Low Priority prioritas rendah.
Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah sekaligus
dianggap tidak terlalu penting dan atau terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan
perhatian pada faktor-faktor tersebut. Kuadran IV. Possibly Overkill terlalu berlebih.
Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting dan atau tidak terlalu diharapkan
sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas
penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan, semisal di kuadran II.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Umum dan Letak Geografis Kabupaten Subang
Posisi geografis Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah selatan, wilayah tengah dan wilayah utara.Bagian selatan wilayah
Kabupaten Subang terdiri atas dataran tinggipegunungan, bagian tengah wilayah Kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan bagian Utara merupakan dataran
rendah yang mengarah langsung ke Laut Jawa.Sebagian besar wilayah Pada bagian selatan kabupaten Subang berupa Perkebunan, baik perkebunan Negara
maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi Pariwisata.Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan
dibidang pertanian dan pabrik-pabrik di bidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta instalasi militer.Kemudian pada bagian utara wilayah
Kabupaten Subang berupa sawah berpengairan teknis dan tambak serta pantai.
Berdasarkan tofografinya, wilayah kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona, yaitu :
1. Daerah Pegunungan Subang bagian selatan Daerah ini memiliki katinggian antara 500-1500 m dpl dengan luas
41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Jalan Cagak, Ciater, Kasomalang,
Sagalaherang, Serangpanjang,sebagian besar Kecamatan Jalan Cagak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.
2. Daerah Berbukit dan Dataran Subang bagian tengah Daerah dengan ketinggian antara 50-500 m dpl dengan luas wilayah
71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi wilayah Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo,
Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.
3. Daerah Dataran Rendah Subang bagian utara Dengan ketinggian antara 0-50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar atau
45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem,
Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat.
Tingkat kemiringan dan iklim dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0° - 17°, 10.64
dengan tingkat kemiringan 18°-45° sedangkan sisanya 8.56 memiliki kemiringan di atas 45°. Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim
tropis, dalam tahun 2005 curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari.Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh
adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk Pertanian.
Penduduk
Penduduk Kabupaten Subang tahun 2010 berjumlah 1.477.483 orang, dengan komposisi 746.148 penduduk laki-laki dan 731.335 penduduk perempuan.
Sedangkan tingkat kepadatan mencapai 714 jiwa per km
2
, Kecamatan Subang masih merupakan daerah terpadat yaitu 2.229 jiwa per km
2
disusul Kecamatan Pagaden 1.324 jiwa per km
2
. Sementara untuk tingkat kecamatan, Kecamatan Legonkulon merupakan daerah yang paling rendah tingkat kepadatannya, yaitu
hanya 298 jiwa per km
2
.
Gambar 4. Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk KabupatenSubang Tahun
2006 - 2010
Sumber : Subang Dalam Angka 2010, 2010
Salah satu indikator yang dapat menunjukkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada suatu daerah, pada suatu waktu tertentu adalah rasio
jenis kelamin sex ratio, rasio jenis kelamin memperlihatkan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Tahun 2010 Kabupaten Subang
memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,03, artinya untuk setiap 100 penduduk wanita ada sekitar 102penduduk laki-laki,atau dengan kata lain pada tahun 2010
jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih sedikit dari pada penduduk dengan jenis kelamin laki-laki.
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Subang merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Jawa Barat, khususnya peran sektor
pertanian.Selain menjadi penopang perekonomian bagi wilayah propinsi, kinerja sektor pertanian juga menjadi penopang utama dalam perekonomian di Kabupaten
Subang.
Pada periode 2010-2011 perekonomian Kabupaten Subang secara makro cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kabupaten
Subang terus mengalami peningkatan untuk memenuhi target ekonominya. Tahun 2011, Produk Domestik Regional Bruto PDRB memperlihatkan
laju pertumbuhan secara berlaku sebesar 7,71 persen, sedangkan laju konstannya sebesar 4,45 persen. Selama tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Subang cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar 4,34 persen. Pertumbuhan NTB tertinggi pada tahun 2011 disumbangkan oleh
sektor bangunankonstruksi yang mampu tumbuh sebesar 6,67 persen.
Selama tahun tahun 2011, Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 17.120.524,47 juta atau mengalami peningkatan
sebesar Rp 1.225.813,29 juta dari tahun 2010 yang mencapai Rp 15.894.711,18 juta. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 mengalami
peningkatan dari Rp 7.373.211,37 juta tahun 2010 menjadi Rp 7.701.017,50 juta tahun 2011.
Sektor Pertanian Kabupaten Subang Tanaman Pangan
Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang memiliki areal lahan sawah terluas ketiga di Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang, sekaligus
merupakanpenyumbang produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2012 tercatat seluas 84.929 hektar atau sekitar 41,39 dari total
luas wilayah Kabupaten Subang. Sementara jumlah produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Subang pada tahun 2012 yaitu 1.184.010 ton.
Lebih lanjut memperhatikan data produksi per kecamatan sesuai dengan areal sawahnya yang sebagian besar berpengairan teknis, produksi padi sawah
dan ladang terbesar masih dihasilkan oleh Kecamatan Ciasem yang pada tahun 2012 mencapai produksi sebesar 99.924 ton.Khusus padi ladang produksi
tertinggi pada tahun 2012 terdapat di Kecamatan Pabuaran dengan angka produksi 1.326 ton.
a. Palawija Selain tanaman pangan, potensi sektor pertanian lainnya berupa
palawija. Berdasarkan jumlah produksinya pada tahun 2012, terdapat 5 jenis komoditas palawija, yakni jagung 4.066 ton, dengan kecamatan yang
memproduksi paling banyak adalah Kecamatan Dawuan, ubi kayu 19.311 ton denganKecamatan Pabuaran sebagai kecamatan penyumbang terbanyak
terhadap produksi ubi kayu di Kabupaten Subang, ubi jalar 2.220 ton dimana Kecamatan Jalancagak sebagai produsen terbesar, kacang tanah 825
ton dengan sentra produksi di Kecamatan Sagalaherang, sedangkan kacang kedelai produksinya mencapai 429 ton dengan Kecamatan Purwadadi sebagai
produsen terbesar.
b. Holtikultura Selain komoditi padi dan palawija, Kabupaten Subang juga
menghasilkan komoditi sayur-sayuran.Jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan adalah tomat yang pada tahun 2012 mencapai 4.602,45 ton.
Kemudian komoditi yang tidak kalah banyak dihasilkan antara lain kacang panjang 5.128.93 ton, ketimun 7.893.30 ton dan cabe 6.104.88 ton.
Sedangkan dari jenis buah-buahan, nanas masih merupakan primadona produk Subang, disusul oleh produksi pisang dan rambutan. Hasil produksi
nanas pada tahun 2012 mencapai 138.395,56 ton dengan sentra produksi terdapat di Kecamatan Jalancagak, Ciater dan Cijambe sekitar 90 dari
total produksi nanas Kabupaten Subang.
Karakteristik Petani Padi Dan Proses Keputusan Pembelian Benih Padi Varietas Unggul Di Kabupaten Subang
Karakteristik Petani Responden
Petani padi yang menjadi responden dalam penelitian berada di Kabupaten Subang dan tersebar dalam enam kecamatan dan enam desa dengan jumlah
responden 100 orang.Penyebaran petani responden di setiap kecamatan dan desa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Wilayah dan Jumlah Petani Responden
No. KelurahanDesa
Kecamatan Jumlah petani
1 Sukasari
Sukasari 25
2 Mandala
Pamanukan 16
3 Pangarangan
Legonkulon 15
4 Patok Beusi
Patok Beusi 17
5 Lengkong Jaya
Pamanukan 15
6 Rawa Mekar
Blanakan 12
Total 100
Sumber : Disperta Kabupaten Subang, 2011 Petani responden adalah laki-laki, sebagian besar berusia antara 51-60
tahun 46.Responden menetapkan bertani sebagai pekerjaan utama mereka 89.Pekerjaan sampingan selain petani adalah toko kelontong, PNS, pedagang,
buruh tani dan peternak.Petani juga banyak yang hanya bekerja sebagai petani tanpa memiliki pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan sebagai buruh tani
dilakukan kepada petani lain sebagai tanda kerjasama dan gotong royong antar petani. Imbalan yang diharapkan dari buruh tani dapat berupa uang, bantuan
tenaga kerja, bantuan modal maupun hasil panen.Karakteristik petani responden dapat dilihat lebih lengkap pada Tabel 7 dan 8.
Tingkat pendidikan yang umum dimiliki petani responden adalah pendidikan SLTA atau sederajat 47. Pendapatan per bulan dari hasil selain
bertani sebesar Rp 2.000.000,- 86. Pendapatan ini sebagian besar berasal dari pendapatan dari hasil bertani dan juga ada yang ditambah dengan penghasilan
sampingan sebagai toko kelontong, PNS, pedagang, buruh tani dan peternak.
Tabel 8.menunjukkan bahwa luas lahan sawah yang dimiliki sebagian besar petani lebih dari 2 hektar sekitar 39 dan merupakan lahan milik sendiri
91.Lahan tersebutmerupakan lahan warisan dari orang tua mereka.Petani responden yang menyewa lahan, melakukan kegiatan menyewa lahan dari petani-
petani yang memiliki lahan yang lebih luas dengan sistem bagi hasil maupun tunai.
Petani responden melakukan budidaya padi sebanyak dua kali 100 dengan produksi rata-rata setiap kali panen sekitar 7-10 ton per hektar. Hal ini
tergantung dari varietas, serangan hama penyakit, kerebahan tanaman dan pola pemupukan yang tepat. Banyaknya budidaya yang dilakukan tergantung dengan
pola tanam yang dilakukan. Pola tanam para petani responden antara lain padi- padi -padi 100. Harga gabah kering giling GKG yang diterima petani lebih
dari 5.000 tergantung varietas dan dijual kepada para tengkulak.Varietas Ciherang umumnya dijual dengan harga lebih tinggi daripada varietas Hibrida Maro.
Proses Keputusan Pembelian Benih Padi Varietas Unggul
Proses keputusan pembelian memiliki lima tahapan, yaitu tahapan pengenalan kebutuhan, tahapan pencarian informasi, tahapan evaluasi alternatif,
tahapan keputusan pembelian dan tahapan pasca pembelian. Tahapan sebagai berikut :
Tahapan Pengenalan Kebutuhan
Untuk mengaktifkan suatu proses keputusan pembelian, seorang konsumen memerlukan respon atau motivasi serta harapan atau keadaan yang
diinginkan.Untuk memotivasi pembelian benih padi varietas unggul oleh petani, perlu diketahui motivasi apa yang membuatnya bekerja sebagai petani padi dan
sejauh mana pentingnya benih varietas unggul bagi petani.
Berdasarkan Tabel 9 petani responden termotivasi untuk bertani padi karena pada umumnya para petani ingin mendapatkan keuntungan dengan memakai
benih varietas unggul 95. Motivasi lain yang diungkapkan oleh petani padi dalam bertani padi adalah karena turun- temurun dan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Petani menilai bahwa pengunaan benih varietas unggul sangat penting 100. Menurut petani penggunan benih varietas unggul merupakan hal yang
sangat penting dalam bertani padi karena akan membantu petani dalam penggunaan pestisida, penggunaan pupuk, perawatan yang lebih ringan sehingga
hasil panen yang didapat akan lebih baik dan meningkat. Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak
dapat di gantikan oleh faktor lain, karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul.
Tabel 7. Karakteristik petani responden berdasarkan umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan
No. Karakteritik
Kategori Jumlah
Persentase 1
Umur 40 tahun
23 41-50 tahun
29 51-60 tahun
40 61-70 tahun
8 Total
100 100
2 Pekerjaan sebagai
Petani Pekerjaan utama
89 Pekerjaan sampingan
11 Total
100 100
3 Pendidikan
Tidak sekolah -
SD atau sederajat 20
SMP 26
SMA 47
Perguruan Tinggi 7
Total 100
100 4
Pendapatan setiap Bulan
Rp 1.000.000 -
Rp 1.000.000-1.500.000,- -
Rp 1.500.000-2.000.000 14
Rp 2.000.000 86
Total 100
100
Tabel 8. Karakteristik petani responden berdasarkan, status lahan, budidaya, panen dan pola tanam
No. Karakteritik Kategori
Jumlah Persentase
1 Status lahan
Milik sendiri 91
91 Sewa
9 9
Total 100
100 2
Luas lahan yang dimiliki 5000 m2
9 9
5.000-1ha m2 15
15 1 ha-2 ha m2
37 37
2 ha m2 39
39 Total
100 100
3 Budidaya dan panen padi
dalam 1 tahun 1 kali
2 kali 100
100 Total
100 100
4 Rata-rata hasil panen
4-5 tonha 5-6 tonha
13 13
6-7 tonha 39
39 7-10 tonha
48 48
Total 100
100 5
Harga GKG kg Varietas Hibrida Maro dan Ciherang
Rp 3.000 Rp 3.000-5.000
21 21
Rp 5.000 79
79 Total
100 100
6 Pola tanam
padi -padi-padi 100
100 padi-padi-horti
padi-padi-jagung Total
100 100
Tabel 9. Tahapan pengenalan kebutuhan
No. Keterangan
Kategori Jumlah
Persentase 1
Motivasi bertani padi
Memperoleh keuntungan 95
95 Turun Temurun
3 3
Memenuhi Kebutuhan Hidup -
- Lainnya
- -
Total 100
100 2
Pentingnya benih varietas unggul
Sangat Tidak Penting -
- Tidak Penting
- -
Cukup Penting -
- Penting
- -
Sangat Penting 100
100 Total
100 100
Tahapan Pencarian Informasi
Informasi sebuah produk sangatlah penting bagi konsumen karena akan mempengaruhi proses keputusan konsumen untuk memakai produk tersebut.
Begitu pula dengan para petani, informasi tentang benih padi akan mempengaruhi para petani dalam mengambil keputusan untuk melakukan budidaya padi.
Pencarian informasi bisa dilakukan secara internal maupaun eksternal.Tabel 10 menunjukkan bahwa sumber informasi umumnya diperoleh melalui demplot
promosi sebesar 47, kelompok tani 24 dan 13 dari Petugas Penyuluh Lapangan.Selain dari demplot promosi, PPL dan kelompok tani, para petani juga
mendapat informasi dari toko pertanian dan pengalaman diri sendiri. Mengenai Sumber informasi yang penting mengenai benih padiatribut harga dan kualitas
tidak menujukkan perbedaan yang nyata, artinya petani mengharapkan harga benih yang sewajarnya dengan kualitas yang baik. Tahapan pencarian informasi
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tahapan pencarian informasi
Keterangan Kategori
Jumlah Persentase
Sumber informasi mengenai benih padi
Pengalaman diri sendiri 5
5 PPL
13 13
Demplotpromosi 47
47 Toko pertanianpenjual
11 11
Kelompok petani 24
24 Lainnya .....
- -
Sumber informasi yang penting mengenai benih
padi Harga
52 52
Kualitas 48
48 Lainnya
- -
Total 100
100
Proses Evaluasi Alternatif Sebelum melakukan pembelian, perlu adanya pertimbangan terhadap
manfaat yang diharapkan dan menyempitkan alternatif-alternatif yang dipilih.Hal
yang menjadi pertimbangan utama bagi petani dalam membeli benih varietas unggul harga dan kualitas.
Tabel 11, menunjukkan bahwa atribut benih padi yang dipertimbangkan untuk dibeli adalah dari atribut harga 24, label benih 17, ketahanan terhadap
penyakit 16 dan produktivitas 15. Sedangkan untuk hal yang dipertimbangkan dalam memilih benih padi terbesar pada produktivitas 32
dan harga benih 30. Hal ini menunjukkan bahwa harga menentukan pemilihan alternative, petani cenderung akan memilih harga yang murah atau sewajarnya
untuk suatu varietas yang ia ketahui spesifikasinya. Namun jika petani tidak dapat mengevaluasi kualitas varietas, maka harga merupakan indikator kualitas.
Tabel 11. Tahapan evaluasi alternatif
No. Keterangan
Kategori Jumlah
Persentase
1. Atribut benih padi apa saja
yang dipertimbangkan untuk dibeli skala prioritas
Produktivitas 15
15 Tahan Hama
10 10
Umur Tanaman 2
2 Daya tumbuh berkecambah
- -
Efisiensi penggunaanpupuk -
- Daya simpan
- -
Kualitas kemasan -
- Jenis varietas
- -
Ukuran benih -
- Tanggal kadaluarsa
- -
Ketahanan terhadap penyakit 16
16 Label benih
17 17
Harga Benih 24
24 Kemudahan dalam akses benih
- -
Stok Benih Ketersediaan -
- Ketersediaan demplot di
lapangan 16
16
Tingkat Promosi Brosur leaflet -
- Lainnya, sebutkan…………..
Total 100 100
2.
Hal yang
dipertimbangkan dalam memilih benih padi
Produktivitas 32
32 Tahan Hama
10 10
Umur Tanaman 5
5 Daya tumbuh berkecambah
- -
Efisiensi penggunaanpupuk -
- Daya simpan
- -
Kualitas kemasan -
- Jenis varietas
- -
Ukuran benih -
- Tanggal kadaluarsa
- -
Ketahanan terhadap penyakit 10
10 Label benih
2 2
Harga Benih 30
30 Kemudahan dalam akses benih
- -
Stok Benih Ketersediaan -
- Ketersediaan demplot di
lapangan 11
11
Tingkat Promosi Brosur leaflet -
- Lainnya, sebutkan…………..
Total 100 100
Tabel 12. Tahapan keputusan pembelian
No. Keterangan
Kategori Jumlah
Persentase 1
Cara memutuskan pembelian
Terencana 100
100 Tergantung situasi
- -
Mendadak -
- Total
100 100
2 Varietas yang sering
dibeli Hibrida Maro
11 11
Ciherang 70
70 Padi hitam
9 9
Lainnya..... 10
10 Total
100 100
3 Pihak mempengaruhi
dalam memutuskan untuk membeli
Diri sendiri 15
15 IklanPromosidemplot
43 43
Toko Pertanian 2
2 Kelompok
tanitemankeluarga 27
27 PPL
12 12
Lainnya 1
1 Total
100 100
4 Berapa kali membeli
dalam 1 tahun 1 kali
2 2
2 kali 98
98 Total
100 100
5 Banyaknya benih yang
dibeli 5 kg
- -
10 kg 8
15 kg 25
20 kg 67
Total 100
100 6
Harga benih 1 kemasan ukuran 5 kg
Rp 45.000-60.000 100
100 Rp 60.000- 75.000
- -
Rp 75.000 -
- Total
100 100
7 Harga terjangkau dan
sesuai dengan kualitas Ya
100 100
Tidak -
- Total
100 100
8 Jarak lokasi
pembeliantoko pertanian
500 m -
- 1 km
64 64
1-5 km 11
11 5 km
25 25
Total 100
100 9
Pertimbangan Dekat dengan rumah
9 9
Sekaligus membeli pupuk
- -
Harga murah -
- Pelayanan memuaskan
6 6
Kualitas terjamin 87
87 Lainnya
- -
Total 100
100
Tahapan Keputusan Pembelian
Tabel 12 menunjukkan bahwa varietas yang sering dibeli atau disukai oleh petani responden adalah Ciherang 70. Hal ini dikarenakan varietas Ciherang
ini lebih tahan hama dan umur tanaman, memutuskan membeli varietas unggul karena iklanpromosi demplot 43, sedangkan pengaruh kelompok tani, teman
atau keluargauntuk membeli sebesar 27.Intensitas pembelian disesuaikan dengan berapa kali petani responden menanam dalam satu tahun. Petani padi
umumnya membeli benih padi sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan banyak pembelian disesuaikan dengan luas lahan yang mengacu pada teknis umum di
kalangan petani responden bahwa untuk 1.400m
2
dibutuhkan benih padi sebanyak lima kilogram.
Jumlah ini sebenarnya masih tinggi jika dibandingkan dengan petunjuk teknis budidaya padi dikarenakan faktor-faktor lain seperti keadaan tanah,
pengairan, kebiasaan petani, serangan penyakit dan lain sebagainya. Harga yang biasanya dibeli untuk 1 kemasan ukuran lima kilogram adalah
Rp 45.000-60.000 100, harga tersebut berfluktuatif tergantung dari ketersediaan benih di pasaran. Harga yang ditawarkan bagi petani responden
sudah terjangkau dan sesuai dengan kualitas 100.Petani responden membeli benih varietas unggul di toko pertanian dengan pertimbangan untuk membeli
benih yang kualitasnya terjamin 87.Jarak yang ditempuh ke lokasi pembelian tidak terlalu jauh yaitu 1 km 64.
Tahapan Evaluasi Pasca Pembelian
Setelah melakukan pembelian dan mendapatkan manfaat, petani responden puas dengan pembelian benih 100. Hal ini dikarenakan benih padi unggul
jenis lebih produktif. Petani akan membeli kembali benih padi yang biasa digunakan meskipun terjadi kenaikan harga. Sebesar 91 petani respoden akan
merekomendasikan kepada petani lain untuk menggunakannya benih yang telah digunakannya.
Tabel 13. Proses evaluasi pasca pembelian
Keterangan Kategori
Jumlah Persentase
Puasterhadap pembelian benih yang disukai
Ya 100
100 Tidak
- -
Membeli kembali benih padi yang anda biasa gunakan
Ya 100
100 Tidak
- -
Membeli jika benih padi yang biasa anda gunakanmengalami
kenaikan harga Ya
100 100
Tidak -
- Merekomendasikan benih yang
anda biasa gunakan kepada petani lain
Ya 91
91 Tidak
9 9
Analisis Sikap Dan Kepuasan Petani Padi Analisis Kepuasan Petani Padi Terhadap Benih Padi Varietas Unggul
Analisis Kepentingan dan Kinerja Atribut
Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dan mengetahui atribut yang perlu mendapat perhatian, perlu dilakukan penilaian
terhadap tingkat kepentingan dan kinerja atribut. Dari tingkat kepentingan dan kinerja akan diketahui sejauh mana tingkat kinerja atribut dapat memenuhi
kebutuhan dari responden. Jumlah atribut yang akan dibahas ada sembilan atribut yang dijadikan pertimbangan para petani yaitu produktivitas, harga, promosi,
tempat.
1. Produktivitas