2003 meningkat sebesar 987.000 kg dan tahun 2004 permintaan semakin meningkat yaitu sebesar 1.206.500 kg. Namun, mulai tahun 2005 permintaan
cabai merah mengalami penurunan sebesar 767.000 kg dan menurun lagi pada tahun 2006 yaitu sebesar 369.000 kg.
Dari uraian diatas maka permasalahan yang perlu dibahas berkaitan dengan permintaan cabai merah di Kota Surakarta antara lain :
1. Apakah faktor-faktor seperti harga cabai merah besar, harga cabai merah keriting, bawang merah, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita
mempengaruhi permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta? 2. Bagaimanakah elastisitas permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian permintaan cabai merah di Kota Surakarta bertujuan untuk : 1. Menganalisis faktor-faktor seperti harga cabai merah besar, harga cabai
merah keriting, bawang merah, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita yang mempengaruhi permintaan cabai merah besar di Kota
Surakarta. 2. Menganalisis elastisitas permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang berkenaan dengan
pengembangan produksi dan tata niaga sayur-sayuran, khususnya cabai merah.
2. Bagi pihak lain yang membutuhkan, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu, penelitian ini merupakan salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Lasdarwanto 1999, dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Cabai Di
Jawa Tengah, bertujuan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga cabai tersebut dengan jalan
pendekatan kepada faktor-faktor apa saja yang sebenarnya mempengaruhi permintaan dan penawaran cabai khususnya di daerah Tingkat I Jawa Tengah.
Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitis dan data diperoleh dengan menggunakan data sekunder yang berupa data time series selama 15
tahun tahun 1981 sampai dengan tahun 1995 serta dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai di Jawa Tengah yaitu pendapatan perkapita, jumlah penduduk dan harga cabai. Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran cabai secara besama-sama yaitu harga cabai pada musim tanam sebelumnya, harga pupuk, produktivitas cabai
pada musim tanam sebelumnya, curah hujan dan luas lahan cabai pada pada musim tanam sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
cabai secara individu ialah harga cabai dan jumlah penduduk. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran cabai secara individu ialah
produktivitas cabai pada musim tanam sebelumnya, curah hujan dan luas lahan cabai pada pada musim tanam sebelumnya. Variabel jumlah penduduk
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan cabai di Jawa Tengah.
Menurut penelitian Dewi Sahara 2005 yang berjudul ”Analisis Permintaan Cabai Di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah” dengan
menggunakan metode dasar deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan data time series selama kurun waktu 10 tahun tahun 1994 sampai dengan
tahun 2003 serta dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi terhadap permintaan
5
adalah harga yaitu harga cabai dan pendapatan. Sedangkan faktor sosial adalah jumlah penduduk.
Penelitian terdahulu tersebut memberikan sumbangan pemikiran
faktor-faktor yang kemungkinan berpengaruh terhadap permintaan cabai merah di Kota Surakarta. Oleh karena itu variabel-variabel tersebut digunakan
sebagai variabel penduga dalam penelitian ini.
B. Tinjauan Pustaka 1. Cabai Merah