Perumusan Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

Permintaan suatu komoditi pertanian adalah banyaknya komoditi pertanian yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen. Karena itu besar kecilnya komoditi pertanian, umumnya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga substitusi atau harga komplementernya, selera dan keinginan, jumlah konsumen yang bersangkutan. Karena jumlah penduduk dan penyebaran pendapatan berpengaruh terhadap permintaan barang di pasaran, maka fungsi permintaan terhadap barang juga dipengaruhi oleh variabel ini Soekartawi, 1993. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri pengolahan yang berbahan baku cabai merah, maka diperkirakan laju permintaan komoditas cabai merah akan terus mengalami peningkatan. Tidak hanya terbatas sebagai bumbu dapur tetapi juga menjadi bahan industri untuk obat-obatan, kosmestik, zat warna dan penambah rasa pedas. Apabila peningkatan permintaan tidak diikuti dengan peningkatan produksinya maka dapat menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan masyarakat. Ketersediannya secara teratur setiap hari bagi ibu rumah tangga menjadi suatu keharusan. Apalagi saat hari raya lebaran, permintaan terhadap cabai merah akan lebih besar dibandingkan hari-hari biasa. Meningkatnya harga cabai merah atau kelangkaan pasokan di pasaran mendapat reaksi sangat cepat dari masyarakat. Oleh sebab itu penyediaan cabai merah dalam bentuk segar setiap hari dan sepanjang tahun perlu dirancang secara baik. Permintaan konsumen akan cabai merah dipengaruhi oleh banyak hal, seperti harga cabai merah itu sendiri, harga barang lain yang dapat menjadi barang subtitusi atau koplementer, jumlah penduduk serta pendapatan konsumen. Bila hal-hal tersebut dapat diketahui dengan jelas, maka akan dapat dilakukan langkah-langkah yang lebih baik dalam usaha memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap cabai merah. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, permintaan cabai merah di Kota Surakarta dari tahun ke tahun relatif berfluktuatif. Pada tahun 2002 jumlah permintan cabai merah di Kota Surakarta sebesar 825.500 kg, pada tahun 2003 meningkat sebesar 987.000 kg dan tahun 2004 permintaan semakin meningkat yaitu sebesar 1.206.500 kg. Namun, mulai tahun 2005 permintaan cabai merah mengalami penurunan sebesar 767.000 kg dan menurun lagi pada tahun 2006 yaitu sebesar 369.000 kg. Dari uraian diatas maka permasalahan yang perlu dibahas berkaitan dengan permintaan cabai merah di Kota Surakarta antara lain : 1. Apakah faktor-faktor seperti harga cabai merah besar, harga cabai merah keriting, bawang merah, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita mempengaruhi permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta? 2. Bagaimanakah elastisitas permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian