Metode Bimbingan Rohani Islam Dalam Memperbaiki Kesehatan
Faktor pendukung dalam memberikan materi bimbingan rohani yang harus diperhatikan oleh pembimbing harus mempunyai dasar-
dasarnya dan landasannya yaitu dalam menyampaikan materi-materi bimbingannya.
18
Faktor pendukung yang kuat baik dari hal keahlian yang dimiliki pembimbing dalam memberikan materi bimbingan atas dasar dan landasan
al- Qur’an dan Hadits, serta semua pihak seperti kepala seksi bimbingan
penyaluran, dan pihak lain yang dapat bekerjasama dengan baik atau selalu member dukungan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.
b. Faktor Penghambat
Sementara faktor penghambat pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Mulia 2 Cengkareng ini bermacam-macam, seperti bentuk peraturan job description yang belum disahkan atau dibakukan. Berdasarkan kutipan
hasil wawancara penuulis dengan kepala seksi bimbingan dan penyaluran Ibu Basaria Ritonga yaitu:
“job description bimbingan memang belum dibuat menjadi ketetapan atau belum dijadikan surat keputusan oleh dinas, jadi
sampai saat ini belum ada catatan yang terdokumentasi, termonitor, terefaluasi secara tertulis tetapi secara umum saja.
Sementara atas inisiatif Bapak H. Muslim sudah membuat tugas poko dan fungsi sendiri, sehingga kegiatan bimbingan bisa selalu
terpantau dalam sehari-
harinya”.
19
18
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 10.
19
Hasil wawancara langsung dengan Ibu Basaria Ritonga, Kepala Seksi Bimbingan dan Penyaluran PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 28 Juni 2013.
Atas inisiatif faktor penghambat di atas sudah dirtangani dengan baik oleh Bapak H. Muslim yang memiliki peranan sebagai pembimbing,
yang telah membuat aturan konsep bimbingan. Faktor penghambat yang kedua yaitu keadaan lansia yang memang
mengalami banyak penurunan baik dari keadaan fisik maupun psikis, secara tidak langsung pasti menghambat dalam proses belajar seperti susah
menghapal dan sebagai pembimbing harus banyak sabar aja dan bisa memakluminya.
20
Tetapi, faktor penghambat dirasa cukup lemah karena semangat lansia yang cukup kuat dan pembimbing yang selalu memberikan motivasi
kepada kepada para lansia. Dan kegiatan ini dilakukan dengan sabar oleh pembimbing, sesuai dengan pernyataan para lansia yang mengikuti
bimbingan. Dengan demikian atas uraian diatas mengenai faktor pendukung
dan faktor penghambat dari kegiatan bimbingan rohani yang ada di Panti Sosial Tresna werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, dapat disimpulkan bahwa
faktor pendukung cukuplah kuat sementara faktor penghambat cukup lemah. Sehingga dengan keadaan tersebut maka peran bimingan rohani
dalam memperbaiki kesehatan mental dapat terlaksana dengan baik.
20
Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 25 April 2013.
57