1 Perbandingan antara panjang dan lebar LB, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tahanan gerak dan kecepatan kapal;
2 Perbandingan antara lebar dan dalam BD, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas; dan
3 Perbandingan antara panjang dan dalam LD, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal.
Nilai rasio dimensi sangat penting untuk menentukan penampilan dari suatu kapal ikan. Menurut Iskandar 2007, dikatakan jika nilai LB mengecil akan
berpengaruh buruk terhadap kecepatan kapal, nilai LD membesar akan mengakibatkan kekuatan memanjang kapal melemah, sedangkan nilai BD
membesar akan mengakibatkan stabilitas kapal meningkat akan tetapi propulsive ability akan memburuk. Iskandar dan Novita 2000 menyatakan, perbandingan
beberapa nilai parameter badan kapal ikan Indonesia dengan kapal ikan Jepang, menunjukkan bahwa sebagian besar parameter kapal ikan Indonesia berada di luar
nilai kisaran yang dimiliki kapal ikan Jepang.
2.5 Koefisien Balok Coeffisien of block
Koefisien bentuk suatu kapal erat hubungannya dengan stabilitas kapal, menurut Fyson 1985, stabilitas kapal ikan didefinisikan sebagai kemampuan
kapal tersebut untuk kembali ke posisi semula setelah mengalami momen temporal. Momen ini dapat disebabkan oleh angin, gelombang, sebaran muatan di
kapal, air di dek dan lain-lain. Muckel 1975 menyatakan bahwa stabilitas kapal tergantung pada beberapa
faktor antara lain dimensi kapal, bentuk kapal badan kapal yang ada di dalam air, distribusi benda-benda yang ada diatas kapal dan sudut kemiringan kapal terhadap
bidang horizontal. Fyson 1985 mengemukakan bahwa coefficient of fineness akan
menunjukkan bentuk badan kapal berdasarkan hubungan antara luas area badan kapal yang berbeda dan volume badan kapal terhadap masing-masing dimensi
utama kapal, coefficient of fineness untuk kapal yang tidak bergerak V = 0 mdet, terdiri atas:
1. Coefficient of block Cb, menunjukkan perbandingan antara nilai volume displacement kapal dengan volume bidang balok yang mengelilingi badan
kapal. Cb juga dikenal sebagai koefisien kegemukan badan kapal Gambar 10.
Gambar 10 Coefficient of Block Cb
Sumber : Iskandar dan Novita, 1997 digambar ulang
2 Coefficient of prismatic Cp, menunjukkan perbandingan antara volume
displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area penampang melintang tengah kapal A
⊗
dan panjang kapal pada garis air tertentu Lwl. Cp juga dikenal sebagai koefisien yang menunjukkan bentuk badan kapal
secara horizontal Gambar 11. 3
Coefficient vertical prismatic Cvp, menunjukkan perbandingan antara volume displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area
kapal pada WL tertentu secara horizontal-longitudinal Aw dan draft kapal. Cvp juga dikenal sebagai koefisien yang menunjukkan bentuk badan kapal
secara vertikal Gambar 11.
Gambar 11 Coefficient of Prismatic Cp dan Coefficient vertical prismatic Cvp
Sumber : Iskandar dan Novita, 1997 digambar ulang
4 Coefficient of waterplan Cw, menunjukkan besarnya luas area penampang
membujur tengah kapal dibandingkan dengan bidang empat persegi panjang yang mengelilingi luas area tersebut. Cw menunjukkan bentuk badan kapal
pada bagian waterplan area Gambar 12.
Gambar 12 Coefficient of waterplane Cw
Sumber : Iskandar dan Novita, 1997 digambar ulang
5 Coefficient of midship C
⊗
, menunjukkan perbandingan antara luas penampang melintang tengah kapal secara vertikal dengan bidang empat
persegi panjang yang mengelilingi luas area tersebut. C
⊗
mengambarkan bentuk badan kapal pada bagian tengah kapalmidship Gambar 13.
Gambar 13 Coefficient of midship C
⊗
Sumber : Iskandar dan Novita, 1997 digambar ulang
Koefisien kapal akan sangat erat hubungannya dengan bentuk dan bobot kapal tersebut. Nilai koefisien bentuk kapal berbeda-beda tergantung dari jenis
kapalnya. Nilai tersebut menunjukkan kelangsingan bentuk kapal dan erat hubungannya dengan stabilitas. Koefisien bentuk kapal juga dipengaruhi oleh luas
bagian lambung kapal yang terbenam dalam air, bentuk lambung kapal yang terbenam di air berbeda-beda sesuai dengan jenis kapal, dimana kapal yang
memerlukan kecepatan tinggi maka bentuk lambungnya lebih langsing dibandingkan dengan jenis kapal yang kurang memerlukan kecepatan tinggi.
Bentuk lambung kapal ini berhubungan dengan koefisien bentuk. Dibawah ini disajikan nilai koefisien bentuk yang dikemukakan oleh Nomura dan
Yamazaki 1977, pada Tabel 1. Tabel 1 Koefisien bentuk untuk masing-masing jenis kapal berdasarkan alat
tangkap yang dioperasikan
Kisaran nilai Kelompok kapal
C
b
C
p
C
⊗
C
w
Alat tangkap yang ditarik 0,58-0,67
0,66-0,72 0,88-0,93
- Alat tangkap pasif
0,63-0,72 0,83-0,90
0,65-0,75 0,91-0,97
Alat tangkap yang dilingkarkan 0,57-0,68
0,76-0,94 0,67-0,78
0,91-0,95
2.6 Gross Tonage GT