1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Takalar memiliki potensi sumberdaya perairan pantai yang cukup besar dan dapat dikelola dengan melakukan penangkapan dan budidaya di
laut. Potensi sumberdaya laut diperkirakan mampu memproduksi ikan sebanyak 25.000 tontahun bila dikelola dengan baik, tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Selain potensi ikan laut, potensi komoditas lainnya seperti, udang, kerang- kerangan, teripang, rumput laut juga memiliki prospek yang cerah DKP,
Kabupaten Takalar, 2008. Disamping itu, perairan Kabupaten Takalar merupakan daerah penangkapan
yang baik untuk jenis ikan pelagis seperti kembung, layang, tembang, teri, lemuru, cakalang, dan belanak. Berbagai jenis kapal dan alat tangkap dengan ukuran yang
bervariasi terdapat disana, salah satunya adalah kapal purse seine, kapal jenis ini cukup mendominasi di daerah tersebut.
Ayodhyoa 1981 mengemukakan bahwa untuk keberhasilan suatu usaha perikanan purse seine di perairan Indonesia, perlu dilakukan penelitian-penelitian
antara lain menyangkut dimensi gear dan kapal yang sesuai untuk suatu tipe fishing ground, jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan, demikian pula skala
dari usaha yang akan dilakukan. Baskoro dan Effendy 2005 mengemukakan bahwa keberhasilan penangkapan dengan menggunakan purse seine ditentukan
oleh beberapa faktor selain arah arus dan angin adalah faktor kecepatan, baik dalam hal melingkarkan alat dan penarikan tali kolor purse seine hingga betul-
betul bagian pinggiran bawah jaring dapat mengerucut dalam waktu tertentu. Kecepatan melingkarkan jaring banyak tergantung pada ukuran kapal, besarnya
tenaga penggerak yang digunakan dan bentuk kapal. Dengan demikian, untuk berhasilnya operasi penangkapan purse seine maka pada ukuran kapal tertentu
akan lebih cocok menggunakan tenaga penggerak yang berkekuatan tertentu. Berdasarkan fungsi-fungsinya maka besar kecilnya sebuah kapal tidak saja
dinyatakan dalam ukuran-ukuran memanjang atau membujur, melebar atau melintang dan tegak atau dalam saja, tetapi juga dinyatakan dan dilengkapi pula
dengan ukuran-ukuran isi maupun berat. Dengan kata lain, besarnya sebuah kapal
tidak saja dinyatakan seperti apa yang kita lihat dalam ukuran fisiknya, tetapi juga dari kemampuan kapal tersebut mengangkut muatan. Sebagai contoh dapat
dikemukakan bahwa kapal perikanan dan kapal tanker dengan daya angkut yang sama akan kelihatan berbeda, baik dalam ukuran panjang, lebar maupun
dalamnya. Guna dari ukuran-ukuran ini ialah untuk mengetahui besar kecilnya sebuah
kapal, besar kecilnya daya angkut kapal dan sekaligus mengetahui berapa kekuatan mesin yang ideal untuk digunakan pada ukuran-ukuran kapal tersebut.
Kesesuaian yang optimal antara kekuatan tenaga penggerak HP dan Gross Tonage GT yang digunakan, perlu dikaji untuk mendapatkan nilai yang lebih
sesuai. Hal ini disebabkan karena secara umum pemilik kapal menentukan ukuran mesin yang dipasang pada kapalnya hanya berdasarkan modal yang dimiliki.
Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat ke arah tujuan dimaksud.
1.2 Perumusan Masalah