30 ditinggalkan tadi dijaga oleh seorang nelayan yang disebut ‘juru tarik rumpon’
dengan menggunakan perahu jukung. Juru tarik rumpon inilah yang kemudian memberi kode kepada nahkoda bahwa ikan telah berkumpul kembali. Apabila
tanda sudah diberikan maka atas perintah nahkoda maka jaring mulai ditebarkan. Bertepatan dengan itu maka seorang juru renang menyebur kelaut
dan memegang ujung jaring yang pertama. Kapal akan bergerak dengan kecepatan penuh pada waktu melingkari
gerombolan ikan. Setelah kedua ujung jaring bertemu maka penarikan jaring dengan menarik tali kolor purse line. Penarikan purse line ini menggunakan
winch atau garden. Untuk menata tali kolor digunakan 3 sampai 4 orang tenaga kerja. Selesai penarikan tali kolor, maka rumpon dinaikkan ke atas .
selanjutnya tubuh jaring ditarik dengan menggunakan tenaga manusia. Penarikan tubuh jaring ini dilakukan oleh 15 sampai 20 orang tenaga kerja.
Apabila ikan sudah terkumpul pada bagian kantong, maka pengangkatan dilakukan dengan stenjor derek bila hasil tangkapan banyak dan tidak
sanggup ditarik langsung oleh manusia. Selanjutnya hasil tangkapan ini dimasukkan kedalam basket yang sudah disediakan, diberi es dan disimpan
dalam palka. Operasi penangkapan ini dilakukan beberapa kali sampai sirasakan hasil
tangkapan sudah cukup, barulah kapal kembali lagi ke pelabuhan.
4.1.2 Rancangan Umum
Rancangan umum suatu kapal haruslah dengan mempertimbangkan satu platform
perencanaan yang terdiri dari tujuan penangkapan, jenis alat tangkap yang digunakan, proses operasionalnya dan penyimpanan hasil tangkapan.
Rancangan umum general arragement kapal diterakan pada Gambar 15. Gambar tersebut merupakan gambar teknik yang menggambarkan secara umum
kelengkapan ruang kapal dari sudut pandang yang berbeda, yaitu sudut pandang tampak atas dan tampak samping, dari sudut pandang samping pada kapal seperti
tangki bahan bakar, ruang mesin, navigasi, ruang anak buah kapal, palka 1, 2, 3 dan ceruk haluan serta sekat-sekat yang memisahkan ruang-ruang tersebut.
Pada Gambar 15 berurutan dari haluan hingga buritan pembagian ruangan pada salah satu kapal di Kabupaten Takalar
31 pada kapal dijelaskan sebagai berikut:
1 Ceruk haluan; terdapat di haluan tepatnya di depan palka di bawah geladak, berfungsi sebagai gudang peralatan dan kebutuhan alat tangkap, jangkar, tali
temali untuk kebutuhan tambat labuh. 2 Palka merupakan penyimpanan hasil tangkapan, salah satu dari ketiga palka
ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan es saat kapal menuju fishing ground,
terinsulasi dengan baik agar ikan tetap segar hingga kapal kembali ke fishing base
. 3 Ruang navigasi; terdapat di bagian atas deck di belakang midship, lebih tinggi
dari pada ruang lainnya. Ruangan tersebut tempat nakhoda melakukan aktifitas mengemudikan kapal, karena dengan letak ruangan yang lebih tinggi,
memungkinkan nakhoda untuk dapat melihat lebih luas. 4 Ruang mesin; sebagai tempat mesin induk dan mesin listrik beserta
perlengkapannya, seperti kapstan, as propeller, panel perlistrikan dan tangki bahan bakar. Ruangan tersebut berada di belakang midship dan dipertinggi
dari atas deck. 5 Tanki BBM; sebagai tempat bahan bakar minyak, berada di atas mesin listrik
atas deck di belakang midship, tangki tersebut dipertinggi agar lebih mudah melakukan perawatan pada mesin listrik. Tangki tersebut terbuat dari plat besi
dan berbentuk empat persegi. 6 Tangki air tawar; sebagai tempat air tawar untuk keperluan makan, minum dan
bilas anak buah akapal, tangki tersebut terletak di belakang midship di atas deck
pada lambung kiri, terbuat dari plastik anti korosif berbentuk empat persegi.
7 Ruang ABK; ruangan ini terdapat di atas ruang mesin. Ruangan tersebut digunakan untuk berteduh dan istirahat serta menyimpan segala sesuatu
perlengkapan yang dibawa oleh anak buah kapal selama pelayaran.
32
Gambar 15 Contoh salah satu kapal purse seine di Kabupaten Takalar
4.2 Dimensi Utama Kapal dan Volume Ruang Tertutup di Atas Dek