Level aktor Analsis Kebijakan Strategi Pemasaran Produksi Perikanan Tangkap

Keterangan AlternatiF Kebijakan: PIP : Peningkatan fasilitas Infrastruktur Pemasarsan MAK : Modernisasi Alat dan Kapal Penangkapan Ikan PAP : Pengembangan Akses Pasar HDI : Harga dasar jenis ikan TPI : Aktifkan Fungsi TPI + ,- + ., 0- 0.- 1 2 1 . . 3 , 1 2 , 4

0, -

2 5 ,-0 0.0 6 0. 7 7 0 , Gambar 4 Hirarki nilai prioritas kebijakan strategi pemasaran produksi perikanan tangkap skala kecil.

4.2.1 Level aktor

Pada pemasaran perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Halmahera Utara, aktor-aktor yang memiliki peran adalah Pemerintah Daerah, Dibo- dibopedagangpengumpul, nelayan dan koperasi. Pada level aktor, urutan prioritas berdasar hasil penelitian adalah Pemerintah Daerah 0,59, Dibo-dibo 0,226, Nelayan 0,092 dan Koperasi 0,092. Pemerintah daerah adalah pembuat keputusan dalam kebijakan strategi pemasaran produksi perikanan tangkap skala kecil, sedangkan dipo- dipopedagang dan nelayan sebagai pelaku pada kegiatan pemasaran tersebut. Nelayan pada saat kegiatan menjual ikan memiliki posisi tawar menawar yang rendah, sehingga urutan prioritas pada aktor nelayan setelah aktor dibo-dibo yaitu 0,092. Peran koperasi belum terlihat pada kegiatan pemasaran di Kabupaten Halmahera Utara, sehingga nilai prioritas pada aktor koperasi berada pada urutan terakhir. 1 Pemerintah Daerah Pemerintah daerah sebagai aktor yang memiliki peran utama karena sebagai regulator pada perikanan skala kecil. Pada UU No.31 tentang Perikanan Bab X tentang Pemberdayaan Nelayan dan Pembudi daya ikan kecil Pasal 60 ayat 1 disebutkan bahwa pemerintah memberdayakan nelayan kecil dan pembudi daya ikan melalui : a penyediaan skim kredit bagi nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, baik untuk modal usaha maupun biaya operasional dengan cara yang mudah, bunga pinjaman rendah, dan sesuai dengan kemampuan nelayan kecil dan pembudi daya kecil; b penyelengaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi nelayan kecil serta pembudi daya ikan kecil untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran ikan; dan c penumbuhkembangan kelompok nelayan kecil, kelompok pembudidaya ikan kecil, dan koperasi perikanan. Tanggapan pemerintah daerah terhadap kepentingan kelestarian sumberdaya ikan menyatakan sangat penting 100. Pada CCRF disebutkan bahwa pemerintah turut berperan dalam kelestarian sumberdaya ikan, disebutkan pada bagian 6.1 yaitu ; ” States and users of living aquatic resources should conserve aquatic ecosystem. To right to fish carries with it the obligation to do so in a responsible manner so as to ensure effective conservation and management of the living aquatic resources” FAO, 1995. Infrastruktur TPI sebagai tempat pelelangan tidak berfungsi optimal. Pendapat pemerintah daerah terhadap peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran adalah sangat penting 100. Sehingga diharapkan adanya kebijakan pemerintah terhadap peningkatan fasilitas tersebut termasuk akses pasar ke TPI dan pasar-pasar daerah pemasaran ikan. Persepsi pemerintah terhadap pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan menyatakan 100 penting sebagai kebijakan dalam strategi pemasaran produksi hasil perikanan tangkap. Kelestarian sumberdaya ikan 20 40 60 80 100 120 Sangat penting Penting Tidak Penting Tidak tahu perspesi Peningkatan fasilitas infrastruktur kegiatan pemasaran 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu pers pesi Pengembangan akses pasar 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu pe rspe si Penentuan harga dasar ikan 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Gambar 5 Persepsi pemerintah daerah terhadap kelestarian sumberdaya ikan, peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran, pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan. 2 Pedangan pengumpul Dibo-dibo Urutan prioritas setelah Pemerintah Daerah adalah Dibo-dibo atau pengumpul 0,226. Aktor ini memiliki peran yang besar terhadap pemasaran produksi perikanan skala kecil dibanding nelayan dan koperasi, karena aktor ini sebagai pelaku langsung pemasaran produksi perikanan skala kecil di Kabupaten Halmahera Utara. Harga ikan yang menjadi kesepakatan antara nelayan dan pengumpul berdasarkan pada harga yang diberikan oleh pengumpul. Pertimbangan dari penetapan harga oleh dibo-dibo adalah lokasi pasar yang akan dituju, jenis ikan dan kondisi hasil tangkapan. Apabila dibo-dibo memiliki akses yang jauh dan jenis ikan kurang diminati konsumen, maka dibo-dibo akan memberikan nilai yang rendah, dan sebaliknya. Kelestarian sum berdaya ikan 10 20 30 40 50 60 70 Sangat penting Penting Tidak Penting Tidak tahu persepsi peningkatan fasilitas infrastruktur kegiatan pem asaran 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Gambar 6 Persepsi pedagang terhadap kelestarian sumberdaya ikan, peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran, pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan. Dibo-dibo memiliki peran yang besar pada kegiatan pemasaran produksi perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Halmahera Utara sehingga hasil tangkapan sampai pada konsumen. Akses pemasaran para pedagang mencapai pasar lokal dan antar pulau pada saat puncak musim ikan. Berdasarkan hasil wawancara, para pedagang menyatakan bahwa fasilitas dan infrastruktur untuk Penentuan harga dasar jenis ikan 10 20 30 40 50 60 70 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Pengembangan akses pasar 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi kegiatan pemasaran produksi perikanan tangkap masih sangat kurang, sehingga dirasakan perlu dilakukan suatu kebijakan terhadap kegiatan pemasaran produksi hasil perikanan tangkap. Persepsi dibo-dibo pada peningkatan fasilitas infrastruktur kegiatan pemasaran menyatakan 100 sangat penting. Peran dibo- dibo yang tidak terkait langsung dengan kegiatan penangkapan ikan menyatakan 40 sangat penting dan 60 penting terhadap kelestarian sumberdaya ikan. Perspsi terhadap pengembangan akses pasar dibo-dibo menyatakan 100 sangat penting. Kebijakan tentang pengembangan akses pasar diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemasaran dan kemudahan akses. Persepsi terhadap penentuan harga ikan dibo-dibo menyatakan 60 sangat penting dan 40 sangat penting, dengan adanya harga dasar ikan dari pemerintah, maka dibo-dibo dapat menentukan harga beli hasil tangkapan kepada nelayan dengan mudah. 3 Nelayan Nelayan di Kabupaten Halmahera Utara saat ini masih menggunakan unit penangkapan dibawah 5 GT, sehingga skala perikanan di Kabupaten Halmahera Utara merupakan perikanan yang berskala kecil. Belum semuan nelayan menyadari bahwa keberlangsungan kegiatan penangkapan mereka juga bergantung pada kelestarian sumberdaya perikanan. Dengan kegiatan penangkapan yang terjamin keberlangsungannya, maka kegiatan pemasaran produksi perikanan tangkap dapat terus berlangsung. Persepsi nelayan terhadap kelestarian sumberdaya ikan menyatakan 33 sangat penting, 60 penting dan 7 tidak tahu. Pada CCRF bagian 6.1 disebutkan nelayan sebagai pengguna sumberdaya akuatik juga perlu melakukan melestarikan ecosistem bawah ir. Pada kegiatan pemasaran pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Utara belum menetapkan harga dasar ikan, penentuan harga hasil tangkapan ditentukan oleh dibo-dibopedagang pengumpul. Menurut Bogar 2009, menyatakan pada sistem pemasaran ikan nelayan skala kecil lebih didominasi pedagang pengumpul dan yang paling dominan menentukan harga ikan adalah pedagang pengumpul. Bahkan pada waktu hasil tangkapan nelayan melimpah, pedagang pengumpul tidak selalu membelinya. Kondisi tersebut, sangat merugikan pihak nelayan. Nelayan berharap dengan adanya kebijakan penetapan harga oleh pemerintah daerah, maka keuntungan yang di dapat menjadi lebih baik.Persepsi nelayan terhadap penetapan harga dasar ikan menyatakan 17 sangat penting, 33 penting dan 50 tidak tahu. Nelayan di Kabupaten Halmahera Utara belum merasakan kebijakan tentang penetapan harga dasar ikan, selama ini hanya berdasarkan penawaran yang diberikan oleh dibo-dibo. Kelestarian Sum berdaya Ikan 10 20 30 40 50 60 70 Sangat penting Penting Tidak Penting Tidak tahu Persepsi Peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pem asaran 20 40 60 80 sangat penting penting persepsi Pengem bangan akses pasar 10 20 30 40 50 60 sangat penting penting tidak penting tidak tahu perspesi nelayan Penentuan harga dasar jenis ikan 10 20 30 40 50 60 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Gambar 7 Persepsi nelayan terhadap kelestarian sumberdaya ikan, peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran, pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan Persepsi nelayan terhadap peningkatan fasilitas infrastruktur kegiatan pemasaran menyatakan 67 sangat penting dan 33 penting. Dengan infrastruktur yang mendukung kegiatan pemasaran, nelayan berharap hasil tangkapan yang diperoleh dapat terjual semua sehingga tidak terbuang saat pedagang tidak membeli hasil tangkapan mereka. Demikian pula dengan persepsi terhadap pengembangan akses pasar, mayoritas responden nelayan menyatakan sangat penting 50, sedangkan 33 menyatakan penting dan 17 menyatakan tidak tahu. 4 Koperasi Pada kegiatan pemasaran produksi perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Utara, peran koperasi memiliki nilai prioritas yang sama dengan nelayan. Perbedaanya, pada nelayan tidak memiliki peran dalam penentuan harga hasil tangkapan, akan tetapi pada koperasi karena belum adanya peran yang melibatkan koperasi pada kegiatan pemasaran produksi perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Utara. Untuk itu, perlu adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang memberikan peran kepada kelembagaan seperti koperasi dan kelembagaan lain pada bidang perikanan. Persepsi koperasi terhadap kelestarian sumberdaya ikan dan peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran menyatakan 100 sangat penting, beitupula persepsi terhadap pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan menyatakan 100 penting. Kelestarian sum berdaya ikan 20 40 60 80 100 120 Sangat penting Penting Tidak Penting Tidak tahu persepsi Peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Pengem bangan akses pasar 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Penentuan harga dasar jenis ikan 20 40 60 80 100 120 sangat penting penting tidak penting tidak tahu persepsi Gambar 8 Persepsi koperasi terhadap kelestarian sumberdaya ikan, peningkatan fasilitas dan infrastruktur kegiatan pemasaran, pengembangan akses pasar dan penentuan harga dasar ikan.

4.2.2 Level kriteria