Teknologi penangkapan ikan Keragaan Perikanan Tangkap .1 Potensi sumberdaya ikan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keragaan Perikanan Tangkap 4.1.1 Potensi sumberdaya ikan Luas perairan Halmahera Utara adalah 19.536,02 Km 2 atau 76 dari luas wilayah keseluruhan dan memilki berbagai sumber daya perikanan yang bernilai ekonomis penting. Berdasarkan hasil penelitian Direktorat Jendral Perikanan dan Balai Penelitian Perikanan Laut 1983 diacu dalam DKP Kabupaten Halut 2007, Perairan Halmahera Utara memiliki Potensi perikanan Laut Standing Stock sebesar 148.473,8 ton tahun. Berdasrkan data standing stock perikanan Halmahera Utara sebesar 148.473,8 tontahun, maka potensi lestari Maksimum Sustainable Yeild MSY yang dapat dimanfaatkan setiap tahun diperkirakan sebesar 86.660,6 tontahun dengan perincian perikanan pelagis sebesar 48.946,4 tontahun dan perikanan demersel sebesar 32.664,2 tontahun. Perikanan laut di Halmahera Utara merupakan daerah sebaran jenis ikan Pelagis dan Demersel yang mempunyai nilai ekonomis penting. Kecamatan Tobelo merupakan salah satu daerah penangkapan jenis ikan komersial, seperti Cakalang, Tuna, Kerapu, Kakap Merah, Baronang.

4.1.2 Teknologi penangkapan ikan

Secara umum, jenis teknologi penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Halmahera Utara adalah pancing ulur, rawai, mini purse seine pajeko, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring lingkar giob, huhate, bagan, dan bubu. Umumnya tingkat teknologi penangkapan yang dipergunakan tersebut masih relatif sederhana dan ukuran armadanya tidak berskala besar perikanan skala keci. Hanya untuk jenis teknologi penangkapan mini purse seine atau didaerah setempat dikenal dengan pajeko yang tingkat teknologinya relatif paling maju. Inipun jumlahnya masih terbatas dan umumnya merupakan paket-paket bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara yang diserahkan kepada beberapa kelompok nelayan. Umumnya jenis kapalperahu yang digunakan sebagai sarana untuk menangkap ikan di perairan laut Kabupaten Halmahera Utara adalah perahu tanpa motorperahu layar. Perahu tanpa motor biasanya digunakan untuk alat tangkap pancing ulur, jaring insang gillnet dan bubu, sedangkan perahukapal motor tempel digunakan untuk pengoperasian alat tangkap funai huhate, pajeko mini purse seine, giob jaring lingkar dan bagan perahu. Umumnya sebagain besar armada di Kabupaten Halmahera Utara sudah menggunakan motor, namun ukuran kapalnya masih dalam skala kecil dibawah 5 GT. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa daerah penangkapan ikan fishing ground nelayan Halmahera Utara hanya terkonsentrasi di sekitar perairan pantai atau territorial saja dibawah 12 mil laut. Menurut Keputusan Menteri Nomor KEP. 40MEN2003 tentang kriteria perusahaan perikanan skala kecil dan skala besar di bidang usaha penangkapan ikan, pasal 4 menyebutkan bahwa kriteria perusahaan perikanan skala kecil meliputi : a. memiliki kapal penangkap ikan yang terbuat dari bahan kayu dan dibangun di dalam negeri b. Gross tonnage GT kapal yang dimiliki, baik satu unit atau kumulatif, tidak lebih dari 60 GT atau menggunakan mesin berkekuatan tidak lebih dari 180 DK; c. Tidak memperkerjakan anak buah kapal ABK warga negara asing; atau d. Status perusahaan tidak berbadan hukum. Jenis kapalperahu yang digunakan di perairan Kabupaten Halmahera Teknologi penangkapan yang paling umum digunakan oleh nelayan Halmahera Utara adalah kelompok pancing, utamanya pancing ulur, kemudian diikuti oleh kelompok alat tangkap lain-lain, gill net, bagan dan purse seine. Jumlah alat tangkap per kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2007 disajikan pada Tabel 4. Secara umum prasarana perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Utara hingga kini masih memiliki keterbatasan minim, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kapasitasnya, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Prasarana perikanan tangkap yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara adalah: 1 unit Pelabuhan Perikanan Pantai PPP di Tobelo, 2 unit Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dan 1 unit pabrik es. Namun prasaran tersebut tidak berfungsi karena berbagai faktor, seperti pabrik es terkendala listrik yang setiap 8 jam sekali mati sehingga menggaggu produksi sampai tutup, PPP dan TPI tidak berjalan karena belum jelas kewenangannya kabupaten atau propinsi. Tabel 4 Jumlah Alat Tangkap per Kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara Tahun 2007 Kecamatan Jenis Alat Tangkap unit Hand Line Huhate Rawai Purse Seine Gill Net Baga n Bubu Hanyut Dasar Hanyut Tetap Tobelo Utara 39 21 - - - 19 8 - - Tobelo 54 5 - 12 5 24 17 - 32 Tobelo Tengah 112 - - 34 - 18 6 1 - Tobelo Selatan 138 - - 5 11 12 19 - Tobelo Timur 109 - - 5 2 3 6 1 - Galela Utara 96 2 2 17 1 8 15 - - Galela 63 1 - 10 2 7 32 - - Loloda Utara 72 - 6 14 22 - 18 Loloda Kepulauan 67 2 - 15 1 12 18 - 13 Morotai Utara 57 - - 30 32 - 38 Morotai Jaya 52 - - 17 1 8 21 - - Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara, 2008.

4.1.3 Sistem pemasaran produksi hasil tangkapan