Ikan PPI dan 1 unit pabrik es. Namun prasaran tersebut tidak berfungsi karena berbagai faktor, seperti pabrik es terkendala listrik yang setiap 8 jam sekali mati
sehingga menggaggu produksi sampai tutup, PPP dan TPI tidak berjalan karena belum jelas kewenangannya kabupaten atau propinsi.
Tabel 4 Jumlah Alat Tangkap per Kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara Tahun 2007
Kecamatan Jenis Alat Tangkap unit
Hand Line Huhate
Rawai Purse Seine
Gill Net Baga
n Bubu
Hanyut Dasar
Hanyut Tetap
Tobelo Utara 39
21 -
- -
19 8
- -
Tobelo 54
5 -
12 5
24 17
- 32
Tobelo Tengah 112
- -
34 -
18 6
1 -
Tobelo Selatan 138
- -
5 11
12 19
- Tobelo Timur
109 -
- 5
2 3
6 1
- Galela Utara
96 2
2 17
1 8
15 -
- Galela
63 1
- 10
2 7
32 -
- Loloda Utara
72 -
6 14
22 -
18 Loloda Kepulauan
67 2
- 15
1 12
18 -
13 Morotai Utara
57 -
- 30
32 -
38 Morotai Jaya
52 -
- 17
1 8
21 -
-
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara, 2008.
4.1.3 Sistem pemasaran produksi hasil tangkapan
Arti pemasaran jauh lebih luas dari pada arti penjualan, karena pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifisir kebutuhan
konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan
penyaluranpenjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan- kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem. Proses yang dilakukan
untuk mengetahui saluran pemasaran yang ada di Kabupaten Halmahera Utara baik pasar ikan lokal untuk kebutuhan masyarakat lokal maupun pasar antar
kabupaten yaitu dengan melakukan survei pasar. Pemasaran hasil tangkapan ikan dilakukan dalam 3 tiga saluran, yaitu :
1 Dipasarkan secara langsung ke pedagang pengumpul dibo-dibo untuk
selanjutnya dipasarkan langsung ke pasar di tobelo.
2 Dipasarkan secara langsung ke pedagang pengumpul dibo-dibo kemudian
dipasarkan kembali ke pedagang pengecer dan didistribusikan ke konsumen pasar lokal yang berada di dalam maupun luar Kabupaten Halmahera Utara.
3 Dipasarkan secara langsung ke pedagang pengecer dan didistribusikan ke
konsumen pasar lokal yang berada di dalam maupun luar Kabupaten Halmahera Utara.
Pasca penangkapan aktivitas yang dilakukan umumnya meliputi bongkar muat hasil tangkapan dan pemasaran. Pedagang pengumpul biasanya tidak
melakukan peyimpanan sebab ikan yang diperoleh setelah dibeli dari nelayan semuanya disalurkan sesuai permintaan.
Keterangan : I = Saluran pemasaran I nelayan- pengumpul-konsumen
II = Saluran pemasaran II nelayan –pengumpul-pengecer-konsumen III = Saluran pemasaran III nelayan- pengecer-konsumen
Gambar 3 Skema saluran pemasaran hasil tangkapan ikan di Kabupaten Halmahera Utara.
Menurut Anisah dan Susiowati 2007, pola pemasaran dan distribusi ikan pada nelayan skala kecil tidak terlalu kompleks, sistem pemasaran ikan hanya
berpindah tangan 2 -3 kali sebelum sampai ke konsumen lokal. Begitu pula sistem pemasaran ikan yang saat ini terdapat di Kabupaten Halmahera Utara masih relatif
sederhana dan terbatas, sehingga untuk masa datang, sistem yang ada ini masih perlu dikembangkan dan dimodifikasi. Mekanisme sistem pemasarannya adalah
setelah mendaratkan hasilnya, nelayan langsung menjual ke pedagang pengumpul
Nelayan Pedagang
pengumpul Pasar local Tobelo
Konsumen lokal antar Kecamatan dan
Kabupaten lain Pedagang
Pengecer
II I
III
Konsumen lokal di Kecamatan Tobelo
Kabupaten Tobelo
dan sekaligus pedagang eceran atau pedagang ini melakukan pembelian dari tempat pendaratan atau dari nelayan secara langsung. Kemudian, pedagang
tersebut menjajakannya di pasar setempat atau ke kecamatan lain dan kabupaten lain yang berdekatan. Hingga kini belum tersedia sarana pasar ikan yang higienis
dan tempat peyimpanan ikan Cold Storage. Sebagian besar produk perikanan tangkap ini, hanya dipasarkan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi didalam Kabupaten Halmahera Utara dan hanya sedikit yang dipasarkan ke luar wilayah kabupaten. Ikan yang akan dipasarkan ke
luar wilayah kabupaten, umumnya akan dikirim melalui Pelabuhan Umum Tobelo untuk dikirim ke Manado dan Jakarta, bahkan ada juga yang diekspor ke beberapa
negara. Para pedagang ikan yang ada di Kabupaten Halmahera Utara belum menggunakan alat transportasi yang memadai. Selain itu, di kabupaten ini belum
tersedia sarana pasar ikan yang higienis sebagai pusat perdagangan ikan. Oleh karena itu, diharapkan kedepan perlu dibangun suatu pusat pasar ikan higienis,
agar mutu komoditas perikanan lebih terjamin dan dapat dikontrol, serta mendapat harga yang layak, sehingga sistem pemasaran komoditas ikan di Kabupaten
Halmahera Utara akan berjalan secara efisien dan terpadu.
4.2 Analsis Kebijakan Strategi Pemasaran Produksi Perikanan Tangkap