-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
SV Dasar dB
Lifeform Coral Foliose
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
SV Dasar dB
Lifeform Coral Masive
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
SV Dasar dB
Lifefom Coral Branching
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
Lifefom Coral Tabular
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
Lifeform Coral Aropora Digitale
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
-88 7.57
7 6.5
6 5.5
5 4.5
4 3.5
3 2.5
2 1.5
1 0,5
LIfeform Coral Mushroom
Stdv SV
-110 -100
-90 -80
-70 -60
-50 -40
-30 -20
-10 7
6.5 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
Lifefom Coral Acropor Branching
Stdv SV
-120 -100
-80 -60
-40 -20
20 8
7.5 7
6.5 6
5.5 5
4.5 4
3.5 3
2.5 2
1.5 1
0.5
Lifeform Coral Songe
SS SV
Gambar 10 Nilai rata–rata SV dasar dB lifeform terumbu karang dan sponge.
4.5 Puncak Echo Peak Surface Backscattering Strength SS Lifeform Terumbu Karang.
Untuk mengurangi data yang tidak diinginkan dalam proses pengolahan surface scattering strength
SS maka dilakukan pemilihan data filtering. Pemilihan ini dilakukan dengan menghilangkan nilai yang tidak kita inginkan
yaitu pada threshold 10 dan 60 dB. Pembatasan ini dimaksudkan untuk mendapatkan karakteristik pola echo yang nantinya ditampilkan pada setiap
lifeform terumbu karang yang didapat dari raw data echosounder. Uraian program
menggunakan Matlab pada lampiran 3. Nilai surface backscattering strength SS diperoleh dari puncak nilai Raw
volume backsacttering strength SV echo permukaan. Hasil pengolahan surface backscattering strength
SS dengan menggunakan Matlab terlihat bahwa nilai maksimum dan minimum surface backscattering strength SS bervariasi untuk
kedelapan lifeform terumbu karang, dimana nilai mean surface backscattering strength
SS untuk kedelapan lifeform terumbu karang berkisar antara -27,5dB sampai -32,5dB Tabel 5. Hal ini diduga bahwa nilai surface backscattering
strength SS dipengaruhi oleh impedansi akustik dan kekasaran roughness
permukaan lapisan lifeform terumbu karang. Tabel 5 Nilai surface backscattering strength dB lifeform terumbu karang dan
sponge
Terlihat juga bahwa nilai surface backscattering strength SS dari lifeform
cukup besar untuk kategori lifeform karang yang ditemukan, ini menandakan bahwa tekstur dari lifeform terumbu karang terdiri dari karang
maupun pecahan karang. Hal ini sesuai dengan hasil Siwabessy 2001 yang menjelaskan bahwa nilai backscattering dari dasar yang keras akan lebih besar
dibandingkan nilai backsacttering dari dasar perairan yang lunak.
Titik Kategori Lifeform
Maximum SS dB
Minimum SS dB
Mean SS dB
1 Foliose
-25,0 -35,0
-30,0 2
Masive -20,0
-40,0 -30,0
3 Branching
-20,0 -40,0
-30,0 4
Acropora Tabular -25,0
-55,0 -27,5
5 Acropora Digitale
-25,0 -40,0
-32,5 6
Mushroom -20,0
-40,0 -30,0
7 Acropora Branching
-25,0 -40,0
-32,5 8
Sponge -20,0
-35,0 -30,0
4.6 Pengelompokan KekasaranE1 dan Kekerasan E2