Transmisi gelombang akustik Time Varied Gain Hambur Balik Akustik pada dasar perairan.

target seperti ikan atau dasar perairan dimana gelombang akustik ini akan dipantulkan kembali dalam bentuk echo dan akan diterima oleh transducer dan mengubahnya menjadi energi listrik dan diteruskan ke receiver amplifier. Dalam receiver amplifier ini, sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh transducer setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum diteruskan ke unit peraga untuk ditampilkan dalam bentuk echogram Simmonds dan MacLennan 2005. Prinsip dari pengoperasian alat hidroakustik seperti ditunjukkan pada Gambar 3 Sumber: MacLennan dan Simmonds 2005 Gambar 3 Prinsip pengoperasian alat akustik.

2.7. Transmisi gelombang akustik

Kecepatan suara dalam air laut adalah satu variabel oseanografi yang mempengaruhi proses transmisi suara pada medium tersebut. Hal tersebut dipengaruhi oleh kedalaman, musim, lokasi geografis dan waktu pada suatu tempat. Perhitungan kecepatan suara di air laut dapat disederhanakan dengan menggunakan tiga parameter yaitu suhu, salinitas dan tekanan atau kedalaman. Persamaan 1 menjabarkan proses perhitungan kecepatan suara c pada medium air laut Waite 2002: C = 1492.9 + 3 t-10 – 6 x 10 -3 t -10 2 -4x10 -2 t-18 2 +1.2 s-35 -10 -2 t-18 2 s- 35 +h61...............................................................................................................1 dimana : C = kecepatan suara, dalam msec,1490 T = Temperatur, dalam derjat celcius o C,10 C S = Salinitas, dalam part per thousand ppt, 35 ppt h = kadalaman, dalam meter Dalam perambatannya, terjadi transmission loss akibat adanya absorpsi dari medium dan adanya kehilangan akibat penyebaran spreading didalam medium air serta banyak hal lainnya.

2.8 Time Varied Gain

Salah satu hal yang membedakan scientific echosounder dan echosounder biasa terdapatnya fungsi Time Varied Game TVG pada scientific echosounder . TVG berfungsi untuk menghilangkan efek kehilangan energi suara saat merambat pada medium air baik saat dipancarkan dan juga saat suara atau echo yang dipantulkan target menuju receiver. Koreksi yang dilakukan oleh TVG akan memberikan nilai pantulan dari target yang lebih akurat MacLennan dan Simmonds 2005. Koreksi TVG memiliki dua modus, yaitu modus linier 20 log r dan modus eksponensial 40 log r. Modus linier memberikan keakuratan yang lebih baik pada pengukuran target kelompok, termasuk dasar perairan. Sedangkan modus eksponensial digunakan untuk mendeteksi target tunggal di kolom perairan Biosonics 2004.

2.9 Hambur Balik Akustik pada dasar perairan.

Algoritma yang dikembangkan untuk klasifikasi habitat terumbu karang merupakan pengamatan dari perbedaan aras gema echo level dari vegetasi dan dasar perairan Tegowski et al. 2003. Bagaimanapun, bentuk dan durasi dari gema akan berbeda dari pulsa suara aslinya dan distorsi tersebut mengandung informasi mengenai proses backscattering dari akustik dasar perairan seperti relief dan sifat–sifat geoakustik dasar perairan Strenlicht Mountier 2003. Besarnya tingkat penetrasi dan pantulan refleksi sedimen juga ditentukan oleh dua jenis sedimen itu sendiri Krastel et al. 2006 dimana dasar laut atau sedimen dengan sifat yang lebih keras akan memberikan pantulan dengan nilai amplitudo yang lebih besar Hamilton 2001. Nilai backscatering strength dipengaruhi oleh impedansi akustik sebagai faktor utama, selain itu juga dipengaruhi oleh kekasaran permukaan sedimen dan heterogenitas volume sedimen Fonsesca Mayer 2007. Gambar 5 memperlihatkan echo yang dihasilkan oleh dua karakteristik dasar laut yang berbeda. Sumber: Burczynski 2004 Gambar 4 Bentuk echo yang berbeda dari dasar yang keras dan lunak a amplitudo sinyal echo dan b kurva akumulasi energi. Daerah yang memiliki dasar perairan yang keras seperti dasar berbatu akan menghasilkan sudut pada dasar perairan tersebut yang dapat menghamburkan scattering energi suara ketika pulsa suara yang diberikan sampai pada dasar perairan Urick 1983. Sejumlah kasus menyebutkan bahwa terkadang nilai second echo tidak didapatkan pada daerah dasar berbatu yang umumnya cenderung memiliki struktur yang lebih kasar roughess. Kasus yang sama juga terjadi pada dasar pasir yang bergelombang, karena adanya energi yang hilang dari hamburan yang disebabkan oleh bentuk dari dasar perairan tersebut Hamilton 2001 seperti yang diperlihatkan pada gambar 5 Sumber: Urick 1983 Gambar 5 Bentuk suara saat ditransmisikan pada dua medium yang berbeda impedansi dan kekasarannya.

2.10 Bottom Backscattering pada dasar perairan