Latar Belakang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit di Sektor Aribisnis (Studi kasus Danamon Simpan Pinjam Unit Citeureup Bogor)

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang, salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis bagi perekonomian di Indonesia adalah sektor agribisnis. Peran dari sektor agribisnis adalah sebagai penyedia bahan makanan bagi penduduk Indonesia, penyedia lapangan pekerjaan dan sebagai salah satu sumber yang cukup besar bagi penerimaan negara 1 . Namun pada kenyataannya kondisi yang ada pada sektor agribisnis kurang berkembang karena keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu dibutuhkan lembaga keuangan yang dapat membantu para pengusaha agribisnis dalam penyediaan modal, salah satunya adalah bank. Tujuan daripada Perbankan Indonesia yaitu, menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan dari kesejahteraan rakyat . Berdasarkan dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa dunia Perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan Nasional Negara Kementrian Koperasi dan UMKM 2011. Bantuan bank dalam permodalan UMKM diharapkan dapat meningkatkan kegiatan yang produktif dan dimanfatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja. UMKM mampu menyerap sebesar 96,95 persen dari total tenaga kerja di Indonesia Tabel 1. Selama periode 2008-2009, usaha mikro, kecil dan menengah telah mampu memberikan lapangan pekerjaan baru bagi 2,1 juta orang dan menciptakan lebih dari dua juta unit usaha baru. Jumlah tersebut mendominasi dari total keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia 99,9 persen, hal ini merupakan suatu bukti UMKM merupakan dinamisator dan stabilisator perekonomian di Indonesia. 1 Google searchkompas-online.co.idartikel diakses tgl 30 Desember 2011 2 Tabel 1. Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja UMKM, Usaha Besar 2008-2009 No Skala Usaha Tenaga Kerja Unit Usaha 2008 2009 2008 2009 1 Usaha Kecil dan Menengah UMKM 88.739.744 96.95 90.896.270 96.7 49.824.123 99.9 51.257.537 99.9 2 Usaha Besar 2.788.518 3.05 2.776.214 3.2 4.463 0.1 4.372 0.1 Jumlah 91.528.262 100 93.672.484 100 49.828.586 100 51.261.909 100 Sumber : Departemen Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah RI 2011 Bantuan bank dalam permodalan UMKM diharapkan dapat meningkatkan kegiatan yang produktif dan dimanfatkan dengan sebaik-baiknya. Di Indonesia hingga tahun 2009 terdapat sekitar 51 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, namun baru 18 juta wirausaha yang yang memperoleh fasilitas dan akses layanan perbankan. 10 – 15 juta wirausaha memperoleh pembiayaan usaha berasal dari tengkulak, renternir, dan kerabatkeluarga Kementrian Koperasi UMKM, 2011. Hal ini dikarenakan dengan memperoleh pembiayaan dari renternir ataupun tengkulak prosesnya mudah, pencairan dananya terhitung cepat dan tidak legal melainkan hanya berdasarkan kekeluargaan. Danamon telah melakukan penelitian dengan mewawancarai 1000 pengusaha mikro dan kecil di 8 kota besar. Nasabah mengatakan bahwa Bank terlalu rumit dan menakutkan dengan berbagai persyaratan dan proses untuk meminjam uang, selain itu nasabah tidak mempunyai waktu untuk datang ke bank karena harus menunggu toko atau kiosnya. Nasabah membutuhkan suatu layanan dan persyaratan yang sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan transaksi yang dapat dilakukan di tempat usaha mereka Portal, Danamon Simpan Pinjam, 2011. Oleh karena itu, pada tahun 2004 Bank Danamon Indonesia membuka unit bisnis yang hadir untuk memberikan layanan secara khusus bagi usaha dengan skala mikro dan kecil yang disebut dengan Bank Danamon Simpan Pinjam DSP. Sampai dengan akhir tahun 2010, sebanyak 1049 unit Danamon Simpan Pinjam telah beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. 3

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit Nelayan pada unit simpan pinjam KUD Mina Bhakti Samudra kecamatan Palang kabupaten Tuban

0 3 95

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Umum Pedesaan Di Wilayah Perkotaan Dan Pedesaaan (Kasus Pada Bri Unit Ciampea Dan Bri Unit Citeureup

0 5 230

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang Kabupaten Bogor

4 38 120

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pencairan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor agribisnis (Kasus pada BRI Unit Cigombong-Bogor)

2 35 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Studi Kasus Usaha Agribisnis di BRI Unit Tongkol,Jakarta

0 7 192

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan (studi kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor)

1 11 98

Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) disektor agribisnis (kasus pada BRI Unit Harjasari-Bogor)

0 5 79

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit UMKM BRI unit Ciampea Bogor

1 9 46

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17