dihentikan saat larutan sampel menjadi tidak berwarna. Hasil pengurangan volume akhir terhadap volume awal larutan Na
2
S
2
O
3
0,1 N yang ditunjukkan oleh skala pada burret, merupakan volume total larutan Na
2
S
2
O
3
0,1 N yang digunakan untuk titrasi sampel. Cara yang sama juga dibuat untuk penerapan blanko. Nilai
bilangan peroksida dinyatakan dengan milliequivalen oksigen per 1000 gram minyak atau lemak Ketaren 1986, yaitu dengan rumus :
Meq 1000 g sampel = a-b x N x 1000 G
Keterangan : a
= jumlah ml larutan Na
2
S
2
O
3
untuk titrasi sampel b
= jumlah ml larutan Na
2
S
2
O
3
untuk titrasi blanko N
= normalitas larutan Na
2
S
2
O
3
G = berat sampel gram
3.4. Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel dan Torrie 1980
Rancangan percobaan untuk hasil uji aktivitas antioksidan dengan DPPH dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL faktorial dengan
model sebagai berikut Steel dan Torrie 1980. Berikut adalah rancangan yang digunakan:
Y ijk = µ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
ijk
Keterangan: Y ijk = nilai pengamatan faktor tipe pelarut i, faktor konsentrasi pelarut j
pada ulangan ke-k µ
= rataan umum αi
= pengaruh faktor tipe pelarut i βj
= pengaruh faktor konsentrasi pelarut j αβ
ij
= pengaruh interaksi antara faktor tipe pelarut i dan faktor konsentrasi pelarut j pada ulangan ke-k
ε
ijk
= pengaruh galat faktor tipe pelarut i dan faktor konsentrasi pelarut j pada ulangan ke-k
Hipotesis terhadap data hasil uji aktivitas antioksidan dengan DPPH adalah sebagai berikut:
1 H : perbedaan jenis pelarut ekstrak tidak berpengaruh nyata terhadap
aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa αi = 0 H
1
: perbedaan jenis pelarut ekstrak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa αi ≠ 0
2 H : perbedaan konsentrasi larutan ekstrak tidak berpengaruh nyata terhadap
aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa βj = 0 H
1
: perbedaan konsentrasi larutan ekstrak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa βj ≠ 0
3 H : perbedaan persentase penghambatan larutan ekstrak tidak berpengaruh
nyata terhadap aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa
γ
k
= 0 H
1
: perbedaan persentase penghambatan larutan ekstrak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan keong matah merah Cerithidea obtusa
γ
k
≠ 0 Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbedaan jenis pelarut,
konsentrasi larutan dan persentase penghambatan terhadap aktivitas keong laut matah merah Cerithidea obtusa yang dinterpretasikan dengan inhibitor
concentration IC
50
, sehingga diketahui sifat ekstrak keong laut matah merah yang memiliki aktivitas antioksidan yang terbaik. Aktivitas antioksidan terbaik
ditunjukkan dengan nilai IC
50
yang rendah. Jika hasil analisis ragam ANOVA berbeda nyata, maka dilanjutkan
dengan uji lanjut Duncan sehingga dapat diketahui ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik untuk menangkap radikal bebas.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN