9 digunakan untuk menentukan umur simpan dengan metode ASS accelerated
storage studies, yaitu penyimpanan produk pangan dalam kondisi lingkungan yang lebih tinggi daripada kondisi penyimpanan normal.
Keuntungan metode ini adalah memerlukan waktu pengujian yang singkat serta mempunyai ketepatan dan akurasi yang tinggi Arpah, 2001.
Pada bahan pangan isotermi sorpsi air dapat menggambarkan kandungan air yang dimiliki bahan tersebut sebagai keadaan kelembaban
relatif ruang tempat penyimpanan Winarno, 1992. Van den Berg dan Bruin 1981 juga menambahkan sorpsi isotermi air dan model-modelnya sangat
penting untuk membantu merancang proses pengeringan, pengemasan, penyimpanan, memprediksi umur simpan dan mengukur kadar air kritis.
Isotermi sorpsi air dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Reed 2006 menjelaskan bahwa pada setiap RH, biji-bijian mengandung lebih banyak air
pada suhu yang lebih rendah.
E. MODEL ISOTERMI SORPSI AIR
Model matematika mengenai kadar air kesetimbangan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, baik secara teoritis maupun secara empiris.
Menurut Van den Berg dan Bruin 1981, lebih dari 70 model matematika yang telah dilaporkan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan
isotermi sorpsi air. Bell dan Labuza 2000 menambahkan aplikasi beberapa model matematika untuk menggambarkan isotermi sorpsi air. Sebagian besar
model matematika tersebut hanya dapat memprediksi adsorpsi pada salah satu dari tiga tingkatan isotermi sorpsi air. Berikut ini merupakan 8 model yang
akan diuji ketepatannya dalam menggambarkan perilaku isotermi sorpsi air pada biji jarak pagar.
1. Model Brunauer, Emmet dan Taller BET
Model BET menurut Bell dan Labuza 2000 merupakan model yang secara umum dapat digunakan sampai a
w
= 0,45-0,5. Model BET sangat berguna untuk menentukan kadar air dimana adsorpsi permukaan
bersifat satu lapis molekul air monolayer. Persamaan BET adalah sebagai berikut,
10
௪
ሺͳ െ
௪
ሻǤ ܯ ൌ ͳ
ܯǤ ܥ
௪
Ǥ ሺܥ െ ͳሻ ܯǤ ܥ
dimana M : kadar air kesetimbangan basis kering Mo : kadar air monolayer
C : konstanta.
2. Model Guggenheim-Anderson-de Boer GAB
Model Guggenheim-Anderson-de
Boer GAB
merupakan persamaan terbaik untuk pemodelan isotermi sorpsi air pada berbagai
bahan pangan. GAB menurut Kaleta dan Gornicki 2007 menggambarkan isotermi sorpsi air sampai a
w
= 0,94. Model GAB adalah sebagai berikut,
ܯ ൌ ܣǤ ܤǤ ܯǤ
௪
ሺͳ െ ܤǤ
௪
ሻǤ ሺͳ െ ܤǤ
௪
ܣǤ ܤǤ
௪
ሻ
atau dalam bentuk polinom :
௪
ܯ ൌ ܤ
ܯǤ ൬ ͳ
ܣ െ ͳ൰ Ǥ
௪ ଶ
ͳ
ܯ Ǥ ൬ͳ െ ʹ
ܣ൰ Ǥ
௪
ͳ
ܯǤ ܣǤ ܤ
dimana M : kadar air kesetimbangan bk Mo : kadar air monolayer
A, B : konstanta.
3. Model Halsey
Persamaan Halsey yang dengan baik menggambarkan isotermi sorpsi air pada biji lentil, hazelnut, dan biji kakao Al-Muhtaseb et al.,
2002 dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut,
ܯ ൌ ൬ െܣ
ܶǤ
௪
൰
భ ಳ
atau dalam bentuk linier adalah:
ܯ ൌ ͳ
ܤ Ǥ ൬ ܣ
ܶ൰ ͳ
ܤ Ǥ ൬ ͳ
െ
௪
൰
dimana M : kadar air kesetimbangan bk A, B : konstanta
T : suhu K.
11
4. Model Harkins-Jura
Persamaan Harkins-Jura yang dengan baik menggambarkan isotermi sorpsi air pada pastirma daging kering Turki Aktas dan Gurses, 2005
dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut,
ͳ ܯ
ଶ
ൌ ൬ ܤ
ܣ൰ െ൬ ͳ
ܣ൰ Ǥ
௪
dimana M : kadar air kesetimbangan bk A, B : konstanta.
5. Model Henderson
Persamaan Henderson ini berlaku untuk biji walnut Togrul dan Arslan, 2007. Bentuk persamaan Henderson adalah sebagai berikut,
ܯ ൌ െ ቆ ሺͳ െ
௪
ሻ ܣǤ ܶ
ቇ
భ ಳ
atau dalam bentuk linier :
ܯ ൌ ͳ
ܤ ሺ െ ሺͳ െ
௪
ሻሻ െ ͳ
ܤ ሺܣǤ ܶሻ
dimana M : kadar air kesetimbangan bk A, B : konstanta
T : suhu K.
6. Model Iglesias-Chirife