Rumusan Masalah Manfaat SQL Server 2005 Free Trial Crystal Report

dalam proses pembuatannya. Selain itu, sistem penomoran dan penyimpanan rekam medis yang tidak teratur juga menyulitkan petugas dalam pencarian status pasien ketika pasien berobat ulang dan lupa membawa kartu berobat. Berdasarkan kondisi di atas, sangatlah tepat jika Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan menggunakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya guna mempermudah pengolahan data pasien khususnya pasien rawat inap yang sebelumnya dilakukan secara manual.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah seringnya ditemukan nomor rekam medis ganda dan sulitnya mendapatkan informasi pasien rawat inap baik pasien masuk dan pasien keluar serta tempat tidur yang tersedia dengan metode pencatatan yang ada saat ini.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Membuat sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dengan program komputer.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuat form identitas pasien 2. Membuat kartu berobat pasien 3. Membuat form identitas dokter 4. Membuat laporan pasien masuk per hari 5. Membuat laporan pasien keluar per hari Universitas Sumatera Utara 6. Membuat laporan pasien per bulan 7. Membuat laporan pasien per tahun 8. Membuat laporan jumlah penyakit per tahun 9. Membuat form tempat tidur yang tersedia di masing-masing ruangan 10. Membuat form dokter yang merawat masing-masing pasien

1.4 Manfaat

1. Memberikan kemudahan bagi petugas rekam medis dan pasien dalam registrasi pasien rawat inap 2. Memberikan kemudahan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan terutama bagian rekam medis dalam membuat laporan pasien rawat inap 3. Membantu pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dalam mencegah terjadinya nomor rekam medis ganda pada registrasi pasien rawat inap 4. Mengembangkan sistem pencatatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan yang sebelumnya manual menjadi berbasis computer Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan elemen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu Sutopo, 2012; Yakub, 2012. Sedangkan informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang Sutanta, 2011. Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, jaringan komunikasi, prosedur, dokumentasi, formulir, sumber daya data, sistem basis data dan orang yang bertanggung jawab untuk memeroleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Sutopo, 2012; Yakub, 2012.

2.1.1 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Rumah Sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit Sabarguna dalam Handoyo, 2008. Universitas Sumatera Utara Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sistem Informasi Rumah Sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer Wandy, 2009.

2.1.2 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer

Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS yang Berbasis Komputer Computer Based Hospital Information System sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, di mana untuk pengembangan dan pemeliharaan dibutuhkan penggunaan teknologi informasi yang menyebabkan ketergantungan. Berarti sekali mengimplementasikan dan mengoperasikan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya harus menggunakan teknologi informasi Sanjoyo, 2008.

2.1.3 Database

Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa menimpa satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol. Di mana data disimpan dengan cara tertentu agar digunakan atau ditampilkan kembali tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya Sutanta, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.2 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan dari Basic sejak tahun 1962 dengan bahasa pemograman yang populer. Bertujuan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI Graphical User Interface, yang sering disebut dengan RAD Rapid Application Development. Sampai saat ini program Visual Basic masih bertahan kuat karena kemudahan, ringan, dan kehandalannya Supardi, 2011. Adapun terminologi perkembangan Visual Basic adalah sebagai berikut Supardi, 2011; Leong, 2006. 1. Bahasa Basic mulai dikembangkan mulai tahun 1963. Akronim dari Basic adalah Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code yang hingga sekarang masih digunakan untuk menyusun aplikasi. 2. Visual Basic 1.0 Versi 1 dirilis tahun 1991. Pada versi 1.0 ini digunakan untuk sistem operasi Microsoft DOSMSDOS. Seiring berkembangnya sistem operasi DOS dibuat dalam dua edisi, yaitu edisi standar dan edisi profesional. 3. Visual Basic 2.0 Versi 2 tahun 1992. Dibandingkan dengan versi 1.0, Visual Basic 2.0 dibuat dengan penambahan pada kecepatan dan lebih mudah. Selain dirilis dalam edisi standar dan profesional juga tersedia Primer Edition yang gratis. 4. Visual Basic 3.0 Versi 3 tahun 1993. Pada Visual Basic 3.0 menggunakan teknologi DAO Data Access Object sehingga dapat mengakses database secara langsung ketika membuat program. Universitas Sumatera Utara 5. Visual Basic 4.0 Versi 4 tahun 1995. Visual Basic versi 4.0 mendukung sistem operasi yang berjalan 16 bit Windows 3.1 dan 32 bit Windows 95 dan memiliki fasilitas baru, yaitu Visual Basic Scripting VBScript yang banyak digunakan untuk web. 6. Visual Basic 5.0 Versi 5 tahun 1997. Visual Basic versi 5.0 mengalami perubahan tampilan utama program yang disebut IDE Intergrated Development Environment. Pada versi ini juga digabungkan dalam satu paket dengan Visual C dan Visual FoxPro menjadi paket Visual Studio yang dikemas dalam tiga edisi, yaitu standar, profesional, dan enterprise. Selain itu, juga tersedia Control Creation Edition yang merupakan versi gratisnya. 7. Visual Basic 6.0 Versi 6 tahun 1998. Versi 6.0 memiliki teknologi baru, yaitu ADO ActiveX Data Objects, kemampuan internet yang lebih luas, elemen don kontrol yang semakin banyak, kemampuan untuk membuat kontrol sendiri, dan wizard yang menyebabkan versi ini sangat populer dan bertahan lama. Visual Basic terdiri dari tiga edisi yang menunjukkan fasilitas dan kemampuannya Hanafi, 2010c. 1. Visual Basic Learning Edition Versi ini digunakan bagi mereka yang hanya sekedar ingin mencoba dan mempelajari bahasa Visual Basic. Versi ini sekaligus mengemas sekumpulan Universitas Sumatera Utara kontrol- kontrol standar dan memperbolehkan kita membuat program .EXE dan COM DLL. 2. Visual Basic Professional Edition Versi ini ditujukan bagi mereka yang membuat aplikasi atau program yang sederhana. Versi ini terdiri dari banyak kontrol-kontrol standard dan sekaligus mengemas model objek ADO yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi learning edition yang hanya menyertakan ADO Data Control. Versi ini mampu menghasilkan native code .EXE, ActiveX Control, ActiveX Document dan Active EXE atau DLL. Pada versi ini juga terdapat wizard yang membantu dalam pengembangan aplikasi. 3. Visual Basic Enterprise Edition Versi ini mencakup semua fasilitas fitur yang terdapat di dalam Visual Basic Proffessional Edition dan juga tools lain yang dapat membantu untuk menghasilkan suatu aplikasi enterprise yang lebih kompleks. Versi ini ditujukan untuk mereka yang akan membangun sebuah aplikasi yang lebih besar dan luas di dalam sebuah perusahaan atau tingkat koperasi. Versi ini datang dengan banyak kontrol-kontrol standard dan juga SQL Server 6.5 Developer Edition, Microsoft Transaction Server, Visual SourceSave, Visual Database Tools, Intergrated T-SQL Server Debugger, dan lain-lain. Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai banyak kelebihan dibandingkan software atau bahasa pemograman lainnya, di antara kelebihan dari Visual Basic adalah sebagai berikut Hanafi, 2010a. Universitas Sumatera Utara 1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti CC++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun. 2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-embedded ke dalam syntax Visual Basic. 3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi program yang bersifat Rapid Application Development. 4. Sangat cocok digunakan untuk membuat program atau aplikasi bisnis. 5. Digunakan oleh hampir seluruh Microsoft Office sebagai bahasa macro dan segera akan diikuti yang lainnya. 6. Dapat membuat ActiveX Control. 7. Dapat menggunakan OCX atau komponen yang disediakan oleh pihak ketiga Third Party sebagai tools pengembang. 8. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat atau mempermudah pengembangan aplikasi. 9. Mendekati Object Oriented Programming. 10. Dapat diintegrasikan dengan internet, baik itu sisi client maupun pada sisi server. 11. Dapat membuat ActiveX Automation Server. 12. Integrasi dengan Microsoft Transaction Server. 13. Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesin atau komputer lain. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Pemograman Berorientasi Objek

Pemograman berorientasi objek Object Oriented ProgrammingOOP adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah dengan bantuan komputer. OOP tidak seperti pendahulunya pemograman terstruktur, mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata yang setiap objeknya adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini kontras dengan pemograman terstruktur yang struktur data dan fungsinya didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat. Pada perkembangannya, filosofi OOP menciptakan sinergi yang luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, serta pengujian Nugroho, 2011.

2.2.2 Kompilasi Kode

Pada dasarnya ada dua jenis bahasa pemograman, yaitu interpreter dan compiler. Interpreter adalah sebuah bahasa yang akan menjalankan aplikasi setelah semua baris-baris kode yang kita tulis diterjemahkan ke dalam bahasa mesin seluruhnya. Sedangkan compiler adalah bahasa yang menerjemahkan baris-baris kode tersebut sekaligus. Keuntungan interpreter adalah waktu pengembangan yang singkat, sedangkan compiler unggul di dalam menjalankan program yang sudah jadi .exe. Bahasa interpreter harus menterjemahkan setiap baris dari source code ke dalam bahasa mesin 1 dan 0, setiap kali baris kode tersebut dieksekusi. Jadi jika ada sebuah baris kode yang dieksekusi 100 kali maka interpreter harus Universitas Sumatera Utara menerjemahkannya 100 kali pula. Untuk menulis bahasa interpreter, perlu dituliskan baris source-codenya dan menjalankannya. Bahasa compiler akan menerjemahkan semua baris source code sekaligus ke dalam bahasa mesin. Untuk menulis program yang bersifat compiler kita hanya tinggal menuliskan source-codenya, melakukan compile dan menghubungkannya lalu kemudian menjalankan. P-Code adalah gabungan dari bahasa interpreter dan compiler. Program akan melakukan compile source code dan membentuk suatu baris dari kode yang mempunyai lima kata ke dalam satu atau dua karakter. Ketika menjalankan program tersebut, maka interpreter P-Code akan menerjemahkan setiap baris tersebut kedalam bahasa mesin. Visual Basic juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file native code .exe yang dapat meningkatkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan perhitungan yang intensif. Atau juga dapat menghasilkan native code untuk membuat aplikasi DLL bahasa C di dalam Visual Basic Hanafi, 2010b.

2.3 SQL Server 2005 Free Trial

SQL Server 2005 merupakan produk software database yang diproduksi oleh Microsoft. Pada SQL Server 2005 terdiri dari beberapa komponen yang menjadi penyusunnya. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah Relational Database Engine, Analysis Service, Data Transformation Service DTS, Notification Service, Reporting Service, Service Broker, Native HTTP Support, SQL Server Agent, .NET Universitas Sumatera Utara Common Language Runtime CLR, Replication, dan Full-Text, Search Solution, 2007.

2.4 Crystal Report

Crystal Report merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat, menganalisa, dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Report dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual CC++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain: 1. Pembuatan laporan dengan Crystal Report tidak terlalu rumit dan banyak melibatkan kode program. 2. Program Crystal Report banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain. 3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya. Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Report masih belum terlihat bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang dipasang di form yaitu CristalReportViewer Kresnha, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.5 Pengembangan Sistem