Perumusan Masalah Pengaruh Penerapan Teknologi Organik SRI (System Rice Intensification) Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal (Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi)

Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 381 permasalahan jaminan dan bunga serta rasa enggan petani untuk meminjam. Banyak petani khususnya petani padi berpendapat bahwa usahataninya sebagai way of life sehingga mereka tidak begitu antusias untuk menerapkan teknologi baru yang pada akhirnya mereka tidak merasa membutuhkan modal eksternal. Mereka merasa puas dengan kondisi yang ada walaupun pendapatan usahatani padinya rendah dan tidak dapat meningkatkan kesejahteraan meeka. Demikian pula yang terjadi di Sukabumi, dimana tengah diterapkan SRI untuk padi organik. Tidak seluruh petani yang diminta untuk menerapkan teknologi padi semi organik mau menjalankannya. Salah satu alasannya yaitu keterbatasan modal dan sulitnya teknologi tersebut untuk diterapkan. Dengan demikian kajian penerapan teknologi padi semi organik yang erat kaitannya dengan penggunaan modal eksternal sangat peting untuk dilakukan. Sama seperti usahatani padi konvensional, usahatani padi semi organik dalam proses produksinya membutuhkan faktor produksi seperti lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, peralatan, pestisida, dan lain-lain. Hanya saja terdapat perbedaan dalam tahapan proses produksi dan standar input yang digunakan yang mengarah kepada penggunaan input organik non kimia dan tahapan produksi yang ramah lingkungan. Penerapan teknologi padi semi organik masih jarang dilakukan oleh petani. Hal ini dikarenakan padi semi organik termasuk komoditi baru yang dikembangkan di Indonesia setelah dilaksanakannya revolusi hijau. Pada bulan Juni 2011, Kabupaten Sukabumi telah melakukan panen padi semi organik System of Rice Intensification SRI di Kecamatan Kebon Pedes. Benih yang digunakan merupakan benih padi varietas Inpari 13 dan Sintanur. Petani dapat melakukan pembenihan sendiri karena sertifikasi benih yang diterima oleh Gapoktan berwarna ungu. Penerapan teknologi padi semi organik ini membutuhkan dana yang lebih besar sehingga dibutuhkan penyisihan dana internal yang lebih besar yang berasal dari pendapatan usahatani atau saving periode sebelumnya. Bagi sebagian petani kecil, hal ini tentunya mengganggu alokasi pengeluaran rumahtangga petani untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan rutinitas lainnya. Namun bagi sebagian petani lainnya, untuk mempertahankan pemenuhan konsumsi rumahtangga, mereka mengupayakan tambahan modal untuk menerapkan teknologi dari sumber modal eksternal. Namun perlu dipertanyakan apakah penerapan teknologi padi semi organik meningkatkan permintaan terhadap modal eksternal atau petani tetap menggunakan dana internal untuk tambahan kebutuhan modal ini yaitu dengan menyisihkan lebih banyak dari pendapatan sebelumnya dan saving yang ada alaupun akan mengganggu alokasi pengeluaran konsumsi rumahtangga? Pengetahuan dalam penerapan teknologi padi semi organik yang masih kurang di masyarakat serta modal yang terbatas untuk menerapkannya, menjadikan komoditi ini lebih berisiko untuk dikembangkan, sehingga masih sedikit petani yang menerapkan. Perkembangan padi semi organik yang masih baru ini, memerlukan berbagai penelitian dan dukungan modal agar risiko yang dihadapi dapat berkurang sehingga petani bersedia menerapkan teknologi padi semi organik dengan Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi 382 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 memanfaatkan sumber modal eksternal. Melalui penerapan teknologi padi semi organik diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. Namun perlu dipertanyakan pula apakah penerapan teknologi padi semi organik dapat meningkatkan pendapatan petani? Dari pemaparan tersebut maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana penerapan teknologi padi semi organik yang dilakukan di Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi? 2. Apakah penerapan teknologi padi semi organik berpengaruh terhadap pemanfaatan sumber modal eksternal? 3. Apakah penerapan teknologi padi semi organik dapat meningkatkan pendapatan petani?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Menganalisis penerapan teknologi padi semi organik melalui derajat penerapan teknologi padi semi organik di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi. 2. Menganalisis pengaruh penerapan teknologi padi semi organik terhadap pemanfaatan sumber modal eksternal 3. Menganalsis pengaruh penerapan teknologi padi semi organik terhadap pendapatan usahatani.

II. KERANGKA PENELITIAN

Dalam planning horizon, untuk jangka pendek dan jangka panjang produksi dapat ditingkatkan melalui perubahan penggunaan input tetap dan variabel kearah yang lebih efisien dalam kondisi giffen teknologi. Dalam jangka sangat panjang, produksi dapat ditingktakan melalui perubahan teknologi. Melalui peningkatan teknologi maka akan menggeser kurva total produk ke atas dan kurva biaya rata-rata jangka panjang ke bawah. Penerapan teknologi membutuhkan modal yang merupakan salah satu faktor produksi usahatani penting terutama bagi petani kecil, di samping faktor lahan, tenaga kerja dan manajemen. Oleh karena itu permodalan yang lemah akan membatasi ruang gerak dan aktivitas usaha untuk menunjang keberhasilan usahatani terutama petani skala kecil. Untuk meningkatkan kemampuan ruang gerak petani kecil dan aktivitas dalam berusahatani khususnya penerapan teknologi, maka petani memerlukan pinjaman modal eksternal. Kebutuhan modal usahatani dapat dibedakan menjadi belanja investasi dan belanja rutin untuk input. Oleh karena pendapatan yang rendah, banyak petani kecil yang tidak dapat mengembangkan usahanya karena terbatasnya dana investasi, bahkan tidak jarang untuk kondisi teknologi yang ada pun, mereka kesulitan untuk memperoleh modal kerja belanja input rutin. Disinilah terbukti bahwa sumber dana Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 383 internal tidak mencukupi pembiyaaan usahatani sehingga berdampak pada kebutuhan modal ekstrnal. Perlu ditegaskan bahwa modal eksternal atau kredit tidak merupakan syarat mutlak dalam pembangunan pertanian. Yang mutlak adalah memotivasi petani untuk menerapkan teknologi baru dengan cara menyediakan alat-alat dan bahan-bahan pertanian didekat petani serta menerapkan teknik budidaya yang baru Mosher, 1968.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi. Pengambilan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Kebon Pedes ini sedang mengembangkan padi semi organik dan merupakan kecamatan yang produksi padi semi organik tertinggi di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Desember2012.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Agribisnis FEM IPB. Untuk data sekunder yang lain berupa textbook, jurnal, majalah, surat kabar, internet, dan literatur-literatur ilmiah yang relevan diperoleh dari berbagai sumber yaitu BPS, perpustakaan IPB, LIPI, PSE-KP, IRRI, dan BP2TP. Responden penelitian ini adalah petani yang melakukan usahatani padi semi organik di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi sebanyak 56 orang.

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.3.1. Derajat Penerapan Teknologi

Derajat penerapan teknologi adalah nilai evaluasi penerapan teknologi padi semi organik yang dilakukan oleh petani dibandingkan dengan standar yang ada.

3.3.2. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per musim tanam. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pendapatan petani padi semi organik. Selain pendapatan juga dihitung nilai RC. 3.3.3. Analisis Regresi Logistik Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan teknologi padi semi organik terhadap penggunaan sumber modal eksternal digunakan model Logit Biner regresi logistik Biner. Y = 1 : untuk petani yang menggunakan sumber modal eksternal Y = 0 : untuk petani yang menggunakan sumber modal internal dengan X 1 = Penerapan teknologi padi semi organik diukur dengan derajat penerapan teknologi padi semi organik X 2 = dummy jenis kelamin kepala keluarga petani 1=laki-laki, 0=perempuan X 3 = umur kepala keluarga petani tahun X 4 = jumlah tanggungan petani orang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Petani Dalam Penerapan Padi Sawah SRI (System of Rice Intensification)

4 102 81

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

0 23 13

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Pengaruh Kemitraan terhadap Penerapan Teknologi dan Pendapatan Petani Padi Sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi

0 9 348

Tingkat Persepsi dan Adopsi Petani Padi terhadap Penerapan System of Rice Intensification (SRI) di Desa Simarasok, Sumatera Barat

3 18 71

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Petani Dalam Penerapan Padi Sawah SRI (System of Rice Intensification)

0 0 10

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Petani Dalam Penerapan Padi Sawah SRI (System of Rice Intensification)

0 0 17