Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 383
internal tidak mencukupi pembiyaaan usahatani sehingga berdampak pada kebutuhan modal ekstrnal. Perlu ditegaskan bahwa modal eksternal atau kredit tidak merupakan
syarat mutlak dalam pembangunan pertanian. Yang mutlak adalah memotivasi petani untuk menerapkan teknologi baru dengan cara menyediakan alat-alat dan bahan-bahan
pertanian didekat petani serta menerapkan teknik budidaya yang baru Mosher, 1968.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi. Pengambilan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive dengan
pertimbangan bahwa Kecamatan Kebon Pedes ini sedang mengembangkan padi semi organik dan merupakan kecamatan yang produksi padi semi organik tertinggi di
Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Desember2012.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Agribisnis FEM IPB. Untuk data sekunder yang lain berupa textbook,
jurnal, majalah, surat kabar, internet, dan literatur-literatur ilmiah yang relevan diperoleh dari berbagai sumber yaitu BPS, perpustakaan IPB, LIPI, PSE-KP, IRRI,
dan BP2TP. Responden penelitian ini adalah petani yang melakukan usahatani padi semi organik di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi sebanyak 56 orang.
3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.3.1. Derajat Penerapan Teknologi
Derajat penerapan teknologi adalah nilai evaluasi penerapan teknologi padi semi organik yang dilakukan oleh petani dibandingkan dengan standar yang ada.
3.3.2. Analisis Pendapatan Usahatani
Analisis pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per musim tanam. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pendapatan petani padi semi organik. Selain pendapatan juga dihitung nilai RC. 3.3.3.
Analisis Regresi Logistik
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan teknologi padi semi organik terhadap penggunaan sumber modal eksternal digunakan model
Logit Biner regresi logistik Biner. Y = 1 : untuk petani yang menggunakan sumber modal eksternal
Y = 0 : untuk petani yang menggunakan sumber modal internal dengan
X
1
= Penerapan teknologi padi semi organik diukur dengan derajat penerapan teknologi padi semi organik
X
2
= dummy jenis kelamin kepala keluarga petani 1=laki-laki, 0=perempuan X
3
= umur kepala
keluarga petani tahun X
4
= jumlah tanggungan petani orang
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
384 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012
X
5
= pendidikan kepala keluarga petani tahun X
6
= Biaya usahatani per musim Rp X
7
= RC total indeks X
8
= dummy keikutsertaan penyuluhan padi semi organik 1=ikut, 0=tidak pernah ikut
3.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda
Estimasi model untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
usahatani padi semi organik yaitu:
= β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e Keterangan :
= Variabel dependent, yaitu pendapatan usahatani padi semi
organikRupiah β
= Konstanta atau intercept model garis regresi X
1
= penerapan teknologi padi semi organik derajat penerapan teknologi X
2
= luas lahan ha β
1
dan β
2
= Koefisien variabel independent e
= error term
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Penerapan Teknologi Padi Organik
Penerapan teknologi padi organik di Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi bermula sejak tahun 2007 dengan dilaksanakannya program FEATI
Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information. Program ini didanai oleh Bank Dunia World Bank yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan petani melalui pertanian organik dan terpadu. Program ini dilaksanakan selama lima tahun. Pada tahun 2007 telah dilaksanakan sekolah lapang budidaya padi
SRI System of Rice Intensification. Sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 dilaksanakan sekolah budidaya lele dan pengolahan hasil serta budidaya ternak domba
dan pembuatan kompos. Pada tahun 2010 dilaksanakan sekolah lapang budidaya agribisnis padi organik dan pada tahun 2011 dilaksanakan sekolah lapang budidaya
padi organik penanganan pasca panen dan pengemasan.
Program FEATI ini baru dilaksanakan ditiga desa, yaitu Desa Bojong Sawah, Desa Kebon Pedes, dan Desa Sasagaran. Sedangkan Desa Jambenenggang telah
mengenal terlebih dahulu mengenai padi organik melalui program padi SRI pada tahun 2002. Untuk Desa Cikaret, program padi SRI baru dilaksanakan pada musim
tanam bulan Maret 2012. Jika penyuluhan dan pelatihan telah berjalan di Desa Cikaret, berarti semua desa di Kecamatan Kebon Pedes telah mengetahui budidaya
padi dengan metode SRI sehingga jumlah petani padi organik akan lebih banyak.
Selama dua tahun terakhir petani di Kecamatan Kebon Pedes telah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan mengenai budidaya padi organik dari program
FEATI. Dalam satu tahun petani mendapatkan penyuluhan dan pelatihan selama 16