Derajat Penerapan Teknologi Padi Organik Analisis Pendapatan Usahatani
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 395
Biaya usahatani dibedakan menjadi dua, yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan, yang dapat dilihat pada Tabel 14. Dari Tabel tersebut dapat dijelaskan
bahwa dari struktur biaya, sebagian besar adalah biaya tunai 86,21, dan hanya sebagian kecil biaya diperhitungkan 13,79. Biaya totalha
adalah Rp 13.245.165,60.
Tabel 14. Biaya Rata-rata Usahatani Padi Semi Organik per Hektar Keterangan Rpha
Biaya Tunai
Benih 170.060,74 1,28
Pupuk Organik 879.083,30
6,64 Pupuk Kimia
323.626,82 2,44
Pupuk Cair 28.918,70
0,22 Pestisida Nabati
25.058,86 0,19
Pestisida Kimia 143.700,00
1,08 Tenaga Kerja Luar Keluarga
- Non Borongan
2.545.367,44 19,22
Borongan 2.752.104,74
20,78 Sewa Lahan
4.480.479,78 33,83
Pajak Lahan 69.781,21
0,53
Total 11.418.181,56 86,21
Biaya Diperhitungkan
- Benih 52.925,96
0,40 Pupuk Organik
22.777,78 0,17
Pupuk Kimia 41.250,00
0,31 Pestisida Kimia
11.53l,85 0,01
Tenaga Kerja Dalam Keluarga 1.708.876,46
12,90
Total 1.826.984,04 13,79
Total Biaya 13.245.165,60
100,00
Perhitungan pendapatan dan Rasio RC petani dapat dilihat pada Tabel 15. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa total pendapatan usahatani per ha yaitu
Rp 7.174.569,06 dan RC total sebesar 1,55 yang artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar 1,55 rupiah.
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
396 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012
Tabel 15. Perhitungan Pendapatan dan Rasio RC Usahatani Padi Semi
Organik per hektar No. Keterangan
Rp
1 Penerimaan Tunai
14.224.998,16 2
Penerimaan Diperhitungkan 6,.94,.736,50
3
Total Penerimaan 1 + 2 20.419.734,66
4 Biaya Tunai
11.418.181,56 5
Biaya Diperhitungkan 1.826.984,04
6
Total Biaya 4 + 5 13.245.165,60
7 Total Pendapatan 3 – 6
7.174.569,06
8 Total Pendapatan Tunai 1 – 4
2.806.816,60 9
Penyusutan Alat 408.636,36
10 Pendapatan Bersih 8 – 9
2.398.180,25 11
RC atas Biaya Tunai 1,78
12 RC atas Biaya Total
1,55 4.5.
Pengaruh Derajat Penerapan Teknologi Padi Semi Organik Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal
Usahatani padi semi organik memerlukan biaya sekitar 13 juta rupiah per hektar per musim. Dana tersebut dialokasikan untuk pembelian sarana produksi, seperti
benih atau bibit, pupuk, dan obat-obatan. Selain itu, petani juga memerlukan dana untuk membayar tenaga kerja upahan. Dari 56 responden terdapat 21 petani yang
menggunakan sumber modal internal untuk pembiayaan usahataninya. Pada umumnya petani akan mengalokasikan dari keuntungan usahatani sebelumnya untuk biaya
usahatani periode berikutnya. Hal ini bukan karena kemampuan internal yang cukup tetapi keengganan mereka untuk mengakses kepada sumber modal eksternal.
Dampaknya adalah penerapan teknologi padi semi organik tidak sepenuhnya dilakukan sesuai standar.
Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi penggunaan sumber modal eksternal secara ringkas disajikan pada Tabel 16. Adapun variable-variabel tersebut
adalah derajat penerapan teknologi, jenis kelamin, umur petani, jumlah tanggungan, pendidikan formal petani, biaya total, RC total, dan keikutsertaan penyuluhan padi
semi organik. Dari delapan variabel yang diduga, terdapat 5 variabel yang signifikan berpengaruh nyata terhadap penggunaan modal eksternal pada taraf
α=20, sementara tiga variable lain tidak berpengaruh nyata.
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 397
Tabel 16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Sumber Modal
Eksternal pada Usahatani Padi Semi Organik di Kecamatan Kebon Pedes Sukabumi Tahun 2012.
Nama Variabel Koefisien
SE-Coef Z
P value Odd
Ratio
Constant -6,44118
3,60855 -1,78
0,074 derajat penerapan
teknologi indeks
0,0530965 0,0351324
1,51 0,131
1,05 Dummy Jenis kelamin
-1,16453 0,919473
-1,27 0,205
0,31 Umur tahun
0,0254396 0,0366787
0,69 0,488
1,03 Jumlah tanggungan
orang 0,323433
0,245610 1,32
0,188 1,38
Pendidikan tahun 0,0555100
0,115097 0,48
0,630 1,06
Biaya Total Rp 0,0000002
0,0000001 1,86
0,063 1,00
RC total -0,0273771
0,353272 -0,08
0,938 0,97
Dummy keikutsertaan dalam penyuluhan padi
semi organic 1,48290
0,733070 2,02
0,043 4,41
Log-Likelihood = -31.655 Test that all slopes are zero: G = 10.785, DF = 8, P-Value = 0.214
Jika dilihat dari variable-variabel yang mempengaruhi penggunaan sumber modal eksternal, maka derajat penerapan teknologi berpengaruh nyata terhadap
penggunaan sumber modal eksternal pada taraf α=20 dengan tanda yang positif
yang artinya semakin tinggi derajat penerapan teknologi maka peluang untuk menggunakan sumber modal eksternal lebih besar. Hal ini terjadi karena penerapan
teknologi padi semi organik membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga petani tidak dapat mengandalkan sumber dana internal.
Variable jenis kelamin berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20 dengan tanda yang negatif yang artinya peluang wanita lebih besar dalam penggunaan sumber modal eksternal dibanding laki-laki. Hal ini
bertentangan dengan hipotesis awal bahwa diduga laki-laki memiliki peluang lebih besar dalam menggunakan sumber modal eksternal. Hal ini mengindikasikan bahwa
wanita lebih berani dalam pengambilan keputusan penggunaan sumber modal eksternal.
Variable umur tidak berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20. Namun tanda koefisien variablenya positif yang sesuai dengan hipotesis awal bahwa semakin tua umur responden maka peluang untuk
menggunakan sumber modal eksternal adalah lebih besar. Variable jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber
modal eksternal pada taraf α=20 dengan tanda yang positif yang artinya semakin
banyak tanggungan maka peluang untuk menggunakan sumber modal eksternal lebih besar. Hal ini terjadi karena banyaknya tanggungan identik dengan besarnya
pengeluaran rumahtangga konsumsi, pendidikan, kesehatan, sehingga pembiayaan
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
398 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012
usahatani untuk menerapkan teknologi padi semi organik tidak dapat dipenuhi dari sumber internal. Dampaknya adalah penggunaan sumber modal eksternal semakin
besar.
Variable pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20. Namun tanda koefisien variabelnya positif yang sesuai dengan hipotesis awal bahwa semakin tinggi pendidikan formal petani
responden maka peluang untuk menggunakan sumber modal eksternal adalah lebih besar. Hal ini terjadi karena dengan pendidikan yang lebih tinggi maka mereka lebih
terbuka untuk menerima informasi dan memiliki kesadaran yang tinggi untuk adopsi teknologi baru.
Variabel biaya total berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20 dengan tanda yang positif yang artinya semakin tinggi biaya total usahatani padi semi organik, maka peluang untuk menggunakan sumber
modal eksternal lebih besar. Hal ini terjadi karena petani responden adalah petani kecil dengan luas lahan garapan yang kurang dari 0,4 ha sehingga pendapatan internal
yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga jika ada kesempatan untuk menerapkan teknologi baru apalagi jika biayanya mahal, maka
peluang untuk menggunakan sumber modal eksternal semakin besar.
Variable RC total tidak berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20. Namun tanda koefisien variablenya negative yang sesuai dengan hipotesis awal bahwa semakin tinggi nilai RC maka peluang untuk
menggunakan sumber modal eksternal adalah lebih kecil. Hal ini terjadi karena dengan tingginya RC yang mengindikasikan efisiensi usahatani, maka peluang
menggunakan sumber modal eksternal semakin kecil.
Variabel keikutsertaan penyuluhan padi semi organik berpengaruh nyata terhadap penggunaan sumber modal eksternal pada taraf
α=20 dengan tanda yang positif yang artinya petani yang ikut serta dalam penyuluhan padi semi organik
memiliki peluang yang lebih besar dalam menggunakan sumber modal eksternal dibandingkan petani yang tidak mengikuti penyuluhan padi semi organik. Hal ini
terjadi karena mereka yang mengikuti penyuluhan padi semi organik, mendapat informasi yang benar tentang manfaat penerapan teknologi padi semi organik
sehingga walaupun terdapat biaya tambahan, namun mereka tidak perlu takut untuk menggunakan sumber modal eksternal karena mereka yakin bahwa penerapan
teknologi padi semi organik dapat meningkatkan pendapatan usahatani mereka. Tambahan biaya yang dikeluarkan dapat tertutupi oleh tambahan penerimaan.
Hasil analisis didapatkan nilai G sebesar 10,785 dengan p-value 0,214, menunjukkan bahwa model regresi logistik secara keseluruhan dapat menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sumber modal eksternal.
Terhadap Penggunaan Sumber Modal Eksternal Kasus Petani Padi di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 399