Sebaran hotspot Pengaruh curah hujan terhadap jumlah hotspot

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Pola curah hujan di Riau Data curah hujan bulanan dari tahun 2000 sampai dengan 2009 menunjukkan bahwa curah hujan di Riau menunjukkan pola yang sama dengan siklus curah hujan pada zona B Gambar 6. Rata-rata curah hujan bulan di Riau pada periode 2001 sampai dengan 2009 adalah 262 mm. Curah hujan yang cukup tinggi 262 mm di Riau terjadi pada bulan Maret −April dan Oktober −Desember, sedangkan curah hujan rendah terjadi pada bulan Januari−Februari dan Mei−September cukup rendah 262 mm Gambar 6. a b Gambar 6 Pola curah hujan di Riau hasil penelitian ini a dan Pola curah hujan zona B Aldrian dan Susanto 2003 b

5.1.2 Sebaran hotspot

Sebaran hotspot Provinsi Riau pada tahun 2001−2009 bersifat fluktuatif seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Jumlah hotspot tahun 2001 sampai dengan 2005 mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 1.178 titik 2001, 4.423 titik 2002, 5.190 titik 2003, 6.370 titik 2004, dan 17.534 titik 2005. Pada tahun 2006 sampai dengan 2007 jumlah titik hotspot mengalami penurunan yaitu 8.439 titik 2006 dan 2.944 titik 2007 dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2008 sampai dengan 2009 yaitu 4.289 titik 2008 dan 10.295 titik 2009. 50 100 150 200 250 300 350 400 Ja n Feb Ma r A pr Me i Jun Jul A gst Sept O kt N ov D es C u rah h u jan m m CH Gambar 7 menunjukkan bahwa hotspot terbanyak di Riau terjadi pada tahun 2005 17.534 diikuti tahun 2009 10.295. Gambar 7 Sebaran hotspot di Riau pada tahun 2001−2009 Jumlah hotspot pada periode 2001−2009 di Provinsi Riau disajikan pada Gambar 8 . Seperti terlihat pada Gambar 8 jumlah hotspot di Riau pada tahun 2001 sampai dengan 2009 bersifat fluktuatif. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Ho ts p o t Tahun Gambar 8 Grafik jumlah hotspot per tahun di Riau pada 2001−2009

5.1.3 Pengaruh curah hujan terhadap jumlah hotspot

Rataan curah hujan per bulan dan hotspot per bulan pada tahun 2001−2009 disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan bahwa hubungan antara curah hujan dan hotspot berbanding terbalik; semakin tinggi curah hujan maka jumlah hotspot mengalami penurunan sebaliknya semakin sedikit curah hujan jumlah hotspot mengalami peningkatan. Gambar 9 Grafik hubungan curah hujan dan hotspot di Riau pada tahun 2001−2009 Jumlah hotspot tertinggi di Riau pada setiap tahun pada umumnya terjadi pada saat curah hujan berada di bawah rata-rata Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah hotspot tertinggi setiap tahunnya terjadi pada bulan Februari, Juni, Juli, dan Agustus dimana pada bulan tersebut terjadi musim kemarau di Provinsi Riau. Tabel 1 Hotspot tertinggi dan curah hujan di Riau pada periode 2001−2009 Tahun Bulan Curah hujan mm Jumlah Hotspot 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Juli Februari Juni Juni Februari Agustus Februari Agustus Juli 96 24 238 68 93 280 206 143 74 551 1.216 2.284 1.157 5.429 1.401 573 1.598 2.464 1000 2000 3000 4000 5000 6000 100 200 300 400 500 600 700 Jan Ju n No v Ap r Sep t Feb Ju l Des Mei Ok t Mar Ag st Jan Ju n No v Ap r Sep t Feb Ju l Des Mei 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Ho ts p o t C u rah Hu jan m m CH hotspot Jumlah hotspot terendah di Riau pada setiap tahunnya pada umumnya terjadi pada saat curah hujan berada di atas rata-rata Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah hotspot terendah setiap tahunnya terjadi pada bulan Maret, Oktober, November, dan Desember, atau pada saat terjadi musim hujan di Provinsi Riau. Tabel 2 Hotspot terendah dan curah hujan di Riau pada periode 2001−2009 Tahun Bulan Curah hujan mm Jumlah Hotspot 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 November Desember November November November Desember November Oktober Maret 206 531 481 386 407 487 333 170 551 1 11 12 6 48 7 34 22 73 Perhitungan Analisis of Varian ANOVA untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antara parameter curah hujan bulanan dengan hotspot menghasilkan nilai P value= 0,000 Tabel 3. Nilai P value yang kurang dari 0,05 ini menunjukkan bahwa curah hujan mempengaruhi kejadian kebakaran hutan dan lahan di Riau pada periode tahun 2001−2009. Tabel 3 Hasil analysis of variance hotspot dengan curah hujan Source DF SS MS F P Regression Residual Error Total 1 103 104 8905455 70218166 79123622 8905455 681730 13,06 0,000

5.1.4 Pengaruh anomali SST terhadap curah hujan