Faktor Lingkungan Internal Faktor Lingkungan Eksternal

33

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

Analisis SWOT digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi UKM melalui evaluasi nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor eksternal.

4.1. Faktor Lingkungan Internal

Faktor lingkungan internal terdiri atas faktor-faktor kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan yang teridentifikasi meliputi : 1 sumber penciptaan wirausaha baru; 2 memiliki tingkat fleksibilitas tinggi dalam menghadapi dinamika perubahan pasar; 3 menggunakan teknologi sederhana sampai madya; 4 tidak memerlukan skill yang tinggi. Faktor kelemahan yang teridentifikasi meliputi 1 SDM yang handal sesuai kebutuhan terbatas, 2 akses terhadap sumber-sumber dana terbatas 3 masih terbatasnya institusi pemasaran bagi produk UKM, sehingga produknya kurang dikenal. 4 mutu produk belum mencapai kualitas ekspor. Untuk mengevaluasi faktor-faktor internal, yaitu: faktor kekuatan dan kelemahan tersebut digunakan metode analisis Evaluasi Faktor Internal Internal Factors Evaluation - IFE. Dalam metoda analisis IFE, masing-masing faktor kekuatan tersebut diberikan bobot dan peringkat. Pembobotan masing-masing faktor kekuatan tersebut diperoleh dengan teknik perbandingan berpasangan Saaty, 2993. Sedangkan dalam menentukan peringkat masing-masing faktor digunakan skala 1-5 berdasarkan tingkat pengaruh atau peran strategis faktor terhadap kondisi UKM atau proses pencapaian sasaran. Dari keempat faktor kekuatan tersebut, faktor fleksibilitas tinggi dan penggunaan teknologi sederhana diasumsikan lebih berpengaruh dibandingkan faktor skill dan faktor penciptaan kewirausahaan baru. Dengan cara yang sama, ditentukan bobot dan peringkat 34 untuk masing-masing faktor kelemahan. Hasil total perkalian bobot dan peringkat untuk kedua faktor internal organisasi, yaitu: kekuatan dan kelemahan, menghasilkan selisih nilai sebesar 0,21 seperti yang terlihat pada Tabel 21. Nilai sebesar 0,21 merupakan angka yang bernilai positif yang berada pada sumbu X matriks dampak pengaruh menyilang dan hampir pasti berada pada kuadran I atau kuadran II yang selanjutnya akan diketahui strategi tipe apa yang perlu di rumuskan dalam pengembangan UKM di Kabupaten Bogor.

4.2. Faktor Lingkungan Eksternal

Setelah melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap faktor-faktor internal, selanjutnya dilakukan juga identifikasi faktor-faktor eksternal yang meliputi faktor peluang dan ancaman, terutama yang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil. Dari hasil identifikasi diperoleh 6 enam faktor yang merupakan peluang bagi pengembangan usaha kecil yang mencakup 1 Dukungan dan komitmen pemerintah semakin tinggi terhadap pengembangan UKM; 2 SDA lokal cukup tersedia 3 Peluang pasar lokaldalam negeri besar. 4 Tersedianya SDM angkatan kerja yang cukup besar 5 Semakin banyak komoditi yang dapat dikembangkan seiring dengan terbukanya akses pasar 6 Dukungan fasilitas telekomunikasi yang semakin baik dapat mempermudah akses pemasaran. Faktor-faktor ancaman yang teridentifikasi: 1 Tingkat kepercayaan konsumen akan kualitas dan keandalan produk dalam negeri terlebih lagi UKM belum juga membaik 2 Globalisasi memaksa produk UKM langsung harus berbenturan dengan produk-produk perusahaan multinasional. 3 Tuntutan masyarakatkonsumen akan mutu produkhasil produksi yang kian tinggi dengan benchmark pada produk-produk luar negeri. 4 Pengusaha dagang kecil terpinggirkan sebagai akibat munculnya pedagang eceran skala besar nasional dan internasional di sekitar pasar tradisional. 35 Tabel 3. Internal Factors Evaluation IFE Bobot Rating Nilai KEKUATAN S 1 Sumber Penciptaan Wirausaha Baru 0,103 2 0,21 2 Memiliki tingkat fleksibilitas tinggi dalam menghadapi dinamika perubahan pasar 0,339 4 1,36 3 Menggunakan teknologi sederhana sampai madya Barriers to entry rendah 0,106 4 0,42 4 Tidak memerlukan skill yang tinggi 0,452 3 1,36 3,34 1 KELEMAHAN W 1 SDM yang handal sesuai kebutuhan terbatas 0,110 3 0,33 2 Penguasaan teknologi terbatas 0,138 3 0,41 3 Akses terhadap sumber-sumber dana terbatas 0,023 4 0,09 4 Mutu produk belum mencapai kualitas ekspor 0,097 3 0,29 5 Rendahnya jwa kewirausahaan 0,078 2 0,16 6 Masih terbatasnya institusi pemasaran bagi produk IKM, sehingga produk IKM kurang dikenal 0,236 4 0,94 7 Kesadaran dalam menerapkan HaKI masih rendah 0,004 3 0,01 8 Kemampuan mengakses pasar terbatas, khususnya dengan pemanfaatan teknologi informasi 0,288 3 0,86 9 Batasankriteria tentang UKM masih beragam 0,028 1 0,03 3,13 2 EVALUASI FAKTOR INTERNAL 1 - 2 0,21 Untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal, yaitu: faktor peluang dan ancaman tersebut digunakan metode analisis Evaluasi Faktor Eksternal External Factors Evaluation - EFE. Sama seperti pada metoda IFE, pembobotan masing-masing faktor kekuatan tersebut diperoleh dengan teknik perbandingan berpasangan dalam metoda analisis EFE, masing-masing faktor kekuatan tersebut diberikan bobot dan peringkat. 36 Tabel 4. External Factors Evaluation EFE Bobot Rating Nilai PELUANG O 1 Dukungan dan komitmen pemerintah semakin tinggi terhadap pengembangan UKM 0,201 4 0,80 2 SDA lokal cukup tersedia 0,167 4 0,67 3 Peluang pasar lokaldalam negeri besar 0,213 4 0,85 4 Tersedianya SDM angkatan kerja yang cukup besar 0,198 3 0,59 5 Semakin banyak komoditi yang dapat dikembangkan seiring dengan terbukanya akses pasar khususnya AFTA 0,098 3 0,29 6 Dukungan fasilitas telekomunikasi yang semakin baik dapat mempermudah akses pemasaran. 0,123 2 0,25 3,46 1 ANCAMAN T 1 Tingkat kepercayaan konsumen akan kualitas dan keandalan produk dalam negeri terlebih lagi IKM belum juga membaik 0,215 4 0,86 2 Globalisasi memaksa produk IKM langsung harus berbenturan dengan produk-produk perusahaan multinasional. 0,275 3 0,825 3 Tuntutan masyarakatkonsumen akan mutu produkhasil produksi yang kian tinggi dengan bench-mark pada produk-produk luar negeri 0,201 2 0,402 4 Pengusaha dagang kecil terpinggirkan sebagai akibat munculnya pedagang eceran skala besar nasional dan internasional di sekitar pasar tradisional 0,309 4 1,236 3,323 2 EVALUASI FAKTOR INTERNAL 1 - 2 0,13 Dalam penentuan peringkat masing-masing faktor eksternal, dari keenam faktor peluang, faktor dukungan dan komitmen pemerintah, faktor sumber daya alam dan faktor peluang pasar dalam negeri diasumsikan lebih berpengaruh dibandingkan faktor komoditi dan faktor teknologi telekomunikasi. Sedangkan untuk faktor-faktor ancaman meliputi faktor-faktor: 1 Tingkat kepercayaan konsumen akan kualitas dan keandalan produk. 2 Pengusaha dagang kecil 37 terpinggirkan sebagai akibat munculnya pedagang eceran skala besar nasional dan internasional di sekitar pasar tradisional diasumsikan lebih berpengaruh dibandingkan faktor-faktor: 1 Globalisasi memaksa produk UKM langsung harus berbenturan dengan produk-produk perusahaan multinasional. 2 Tuntutan masyarakatkonsumen akan mutu produkhasil produksi yang kian tinggi dengan bench-mark pada produk-produk luar negeri. Hasil total perkalian bobot dan peringkat untuk kedua faktor eksternal, yaitu: peluang dan ancaman, menghasilkan selisih nilai sebesar 0,13 seperti yang terlihat pada Tabel 22. Nilai sebesar 0,13 merupakan angka yang bernilai positif yang berada pada sumbu Y matriks dampak pengaruh menyilang dan hampir pasti berada pada kuadran I atau kuadran IV yang selanjutnya akan diketahui strategi tipe apa yang perlu di rumuskan dalam pengembangan UKM di Kabupaten Bogor.

4.3. Penentuan Strategi