Penghasilan Keluarga Jumlah Anggota Keluarga

hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. Dan hasil penelitian Tan 2011, menunjukkan bahwa pada ibu-ibu yang bekerja menunjukkan kegagalan pemberian ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan pada ibu yang tidak bekerja, ini disebabkan faktor seperti penyapih dalam persiapan untuk kembali ke pekerjaan, kelelahan ibu dan kesulitan dalam tuntutan pekerjaan. Sedangkan hasil penelitian Firmansyah N. dan Mahmudah 2012, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pekerjaan responden terhadap pemberian ASI eksklusif, karena responden yang tidak bekerja memiliki lebih banyak waktu untuk memberikan ASI eksklusif sedangkan responden yang bekerja dapat menyediakan ASI eksklusif cadangan di rumah.

2.5. Penghasilan Keluarga

Hasil penelitian yang menggambarkan penghasilan keluarga, menunjukkan bahwa penghasilan keluarga responden Rp. 1.400.000-Rp. 2.800.000 sebanyak 28 responsen 41,2, sedangkan penghasilan keluarga di bawah Rp. 1.400.000 sebanyak 24 responden 35,3, dan penghasilan keluarga responden di atas Rp. 2.800.000 sebanyak 15 responden 22,1. Menurut Amir dan Susan 2008 dalam Destriatania 2010, penghasilan keluarga yang rendah menjadi alasan ibu tidak memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayinya karena kurangnya dukungan dari anggota keluarga, ketidakmampuan mengatasi masalah yang berkaitan dengan menyusui dan waktu kerja yang kurang fleksibel. Sama seperti hasil penelitian Saraswati 2000, menunjukkan bahwa penghasilan keluarga mempengaruhi pola konsumsi keluarga. Namun berbeda dengan yang Universitas Sumatera Utara diungkapkan oleh Rahayu 2010, semakin tinggi tingkat pendapatan dalam keluarga justru akan menyebabkan semakin rendahnya persentase dalam pemberian ASI, hal ini dijelaskan sebagai berikut semakin tinggi tingkat pendapatan ibu maka akan tinggi pula daya beli ibu terhadap susu formula, dan tambahan makanan pendamping ASI

2.6. Jumlah Anggota Keluarga

Analisis yang dilakukan terhadap jawaban yang diberikan responden mengenai jumlah anggota keluarga, diperoleh gambaran bahwa sebanyak 34 responden 50 memiliki jumlah anggota keluarga kurang dari empat orang, sedangkan sebanyak 33 responden 48,5 memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang. Hasil ini tidak menunjukkan hasil yang signifikan antara jumlah anggota keluarga kurang dari empat orang dengan jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang. Menurut Damayanti 2010, banyaknya anggota keluarga menyebabkan banyak nasihat yang diberikan kepada ibu yang sedang memberikan ASI kepada bayinya khususnya nasihat dari anggota keluarga yang lebih tua, nasihat tersebut dapat menjadi kendala dalam pemberian ASI Eksklusif karena nasihat yang diberikan umumnya tidak sesuai dengan tindakan pemberian ASI secara Eksklusif seperti ibu harus memberi madu kepada bayi agar bayi menjadi kuat. Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian Ayunsari dkk. 2013, yang mengatakan bahwa jumlah anggota keluarga tidak mempunyai hubungan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p=0.866. Universitas Sumatera Utara

2.7. Tipe Keluarga