3.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Nanas EEBN
Serbuk  simplisia  dimaserasi  dengan  etanol,  dilakukan  dengan  cara  10 bagian simplisia dengan  derajat halus  yang  cocok dimasukkan kedalam  bejana,
kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan etanol, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari sari
diserkai  saring,  ampas  diperas.  Ampas  ditambah  cairan  penyari  secukupnya diaduk  dan  diserkai,  sehingga  diperoleh  seluruh  sari  sebanyak  100  bagian.
Bejana ditutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari. Kemudian endapan dipisahkan.  Hasil maserat  yang diperoleh dikumpulkan dan
dipekatkan  dengan  bantuan  alat  rotary  evaporator  sehingga  diperoleh  ekstrak etanol Depkes RI., 1986.
3.6 Karakterisasi Simplisia Buah Nanas
Pemeriksaan  karakteristik  simplisia  ini  meliputi  pemeriksaan  penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam
etanol,  penetapan  kadar  abu  total,  dan  penetapan  kadar  abu  tidak  larut  dalam asam WHO, 1998; Depkes RI., 1995.
3.6.1 Penetapan Kadar Air
Penetapan  kadar  air  dilakukan  menurut  metode  Azeotropi  destilasi
toluena WHO, 1998. Cara kerja:
Dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml air suling ke dalam labu alas bulat, lalu didestilasi selama 2 jam. Setelah itu, toluena dibiarkan mendingin selama 30
menit,  dan  dibaca  volume  air  pada  tabung  penerima  dengan  ketelitian  0,05  ml.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian  ke  dalam  labu  tersebut  dimasukkan  5  g  serbuk  simplisia  yang  telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluena
mendidih,  kecepatan  tetesan  diatur  lebih  kurang  2  tetes  tiap  detik  sampai sebagian  besar  air  terdestilasi,  kemudian  kecepatan  tetesan  dinaikkan  hingga  4
tetes  tiap  detik.  Setelah  semua  air  terdestilasi,  bagian  dalam  pendingin  dibilas dengan  toluena.  Destilasi  dilanjutkan  selama  5  menit,  kemudian  tabung
penerima  dibiarkan  mendingin  pada  suhu  kamar.  Setelah  air  dan  toluena memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua
volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang  diperiksa.  Kadar  air  dihitung  dalam  persen  WHO,  1998;  Depkes  RI.,
1995.
3.6.2 Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air
Sebanyak  5  g  serbuk  yang  telah  dikeringkan,  dimaserasi  selama  24  jam dalam 100 ml  air-kloroform  2,5 ml kloroform  dalam air suling sampai 1 liter
dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan
sampai  kering  dalam  cawan  penguap  yang  berdasar  rata  yang  telah  ditara  dan sisa  dipanaskan  pada  suhu  105
o
C  sampai  bobot  tetap.  Kadar  dalam  persen  sari yang  larut  dalam  air  dihitung  terhadap  bahan  yang  telah  dikeringkan  Depkes
RI., 1979. 3.6.3 Penetapan Kadar Sari Larut dalam Etanol
Sebanyak  5  g  serbuk  yang  telah  dikeringkan,  dimaserasi  selama  24  jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali selama
Universitas Sumatera Utara
6  jam  pertama,  kemudian  dibiarkan  selama  18  jam.  Kemudian  disaring  cepat untuk  menghindari  penguapan  etanol.  Sejumlah  20  ml  filtrat  diuapkan  sampai
kering  dalam  cawan  penguap  yang  berdasar  rata  yang  telah  dipanaskan  dan ditara.  Sisa  dipanaskan  pada  suhu  105
o
C  sampai  bobot  tetap.  Kadar  dalam persen  sari  yang  larut  dalam  etanol  96  dihitung  terhadap  bahan  yang  telah
dikeringkan Depkes RI., 1979.
3.6.4 Penetapan Kadar Abu Total