Hasil pengujian Gas Buangan COpada 1600-2400 rpm Hasil pengujian Gas Buangan O

hidup yaitu 12 yang menggunakan minyak nilam 0,4 terhadap biosolar B20 lebih tinggidari pada emisi komponen CO 2 dari gas buang kendaraan yang menggunakan minyak solar. Komponen CO 2 kendaraan yang memakaiminyak nilam terhadap biosolar B20 rata-rata lebih tinggi 0,16 dari pada minyak solar hal ini menunjukkan bahwa pembakaran suatu senyawa hidrokarbon yang sempurna akan menghasilkan gas CO 2

4.4.2. Hasil pengujian Gas Buangan COpada 1600-2400 rpm

. Tabel 4.5. Hasil pengujian Gas Buangan COpada1600-2400 rpm No Produk Bahan Bakar CO 1 Solar 2,648 2 Biodisel 2,452 3 B20 + m.nilam0,1 2,410 4 B20 + m.nilam0,2 2,347 5 B20 +m.nilam 0,3 2,289 6 B20 +m.nilam 0,4 2,224 Gambar 4.10 Grafik CO terhadap produk Bahan Bakar Hasil pengujian komponen CO seperti disajikan dalam Tabel 4.5menunjukkan emisi komponen CO dari gas buang kendaraan menunjukan penurunan dimana standar 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 CO Solar Biodisel B20+0,1 B20+0,2 B20+0,3 B20+0,4 Universitas Sumatera Utara maksimum 4 yang menggunakan minyak nilam 0,4 terhadap biosolar B20 lebih rendah dari pada emisi komponen CO dari gas buang kendaraan yang menggunakan minyak solar. Komponen CO kendaraan yang memakai minyak nilam 0,4 terhadap biosolar B20 rata-rata lebih rendah 0,06 dari pada minyak solar,hal ini menunjukkan bahwa pembakaran suatu senyawa hidrokarbon yang sempurna akan menurunkan gas CO. 4.4.3. Hasil pengujian Gas Buangan HCpada 1600 –2400 rpm Tabel 4.6. Hasil pengujian Gas Buangan HCpada1600 –2400 rpm No Produk Bahan Bakar HCppm 1 Solar 186,38 2 Biodisel 181,76 3 B20 +m.nilam 0,1 181,26 4 B20 + m.nilam0,2 180,98 5 B20 + m.nilam0,3 180,96 s6 B20 +m.nilam 0,4 180,90 Gambar 4.11 Grafik HC terhadap produk Bahan Bakar Seperti disajikan dalam Tabel 4.6, hasil pengujian komponen hidrokarbon HC menunjukkan emisi komponen HC dari gas buang kendaraan menunjukkan penurunan 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 HC p p m Solar Biodisel B20+0,1 B20+0,2 B20+0,3 B20+0,4 Universitas Sumatera Utara standart maksimum 500 ppm yang menggunakan minyak nilam 0,4 terhadap biosolar B20lebih rendah dari pada emisi komponen HC dari gas buang kendaraan yang menggunakan minyak solar. Komponen HC yang memakai minyaknilam 0,4 terhadap biosolar B20 rata-rata lebih rendah 0,33 dari pada minyak solar.

4.4.4. Hasil pengujian Gas Buangan O

2 Tabel 4.7. Hasil pengujian Gas Buangan O pada1600 –2400 rpm 2 pada 1600 –2400 rpm No Produk Bahan Bakar O 2 1 Solar 2,644 2 Biodisel 2,544 3 B20 +m.nilam 0,1 2,540 4 B20 +m.nilam 0,2 2,534 5 B20 +m.nilam 0,3 2,524 6 B20 + m.nilam0,4 2,349 Gambar 4.12 Grafik O 2 Komponen O terhadap produk Bahan Bakar 2 seperti disajikan dalam Tabel 4.7, hasil pengujian komponen O 2 emisi komponen O 2 dari gas buang kendaraan menunjukkan penrunan tapi belum 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 O 2 Solar Biodisel B20+0,1 B20+0,2 B20+0,3 B20+0,4 Universitas Sumatera Utara masuk dalam standart yang dijinkan dimana batas 2 yang menggunakan minyak nilam 0,4 terhadap biosolar B20 lebih rendah dari pada emisi komponen O 2 dari gas buang kendaraan yang menggunakan minyak solar hal ini menunjukkan bahwa pembakaran suatu senyawa hidrokarbon yang sempurna akan menghasilkan gas O 2

4.4.5. Hasil pengujian Gas Buangan NO