BAB  1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan bakar biosolar dibidang industri banyak digunakan untuk membangkitkan mesin genset, kapalotomotif atau diesel kenderaan bermotor. Meningkatnya
perindustrian di Indonesia akan menyebabkan  kebutuhan bahan bakarbiosolar yang semakin meningkat sehingga tingkat emisi yang dihasilkan semakin tinggi. Emisi gas
buang yang dikeluarkan sepertiemisi hidro karbon HC , karbon monoksida CO  , karbon dioksida  CO
2
Bahan aditif tersebut umumnya  terdiri dari dua macam yaitu  aditif sintesis aditif buatan contoh   berasal dari senyawa nitrat, peroxide dan aditif berasal dari
tumbuhan  alam yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui  yang berasal  dari tumbuh-tumbuan yang dikembangkan yaitu seperti  dari minyak atsiri.
dan partikulat  smoke sangat berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.Emisi emisi tersebut  dapat menyebabkan penyakit-penyakit
seperti sakit kepala, iritasi mata, kanker dan pernapasan.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan merefomulasikan bahan bakar
biosolar , diantaranya menambah aditif pada bahan bakar biosolarKadarohman.2009.
Seperti yang kita ketahui  beberapa peneliti sebelumnya,  minyak atsiri dapat digunakan sebagai aditif pada  bahan bakar solar, beberapa minyak atsiri yang telah
terbukti  memberikan hasil yang baik untuk digunakan sebagai aditif  bahan bakar solar diantaranya adalah minyak cengkeh, kayu putih, pala ,sereh. Minyak  atsiri   yang
diketahui  sebagai aditif molekulnya mengandung atom oksigen  yang diharapkan dapat meningkatkan pembakaran karena struktur senyawa penyusunnya memiliki
rantai siklik  Kadarohman.2009. Minyak nilam adalah minyak atsiri yang diperoleh melalui destilasi uap dari
daun tanaman nilamyang banyak tumbuh serta dibudidayakan di Indonesia. Kandungan minyak nilam  terdiri dari senyawa yang mengandung oksigen sehingga
memungkinkan dapat digunakan sebagai zat adtif bahan bakar.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian yang telah dikemukakan di atasdalam penelitian ini dilakukan studi untuk mengetahui pengaruh perubahan kosentrasi zat aditif dari  minyak nilam pada
bahan bakar biosolar untuk mengetahui   kadar polutan dari kandungan emisi gas buang.  Biosolar yang digunakan adalah B20 karena merupakan komposisi campuran
yang paling optimum digunakan pada mesin disel tanpa modifikasi Wirawan, dkk 2008. Hasil penelitian   yang dilakukan dapat diperoleh informasi yang dapat
memberikan kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari setiap kosentrasi campuran biosolar dengan zat aditif dari minyak nilam.
1.2. Permasalahan