22
pemberian tanah pauseang dan hukum adat yang berkaitan pemberian tanah dalam masyarakat setempat yaitu masyarakat Batak Toba di Kecamatan Dolok
Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori.Peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan teori dan observasi, antara
abstrak dan kenyataan. Konsepsi merupakan suatu pengertian mengenai suatu fakta atau dapat berbentuk batasan defenisi tentang sesuatu yang akan
dikerjakan.
47
Konsepsi diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional.
48
Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, kalau masalahdan kerangka konsep teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah
diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta
atau gejala itu. Maka konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variabel-variabelyang ingin menetukan adanya
gejala empiris.
49
Pemberian yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pemberian tanah melalui pauseang yang pernah dilakukan dalam kehidupan masyarakat
Batak Toba yang ada di lokasi penelitian berdasarkan hukum adat Batak Toba
47
Hilman Hadikusuma, Op.Cit., hal.15
48
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, 1984, Op.Cit., hal.133
49
Koentjoroningrat.Op.Cit., hal.21
Universitas Sumatera Utara
23
yang berlaku.Pemberian terjadi antara orangtua kandung sebagai pemberi dan anak perempuan kandung sebagai penerima, dimana keduanya beragama
Kristen. Konsepsi lainnya yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada uraian
sebagai berikut : a.
Status kepemilikan yang dimaksud adalah
jenis hak anak perempuan terhadap tanah yang diberikan oleh orangtuanya melalui pauseang
b. Huta merupakan daerah persekutuan yang didiami oleh masyarakat adat yang berasal dari satu marga atau lebih. Huta dihuni oleh masyarakat
marga asal maupun marga pendatang.
50
c. Tanah yang dimaksud dapat berupa sawah hauma, ladang, kebun, tanah
kosong maupun pekarangan rumah d. Pauseang adalah pemberian orang tua kepada anak perempuan pada saat
berumah tangga yang dapat berupa benda bergerak seperti perabotan rumah tangga dan perhiasan emas maupun barang tidak bergerak berupa
tanah, ladang atau sawah hauma.
51
e. Masyarakat Batak Toba merupakan masyarakat Batak Toba beragama
Kristen yang bertempat tinggal di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan
50
Richard Sinaga, Kamus Batak Toba-Indonesia: Kosakata, Istilah-istilah Adat, Ungkapan, Tamsil dan Peribahasa, Balige: Dian Utama, 2008, hal.19
51
Djaren Saragih dkk, Op.Cit.,hal. 83
Universitas Sumatera Utara
24
f. Dalihan Na Tolu adalah tungku tempat memasak yang terdiri dari tiga
batu
52
, merupakan falsafah pandangan hidup yang melandasi hubungan kekerabatan masyarakat Batak Toba.
53
g. Panjaean adalah pemberian orang tua kepada anak laki-lakinya sebagai modal hidup untuk berkeluarga
54
h. Boru adalah anak perempuan, dalam acara perkawinan boru diartikan sebagai pihak keluarga atau kerabat marga mempelai wanita
55
i. Hula-hula adalah sekelompok orang yang memiliki marga yang sama
dengan marga orangtua laki-laki perempuan dalam perkawinan.
56
j. Dongan sabutuha atau dongan sahuta adalah sekelompok orang yang
memiliki marga atau sub marga yang sama
57
k. Anak perempuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak perempuan kandung yang lahir dari perkawinan sah seorang laki-laki dan
seorang perempuan menurut hukum adat Batak Toba
G. Metode Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang menggunakan pengetahuan sebagai sumber primer dengan tujuan untuk menentukan prinsip-prinsip umum
serta mengadakan ramalan generalisasi sampel yang diteliti.
58
52
Dony Boy Faisal Panjaitan, Peranan Dalihan Natolu Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba Studi Mengenai Hukum Perkawinan Adat Batak Di Kecamatan Balige,
Skripsi, Medan: USU, 2009, hal.11
53
Djaren Saragih dkk, Op.Cit.,hal.22
54
Ibid.,hal 83
55
Richard Sinaga, Op.Cit., hal.15
56
Djaren Saragih,dkk, Op.Cit.,, hal.22
57
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
25
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti jalan menuju dan secara etimologis, metode diartikan sebagai jalan atau cara
melakukan atau mengerjakan sesuatu. Dalam ilmu pengetahuan, metode merupakan titik awal menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang
pengetahuan tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, metode adalah proses, prinsip-prinsip dan
tata cara
memecahkan suatu
masalah, sedangkan
penelitian adalah
pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan
sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
59
Bagi kepentingan ilmu pengetahuan, metode merupakan titik awal menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang
pengetahuan tertentu.
60
Maka dapat dilihat peran penting metode dalam melakukan penelitian ilmu pengetahuan secara khusus dalam ilmu hukum.
Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menemukan solusi atas masalah, sehingga dapat diketahui
bahwa metode penelitian merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.
61
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
58
Komarudin, Metode Penulisan Skripsi dan Thesis, Bandung: Angkasa, 1974, hal.27
59
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Op.Cit.,hal. 6
60
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2007, hal.43
61
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Refika Aditama, 2009, hal.13
Universitas Sumatera Utara
26
1. Spesifikasi Penelitian