13
khususnya anak laki-laki tertua yang menjadi penanggung jawab atau tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan hidup saudaranya.
Dalam perkembangannya
anak perempuan
dimungkinkan untuk
menikmati harta kekayaan orangtuanya melalui pemberian yang disebut dengan pauseang. Pauseang yang diberikan, dapat berupa barang keperluan
rumah tangga, perhiasan, emas, tanah, ladang dan sawah hauma. Tanah
pauseang pada umumnya diberikan kepada anak perempuan saat orangtua masih hidup tetapi ada juga orangtua yang menentukan dulu tanah pauseang
yang akan diberikan untuk kemudian nanti diterima setelah orangtua meninggal dunia.
31
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui pemberian tanah pauseang kepada anak perempuan tidak terlepas dari pengaruh hukum waris adat, sistem
kekerabatan dan hukum tanahyang berlaku dalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Hal tersebut yang melatarbelakangi pentingnya untuk dilakukan
penelitian dengan judul “Status Kepemilikan Tanah Pemberian Orangtua kepada Anak Perempuan Melalui Pauseang Pada Masyarakat Batak Toba di
Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
31
Djaren Saragih dkk., Hukum Perkawinan Adat Batak, Bandung: Tarsito, 1980, hal.83
Universitas Sumatera Utara
14
1. Mengapa dilakukan pemberian tanah oleh orangtua kepada anak
perempuannya melalui pauseang di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan?
2. Bagaimana status kepemilikan tanah yang diberikan kepada anak perempuan melalui pauseang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui alasan dilakukannya pemberian tanah pauseang oleh orangtua kepada anak perempuannya di Kecamatan Dolok Sanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan 2. Untuk mengetahui status kepemilikan tanahyang diberikan kepada anak
perempuan melalui pauseang
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
bentuk sumbang saran untuk penelitian lanjutan, baik sebagai bahan awal maupun sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang lebih luas
mengenai pemberian tanah yang diberikan orang tua kepada anak perempuan menurut hukum adat Batak Toba
Universitas Sumatera Utara
15
2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan tambahan pemahaman
tentang dinamika yang secara nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia secara umum dan masyarakat Batak Toba yang ada di
Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan secara khusus. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan pula dapat
menjadi dasar pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan dalam melakukan pembangunan hukum ke arah yang lebih baik
lagi.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran
kepustakaan khususnya
di Magister
Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, penelitian dengan judul “Status Kepemilikan Tanah Pemberian Orangtua kepada Anak Perempuan Melalui
Pauseang di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan“ memiliki kemiripan dengan beberapa judul penelitian yang sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Pada tahun 2002, Lila Triana peserta Pasca Sarjana USU Program
Magister Kenotariatan telah melakukan penelitian dengan judul “Hibah
kepada Anak Angkat dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Adat”. Pokok permasalahan penelitian dititikberatkan pada latarbelakang diberikannya hibah
Universitas Sumatera Utara
16
kepada anak angkat dalam kaitannya dengan hukum Islam dan dibandingkan dengan hukum adat, serta peran Pengadilan Agama dalam pembatalan hibah
yang diberikan. Pada tahun 2005, Getty Rumetha Sitio peserta Pasca Sarjana USU
Program Magister Kenotariatan juga telah melakukan penelitian dengan judul “Pemisahan dan Pembahagian Harta Warisan Secara Damai di Hadapan
Notaris Kajian Kasus Terhadap Masyarakat Suku Batak Non Muslim di Kota Medan”. Pokok permasalahan penelitian dititikberatkan pada pelaksanaan
pemisahan dan pembagian harta warisan masyarakat non muslim di kota Medan melalui oleh notaris dibandingkan dengan hukum adat masyarakat
Batak Toba. Sebagaimana diuraikan di atas, latarbelakang dan pokok permasalahan
yang dilakukan dalam penelitian sebelumnya berbeda dengan latarbelakang dan pokok permasalahan yang akan diteliti, sehingga dengan demikian
penelitian ini dapat dinyatakan belum pernah dilakukan dan dapat dibuktikan keasliannya.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1.