Penilaian Hasil Pembelajaran

C. Penilaian Hasil Pembelajaran

Didalam BSNP dijelaskan bahwa penilaian adalah

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik, hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu pengambilan keputusan terhadap ketuntasan belajar siswa dan efektivitas proses pembelajaran.

prosedur

yang

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar menggunakan standar penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata pelajaran.

pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sehubungan dengan penilaian pembelajaran ini, Moekijat (1992 dalam Mulyasa

Standar

nasional

2006) mengemukakan teknik penilaian pembelajaran yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sebagai berikut:

1. Penilaian belajar pengetahuan dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.

2. Penilaian belajar ketrampilan dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan dan analisis tugas, serta penilaian oleh peserta didik sendiri.

3. Penilaian belajar sikap dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri dan daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program.

Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada data sahih yang diperoleh melalui prosedur dan instrumen yang memenuhi persyaratan dengan mendasarkan diri pada prinsip- prinsip sebagai berikut:

a. Mendidik Proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik, dimana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar.

b. Terbuka atau transparan Prosedur penilaian, kriteria penilaian ataupun dasar pengambilan keputusan harus disampaikan secara transparan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait secara obyektif.

c. Menyeluruh

Penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang akan dinilai yang terdiri dari ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap, dan nilai afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

d. Terpadu dengan pembelajaran Dalam

melakukan penilaian kegiatan pembelajaran harus mempertimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan setelah siswa menyelesaikan pokok bahasan tertentu, tetapi juga dalam proses pembelajaran.

e. Obyektif Proses

dilakukan harus meminimalkan

penilaian

yang

pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif dari penilai.

f. Sistematis Penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta berkelanjutan untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa.

g. Berkesinambungan Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus sepanjang rentang waktu pembelajaran.

h. Adil Proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar h. Adil Proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar

i. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria Menggunakan

tertentu dalam menentukan kelulusan yang telah ditetapkan sebelumnya.

kriteria

Pedoman Penilaian oleh Pendidik BSNP dalam pedoman umum penilaian juga mengemukakan adanya standar penilaian oleh pendidik dan standar penilaian oleh satuan pendidikan. Standar penilaian oleh pendidik merupakan standar yang mencakup standar umum, standar perencanaan, standar pelaksanaan penilaian, standar pengolahan dan penyajian hasil penilaian serta tindak lanjutnya, yang masing-masing bagian dapat dijabarkan sebagai berikut: (i) Standar umum penilaian adalah aturan main

dari aspek-aspek umum dalam pelaksanaan penilaian, sehingga untuk melakukan penilaian pendidik harus selalu mengacu pada standar umum penilaian ini. BSNP menjabarkan standar umum penilaian ini dalam prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) Pemilihan teknik penilaian yang disesuaikan

dengan karakteristik mata pelajaran serta jenis informasi yang ingin diperoleh dari peserta didik.

(b) Informasi yang dihimpun mencakup ranah- ranah yang sesuai dengan standar isi dan standar kompetansi lulusan.

(c) Informasi mengenai perkembangan perilaku peserta didik dilakukan secara berkala pada kelompok mata pelajaran masing-masing.

(d) Pendidik harus selalu mencatat perilaku siswa yang menonjol baik yang bersifat positif maupun negatif dalam buku catatan perilaku.

(e) Melakukan sekurang-kurangnya tiga kali ulangan harian menjelang ulangan tengah semester dan tiga kali menjelang ulangan akhir semester.

(f) Pendidik harus menggunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

(g) Pendidik harus selalu memeriksa dan memberi balikan kepada peserta didik atas hasil kerjanya sebelum memberikan tugas lanjutan.

(h) Pendidik harus memiliki catatan komulatif tentang hasil penilaian untuk setiap siswa yang berada di bawah tanggung jawabnya. Pendidik harus pula mencatat semua kinerja

untuk menentukan pencapaian kompetensi siswa. (i) Pendidik melakukan ulangan tengah dan akhir semester untuk menilai penguasaan kompetensi sesuai dengan tuntutan dalam Standar kompetensi (SI) dan standar lulusan (SL).

siswa,

(j) Pendidik yang diberi tugas menangani pengembangan diri harus melaporkan (j) Pendidik yang diberi tugas menangani pengembangan diri harus melaporkan

(k) Pendidik menjaga kerahasiaan pribadi siswa dan tidak disampaikan pada pihak lain tanpa seijin yang bersangkutan maupun orang tua/ wali murid.

(ii) Standar perencanaan penilaian oleh pendidik

penilaian oleh pendidik merupakan prinsip-prinsip yang harus dipedomani bagi pendidik dalam melakukan perancanaan penilaian. BSNP menjabarkannya menjadi tujuh point sebagai berikut: (a) Pendidik harus membuat rencana penilaian

Standar

perencanaan

secara terpadu dengan silabus dan rencana pembelajarannya. Perencanaan penilaian setidak-tidaknya meliputi komponen yang akan dinilai, teknik yang akan digunakan serta kriteria pencapaian kompetensi.

(b) Pendidik harus mengembangkan kriteria pencapaian kompetensi dasar (KD) sebagai dasar untuk penilaian.

(c) Pendidik menentukan teknik penilaian dan instrumen penilaiannya sesuai indikator pencapaian KD;

(d) Pendidik harus menginformasikan se awal mungkin kepada peserta didik tentang aspek-aspek yang dinilai dan kriteria pencapaiannya;

(e) Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian ke dalam kisi-kisi penilaian;

(f) Pendidik membuat instrumen berdasar kisi- kisi yang telah dibuat dan dilengkapi dengan pedoman penskoran sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan;

(g) Pendidik menggunakan acuan kriteria dalam menentukan nilai siswa. (iii) Standar pelaksanaan penilaian oleh pendidik Menurut pedoman umum penilaian yang disusun oleh BSNP, standar pelaksanaan penilaian oleh pendidik meliputi: (a) Pendidik melakukan kegiatan penilaian

sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun diawal kegiatan pembelajaran;

(b) Pendidik menganalisis kualitas instrumen dengan

pada persyaratan instrumen serta menggunakan acuan kriteria;

mengacu

a. Pendidik

pelaksanaan ulangan dan ujian yang bebas dari kemungkinan terjadi tindak kecurangan;

menjamin

b. Pendidik memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberikan umpan balik dan komentar yang bersifat mendidik.

(iv) Standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian oleh pendidik. Standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian, yang ada dalam pedoman umum penilaian yang disusun oleh BSNP meliputi: (a) Pemberian skor untuk setiap komponen

yang dinilai.

(b) Penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai teknik dengan bobot tertentu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

(c) Penentuan satu nilai dalam bentuk angka untuk setiap mata pelajaran, serta menyampaikan kepada wali kelas untuk ditulis dalam buku laporan pendidikan masing-masing siswa.

(d) Pendidik menulis deskripsi naratif tentang akhlak mulia, kepribadian dan potensi peserta didik yang disampaikan kepada wali kelas.

(e) Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya dalam rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas.

(f) Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian kepada rapat dewan guru untuk menentukan kelulusan peserta didik pada akhir satuan pendidikan dengan mengacu pada persyaratan kelulusan satuan pendidikan.

(g) Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada orang tua/ wali murid.

(v) Standar

hasil penilaian Berdasarkan pedoman umum penilaian yang dikeluarkan oleh BSNP, ada lima standar pemanfaatan hasil penilaian yaitu: (a) Pendidik mengklasifikasikan siswa berdasar

pemanfaatan

tingkat ketuntasan pencapaian standar tingkat ketuntasan pencapaian standar

(b) Pendidik menyampaikan balikan kepada peserta didik tentang tingkat capaian hasil belajar pada setiap KD disertai dengan rekomendasi tindak lanjut yang harus dilakukan.

(c) Bagi siswa yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik harus melakukan pembelajaran remidial, agar setiap siswa dapat mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan.

(d) Kepada siswa yang telah mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan, dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik dapat memberikan layanan pengayaan.

(e) Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektifitas kegiatan pembelajaran dan merencanakan berbagai upaya tindak lanjut.

standar proses penilaian pendidikan dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Standar penilaian dilakukan dengan cara:

Sedangkan

didalam

1. Penilaian melalui portofolio (Portofolio)

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada berbagai informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi perkembangan siswa tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.

2. Penilaian Melalui Unjuk Kerja (Performance) Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan atau kinerja siswa dalam melakukan sesuatu. Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil penilaian kemampuan siswa.

Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam

(keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi, dan sebagainya), pemecahan masalah dalam suatu kelompok, partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil, kemampuan siswa menari, kemampuan siswa memainkan alat musik, kemampuan siswa dalam cabang- cabang olah raga, kemampuan siswa

penyajian

lisan lisan

laboratorium, kemampuan siswa mengoperasikan suatu alat, dan sebagainya.

peralatan

3. Penilaian Melalui Penugasan (Proyek/Project) Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan

pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Proyek seringkali melibatkan pencarian data primer dan sekunder, mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan, dan kerjasama dengan orang lain.

Oleh karena itu, proyek sangat bermanfaat bila digunakan untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum untuk segala bidang pembelajaran. Di samping itu, proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas.

4. Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product) Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, 4. Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product) Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar,

Cara ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya, contoh: kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan lain-lain.

5. Penilaian melalui tes tertulis (paper & pen) Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu soal dengan memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan, menjodohkan), dan soal dengan mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, soal uraian).

Fokus Penilaian hasil pembelajaran bahasa inggris di SMP N 1 Pabelan yang termaktub dalam tesis ini merujuk pada Instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 3, IPKG 4 dan IPKG 5) membahas pokok permasalahan diantaranya :

a. Penilaian Kognitif, psikomotorik dan Afektif

Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut,

penekanannya selalu berbeda. Mata pelajaran praktek lebih menekankan

namun

ranah psikomotor, sedangkan mata pelajaran pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afektif.

pada

Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Dalam

lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, yang kadang- kadang direduksi Sedemikian rupa melalui

paradigma paradigma

kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.

jawab,

Penilaian Kognitif, psikomotorik dan afektif tertuang dalam instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 3) tentang penilaian hasil belajar diantaranya : (i) Penilaian pengetahuan (kognitif)

(1) Merencanakan jumlah ulangan harian (UH) dalam program semester. (2) Memiliki penetapan KKM ulangan per semester (UH, UTS, UAS/UKK) (3) Memiliki lembar penilaian yang terdapat kolom perbaikan (remedial) (4) Memiliki daftar nilai yang dinyatakan telah tuntas secara klasikal. (5) Melaksanakan

ulangan harian (tertulis/lisan/kinerja), jumlah nilai sesuai program semester.

(6) Memiliki daftar kumpulan nilai (DKN) yang berisi nilai UH, UTS, UAS/UKK, PT/KMTT, dan nialai akhir (NA).

(7) Memiliki arsip soal UH, UTS, UAS/UKK yang tersusun dengan baik. (ii) Penilaian praktik (psikomotorik)

(1) Merencanakan jumlah penilaian praktik untuk setiap semester. (2) Memiliki penetapan KKM praktik (3) Memiliki lembar penilaian praktik

(rubrik) yang terdapat indikator. (4) Memiliki daftar nilai praktik, jumlah nilai sesuai prencanaan. (5) Memiliki dokumen hasil kegiatan praktik (laporan, karya, dll). (6) Memiliki dokumen soal ulangan tengah semester (UTS). (iii) Penilaian sikap (afektif) (1) Merencanakan teknik pelaksanaan

untuk penilain sikap. (2) Mengembangakan instrumen pengu- kuran ranah afektif/sikap (instrumen sikap, instrumen minat, instrumen konsep diri, instrumen nilai, atau instrumen moral).

(3) Memiliki daftar nilai sikap, nilai berasal dari lembar penilaian (rubrik) atau instrumen pengukuran ranah afektif.

(4) Memiliki agenda/catatan perkem- bangan pribadi siswa terkait dengan kemajuan/kesulitan belajar selama proses pembelajaran.

(5) Memiliki dokumen soal ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (UAS/UKK).

b. Analisa penilaian hasil belajar menyangkut penilaian kognitif dan psikomotorik.

Mengacu pada instrumen penilaian kinerja

analisis nilai pengetahuan (kognitif) menyangkut analisis hasil penilaian ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan kenaikan kelas (UKK), daftar siswa yang sudah dan belum tuntas (pencapaian KKM) pada setiap kegiatan analisis, dan memiliki catatan tentang pencapaian IPK khsusnya bagi siswa yang belum mencapai KKM. Sedangkan analisis nilai praktik (psikomotorik) meliputi analisis hasil penilaian praktik harian (UH), analisis hasil penilaian praktik tengah semester (UTS), analisis hasil penilaian praktik akhir semester (UAS) dan penilaian praktik kenaikan kelas (UKK), Memiliki daftar siswa yang sudah dan belum tuntas (pencapaian KKM) pada setiap kegiatan analisis dan Memiliki catatan tentang pencapaian IPK khususnya bagi siswa yang belum mencapai KKM.

guru

(IPKG-4)

c. Program tindak lanjut menyangkut penilaian remidial dan pengayaan. Sebagaimana

termaktub dalam dokumen IPKG 5 tentang instrumen tindak lanjut pembelajaran diantaranya Komponen Perbaikan (remedial) memiliki daftar sisiwa yang mengikuti program perbaikan, memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum termaktub dalam dokumen IPKG 5 tentang instrumen tindak lanjut pembelajaran diantaranya Komponen Perbaikan (remedial) memiliki daftar sisiwa yang mengikuti program perbaikan, memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum

perbaikan (RPPPb), melaksanakan

pembelajaran remedial (remedial teaching), memiliki soal ulangan perbaikan, melaksanakan ulangan perbaikan/ tes ulang dan memiliki daftar nilai hasil ulangan perbaikan. Sedangkan komponen pengayaan (enrichment) Memiliki daftar siswa yang mengikuti program pengayaan, memiliki daftar kompetensi/ indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program pengayaan, menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran

pengayaan (RPPPy), melaksanakan

pembelajaran pengayaan (enrichment teaching), memilki dokumen hasil program pengayaan (portofolio), dan memiliki nilai hasil penilaian pengayaan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 18

3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 136

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 10

BAB II KERANGKA TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi KTSP dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 9