Definisi Operasional Variabel

2. Variabel Independen

a. Profitabilitas

Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Salah satu analisis yang digunakan dalam menentukan profitabilitas adalah analisis tingkat pengembalian atas aset yang dimiliki (Return On Assets). Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan return on asset yang merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah aset perusahaan sebagaimana dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008).

(ROA) =

(1)

b. Leverage

Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan akibat utang yang tinggi. Kesulitan keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.

Struktur keuangan suatu perusahaan dapat digambarkan dengan leverage yang mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan (Hilmi

commit to user

equity ratio (DER). Pengukuran rasio leverage ini sesuai dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008).

(DER) =

(2)

c. Likuiditas

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Salah satu cara untuk mengukur likuiditas adalah dengan mengukur ketersedian kas untuk membayar kewajiban lancar.

Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek yang jatuh tempo dengan uang tunai atau kas yang dikumpulkan. Rasio likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio, sebagaimana penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) serta Hilmi dan Ali (2008). Current ratio adalah perbandingan aktiva lancar dan hutang lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek (Suharli dan Rachpriliani, 2006).

Curent ratio =

(3)

commit to user

Size perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki atau total penjualan yang diperoleh. Size perusahaan dalam penelitian ini didasarkan pada jumlah total aktiva (total asset). Ukuran Perusahaan (Size) diukur dari jumlah total aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan penelitian Almilia dan Setiady (2006) dan Hilmi dan Ali (2008).

e. Good Corporate Governance

Dalam penelitian ini, good corporate governance diproksikan dengan komposisi dewan komisaris independen. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring (terkait dengan agecy theory ) dan pengendalian internal agar tercipta perusahaan yang good governance . Komposisi dewan komisaris independen dihitung dengan presentase jumlah komisaris independen atas jumlah total dewan komisaris yang ada di perusahaan sesuai dengan penelitian Savitri (2010).