Prosedur Penelitian

F. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi dan wawancara terhadap guru matematika dan siswa di sekolah tempat penelitian berlangsung, yaitu MA Negeri 2 Palembang;

b. Melakukan konsultasi dengan guru matematika di sekolah tersebut dan dosen pembimbing;

c. Menyusun dan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman kegiatan pembelajaran;

d. Menyusun instrumen penelitian yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing;

e. Menyusun soal tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran, dengan rincian sebagai berikut:

1) Metode Penyusunan Perangkat Tes Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah-langkah; menentukan waktu untuk pelaksanaan tes, menentukan jumlah soal, menentukan tipe soal, dan memvalidasi soal.

2) Uji Coba Perangkat Tes Perangkat tes diujicobakan dengan menggunakan pendapat para ahli kemudian dilakukan uji coba kepada sampel penelitian yang telah 2) Uji Coba Perangkat Tes Perangkat tes diujicobakan dengan menggunakan pendapat para ahli kemudian dilakukan uji coba kepada sampel penelitian yang telah

3) Analisis Perangkat Tes

a) Validitas “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”(Sugiyono,2013:173). Dalam penelitian ini, pengujian validitas instrumen yang akan digunakan adalah jenis validitas konstruk.

Noor (2014:177) menyebutkan bahwa validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Artinya validitas ini merupakan analisis kuesioner untuk mengetahui seberapa valid hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Secara teknis, pengujian validitas konstruk dapat dibantu dengan menggunakan kisi- kisi instrumen yang terdiri dari variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur, dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.

Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Sedangkan untuk mengukur validitas soal tes, teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:

(Arikunto, 2012:87)

Keterangan

: r xy = koefisien validitas soal

= banyaknya sampel

X = skor butir soal

= skor total Setelah nilai r xy diperoleh, selanjutnya bandingkan dengan

nilai r tabel korelasi product moment dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Jika r hitung ≥r tabel maka data tersebut valid

(2) Jika r hitung <r tabel maka data tersebut tidak valid

Tabel 4 Intrepretasi Validitas r xy

Nilai r xy

Keterangan

0,90 - 1,00

Validitas sangat tinggi

0,70 - 0,90

Validitas tinggi

0,40 - 0,70

Validitas sedang

0,20 - 0,40

Validitas rendah

0,00 - 0,20

Validitas sangat rendah

Tidak valid

b) Reliabilitas Di dalam buku Arikunto (2012:74), kata reliabilitas diambil dari kata reliability yang berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas, salah satunya dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: b) Reliabilitas Di dalam buku Arikunto (2012:74), kata reliabilitas diambil dari kata reliability yang berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas, salah satunya dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

r 11 = reliabilitas tes

= banyaknya item soal

𝑖 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝑡 = jumlah dari hasil kali antara p dan q

Setelah diperoleh nilai r 11 , kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria:

(a) Jika r 11 >r tabel maka data tersebut reliabel (b) Jika r 11 ≤r tabel maka data tersebut tidak reliabel

Tabel 5 Intrepretasi Derajat Reliabilitas

Nilai Keterangan

0,90 - 1,00

Sangat tinggi

Sangat rendah

f. Mempersiapkan “kartu bicara” sebanyak dua kali lipat jumlah siswa di dalam kelas eksperimen.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penelitian dilakukan di kedua kelas, kelas kontrol dan kelas eksperimen. Di kelas kontrol, peneliti memberikan pembelajaran dengan metode konvensional, yang biasa dilakukan oleh sekolah. Sedangkan untuk kelas eksperimen, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe time a. Penelitian dilakukan di kedua kelas, kelas kontrol dan kelas eksperimen. Di kelas kontrol, peneliti memberikan pembelajaran dengan metode konvensional, yang biasa dilakukan oleh sekolah. Sedangkan untuk kelas eksperimen, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe time

1) Peneliti membagi kelompok siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa;

2) Peneliti membagikan dua “kartu bicara” pada masing-masing siswa dan menjelaskan cara kerja “kartu bicara” sebagai berikut: (a) “Kartu bicara” digunakan ketika siswa menyampaikan pendapat,

bertanya, atau memberikan tanggapan; (b) “Kartu bicara” hanya berlaku 30 detik; (c) Setelah selesai berbicara, siswa harus mengembalikan “kartu bicara”

nya kepada peneliti; (d)Setiap kartu bicara mengandung nilai:  Bertanya: Maksimal 10 poin  Menjawab atau menanggapi pertanyaan atau jawaban dengan

jawaban benar: Maksimal 10 poin  Menjawab atau menanggapi pertanyaan atau jawaban dengan jawaban salah: 0 poin  Kelompok yang mendapat poin tertinggi akan mendapat reward di akhir penelitian.

b. Pertemuan pertama, peneliti akan memberikan tes awal atau pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa dan memberikan bahan yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya; b. Pertemuan pertama, peneliti akan memberikan tes awal atau pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa dan memberikan bahan yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya;

d. Pertemuan kelima, peneliti melakukan tes akhir atau posttest untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe time token.

3. Tahap Pelaporan

Setelah diperoleh data berupa hasil observasi dan nilai hasil belajar siswa, peneliti kemudian dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh, memberikan pembahasan mengenai kegiatan yang terjadi selama proses penelitian, dan membuat kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan di MA Negeri 2 Palembang.