Hasil Belajar
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan- perubahan di bidang pemahaman, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar siswa, tes atau tugas yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh dari penilaian hasil belajar siswa baik individual maupun kelompok di dalam kelasnya, akan menggambarkan kemajuan yang telah dicapainya selama periode tertentu.
Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran telah diatur dalam firman Allah SWT. surah Al-Baqarah (2: 269) yaitu: Artinya: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). ”(QS Al-Baqarah: 269)
Ayat ini memberikan gambaran bahwa Allah yang menganugerahkan ilmu (al-hikmah) kepada siapa yang dikehendaki.Dalam kegiatan Ayat ini memberikan gambaran bahwa Allah yang menganugerahkan ilmu (al-hikmah) kepada siapa yang dikehendaki.Dalam kegiatan
Hasil belajar merupakan suatu ukuran berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2005:22), hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui pengalaman belajarnya. Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan belajar. Kenyataan menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tidak semudah yang dibayangkan tetapi harus didukung oleh sebuah kemauan dan minat dalam belajar serta program pengajaran yang baik. Sedangkan Menurut Nawawi (Susanto, 2013:5) bahwa hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, baik berupa pemikiran, sikap, maupun keterampilan, yang diperoleh peserta didik setelah menjalani proses pembelajaran yang efektif. Hasil belajar ini, selain digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan guru dalam menyelesaikan tugasnya, mengajar dan membimbing peserta didik, juga sebagai kunci peserta didik untuk bisa atau tidaknya melanjutkan proses pengembangan diri pada jenjang yang lebih tinggi.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut para ahli terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Sobur (2011: 244), secara garis besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak atau individu dibagi dalam dua bagian, yaitu:
a. Faktor endogen atau disebut juga faktor internal, yaitu semua faktor yang berada dalam diri individu meliputi faktor fisik dan psikis. Faktor fisik terdiri dari faktor kesehatan, sedangkan faktor psikis terdiri dari intelegensi atau kemampuan, perhatian dan minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kepribadian.
b. Faktor eksogen atau disebut juga faktor eksternal, yaitu semua faktor yang berada di luar diri individu meliputi faktor keluarga, sekolah, dan faktor lingkungan lain.
Sedangkan menurut Purwanto (2010: 107), faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap individu dapat dilihat pada skema berikut:
Kurikulum 2. Guru
Instrumental
Faktor 3. Sarana/ Prasarana
4. Manajemen
Dalam 1. Fisik
Fisiologi
2. Panca Indera
Psikologi
1. Bakat 2. Minat
3. Kecerdasan 4. Motivasi
5. Kemampuan Kognitif
Faktor-faktor tersebut bukan berarti menjadi kendala untuk individu meningkatkan hasil yang diperolehnya setelah proses pembelajaran berlangsung. Usaha adalah cara yang wajib dilakukan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q. S Ar- Ra’d,(13: 11). Artinya: “….. Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib atau keadaan suatu
kaumsehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri …... “(QS Ar-Ra’d: 11)
Jelas dinyatakan dalam ayat ini bahwa untuk memperoleh sesuatu perlu adanya usaha. Faktor-faktor penyebab kegagalan tidak menjadikan alasan untuk individu menyerah pada keadaan. Terutama dalam bidang pendidikan. Hasil yang diperoleh dapat maksimal jika individu mampu berusaha secara sungguh-sungguh dalam menggapai tujuan pendidikannya, yaitu mendapatkan, memahami, dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperolehnya setelah pembelajaran dilangsungkan.
3. Klasifikasi Hasil Belajar
Tujuan adanya klasifikasi adalah mempermudah segala tujuan yang hendak dicapai. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, klasifikasi adalahpenyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Klasifikasi hasil belajar dapat mempermudah guru dalam mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diadakan proses pembelajaran dan menjadi bahan pertimbangan guru dalam melakukan Tujuan adanya klasifikasi adalah mempermudah segala tujuan yang hendak dicapai. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, klasifikasi adalahpenyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Klasifikasi hasil belajar dapat mempermudah guru dalam mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diadakan proses pembelajaran dan menjadi bahan pertimbangan guru dalam melakukan
Artinya:Mudahkanlah dan janganlah kamu mempersulit. Gembirakanlah dan janganlah kamu membuat mereka lari. (H.R. Bukhari, Kitab al- ’Ilm, No. 67)
Haditsdi atas menjelaskan secara tersirat bahwa Rasulullah SAW. memerintahkan kepada kita untuk mempermudah segala urusan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan pembelajaran dengan cara yang baik. Proses mengelompokkan ini menjadi dasar awal seorang guru mampu mengetahui apa yang diperoleh siswanya setelah proses pembelajaran berlangsung.
Dalam Sistem Pendidikan Nasional, rumusan tujuan pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2005:22).
Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
a. Pengetahuan; kemampuan mengingat bahan yang dipelajari.
b. Pemahaman; kemampuan menangkap pengertian, menerjemahkan, dan menafsirkan.
c. Penerapan atau Aplikasi; kemampuan menggunakan bahan yang telah dipelajari dalam situasi baru dan nyata.
d. Analisis; kemampuan menguraikan, mengidentifikasi, dan mempersatukan bagian yang terpisah, menghubungkan antar bagian guna membangun suatu keseluruhan.
e. Sintesis; kemampuan menyimpulkan, mempersatukan, bagian yang terpisah guna membangun suatu keseluruhan, dan sebagainya.
f. Evaluasi; kemampuan mengkaji nilai atau harga sesuatu, seperti pernyataan atau laporan penelitian yang didasarkan suatu kriteria (Hanafiah dan Suhanah, 2012:21).
Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari aspek:
a. Penerimaan; kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk menerima atau memperhatikan pada suatu perangsang.
b. Jawaban atau Reaksi; keturutsertaan, memberi reaksi, menunjukkan kesenangan memberi tanggapan secara sukarela.
c. Penilaian; kepekatanggapan terhadap nilai atas suatu rangsangan, tanggung jawab, konsisten, dan komitmen.
d. Organisasi; mengintegrasikan berbagai nilai yang berbeda, memecahkan konflik antarnilai, dan membangun sistem nilai, serta pengkonseptualisasian suatu nilai.
e. Internalisasi; proses afeksi individu sehingga memiliki suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikan perilakunya dalam waktu yang lama (Hanafiah dan Suhanah, 2012:21).
Sedangkan ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak dengan aspek:
a. Gerakan Reflex; keterampilan pada gerakan yang tidak sadar.
b. Keterampilan Gerakan Dasar
c. Kemampuan Perseptual; termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
d. Keharmonisan atau Ketepatan
e. Gerakan Keterampilan Kompleks; mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan kompleks.
f. Gerakan Ekspresif dan Interpretatif (Sudjana, 2005: 31).
4. Indikator Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil akhir yang dicapai setelah seorang individu melakukan proses belajar. Proses belajar inilah yang menjadi titik tolak dalam menentukan berhasil tidaknya seorang individu memperoleh dan memahami ilmu pengetahuan. Di dalam Islam, Allah menuntut manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan karena manusia akan dibedakan berdasarkan iman dan ilmu Hasil belajar adalah hasil akhir yang dicapai setelah seorang individu melakukan proses belajar. Proses belajar inilah yang menjadi titik tolak dalam menentukan berhasil tidaknya seorang individu memperoleh dan memahami ilmu pengetahuan. Di dalam Islam, Allah menuntut manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan karena manusia akan dibedakan berdasarkan iman dan ilmu
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..” (QS. Al-Mujadalah:11)
Ayat ini telah menjelaskan bahwa Allah SWT. menghargai dan selalu memotivasi manusia untuk senantiasa menuntut ilmu. Hal ini bertujuan agar manusiamemperoleh kebaikan dan kesuksesan dalam melaksanakan segala sesuatu, terutama dalam kaitannya dengan iman atau kepercayaan dan kehidupan.
Adapun hasil belajar menurut para ahli dikelompokkan sebagai berikut, yaitu menurut Gagne sebagaimana yang dikutip oleh Slameto (2010:15) menyatakan bahwa hasil akhir belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu keterampilan motorik, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan strategi afektif . Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2008:34) bahwa hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran yang meliputi tiga aspek, yaitu: mengetahui (knowing), terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu (doing), melaksanakan yang ia ketahui secara rutin dan konsekuen (being). Menurut Benjamin S. Bloom (Sudjana, 2010:22) bahwa hasil belajar klasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotor domain )
Berdasakan beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar lebih tepat diukur melalui tiga ranah yang disampaikan oleh Benjamin S. Bloom. Dari pendapat tersebut,berikut adalah indikator dari hasil belajar baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dikutip penulis dalam buku Uno (2013: 67):
Tabel 1 Indikator Hasil Belajar
Domain Kategori Jenis
Kemampuan
Kata Kerja Operasional
Menantang/Tantangan,
Mengikuti, Penerimaan Menjawab,
Melaporkan, Partisipasi
Perintah
Menyesuaikan diri,
Ikut serta secara aktif
Membawakan, Afektif
Di Laboratorium
Dalam diskusi
Mendiskusikan,
Dalam kelompok
Menyelesaikan
Menerima suatu hal..
Menunjukkan, Penilaian/Penentuan
Misalnya:
Melaksanakan, Sikap
Karya seni
Sumbangan ilmu
Menyatakan pendapat,
Pendapat
Mengikuti, Memilih,
Bersikap (Positif atau
Ikut serta,
Membentuk sistem
Merumuskan,
Membagi, Organisasi
nilai
Menangkap relasi
Mendukung,
antara nilai
Mengintegrasikan,
Bertanggung jawab
Menghubungkan,
Mengintegrasi nilai
Menyusun, Menyempurnakan, Mempertahankan, Memodifikasi
Kepercayaan diri
Memperlihatkan,
Mempraktikkan, Pembentukan Pola
Disiplin pribadi
Kesadaran
Melayani, Membuktikan,
Mempertimbangkan
Bertahan,
Melibatkan diri
Mempertimbangkan Menyusun/Menata, Mendefinisikan, Menyalin,
Mengetahui...... Misalnya:
Menunjuk (Nama Benda), Mendaftar,
Menghafalkan, Menyebutkan,
Aturan Urutan
Mengurutkan, Mengenal,
Metode
Menghubungkan, Mengingat Kembali, Mereproduksi
Menerjemahkan Menafsirkan Memperkirakan Menentukan...... Misalnya:
Mendiskusikan, Menjelaskan,
Mengungkapkan, Kognitif
Memahami.......
Mendefinisikan, Pemahaman
Melaporkan, mengakui,
Kaitan
Menjatuhkan, Mengkaji ulang, Memilih,
Mengartikan/
Menyatakan, Mengintrepretasikan... Menerjemahkan Misalnya: Tabel Grafik Bagan Memecahkan masalah Menerapkan,
Memilih,
Membuat Bagan dan Grafik
Mendemonstrasikan, Mendramatisir,
Mengerjakan, Membuat Ilusi,
Metode/Prosedur Konsep
Mengintepretasikan, Mengoperasikan,
Kaidah Prinsip
Melatih, Menyusun jadwal,
Membuat sketsa, Memecahkan Menganalisa, Menghitung,
Mengenali kesalahan
Mengkategorikan,
Membandingkan, Analisis
Membedakan.......
Misalnya:
Membuat diagram,
Fakta
Membedakan,
Intepretasi Data
Menguji,
Kesimpulan
Mencoba, Membuat lain (dari yang lain)
Mengatur komposisi,
Menciptakan, Sintesis
Kerangka Teoritis
Program kerja
Menulis
Menilai berdasarkan norma internal dan
Membuat argumentasi,
Hasil Karya Seni
Memilih,
Mutu Karangan
Membandingkan,
Mutu Ceramah
Mempertahankan, Evaluasi
Menganggap, Memutuskan,
Mempertimbangkan....
Memberi nilai (score),
Misalnya:
Mendukung,
Baik buruk
Mengevaluasi
Pro kontra Untung rugi Menafsirkan
Memilih,
Membedakan, Persepsi
rangsangan
Peka terhadap
Menghubungkan Memulai,
Bereaksi, Kesiapan
Berkonsentrasi
Mempersiapkan, Psikomotor
Menyiapkan diri
(Fisik dan Mental)
Menanggapi, Mempertunjukkan Mempraktikkan, Memainkan, Mengikuti,
Gerakan Terbimbing
Meniru contoh
Mengerjakan, Membuat, Memperlihatkan
Gerakan Mekanisme
Berketerampilan
Mengoperasikan,
Berpegang pada pola
Membangun, Memperbaiki, Melaksanakan, Menyusun, Mengatur, Mendemonstrasikan, Menangani
Memperbaiki, Respon yang
Misalnya:
Mengerjakan, Kompleks
Menangani Mengubah,
Penyesuaian dan
Mengadaptasi, Keaslian
Menyesuaikan diri
Bervariasi
Mengatur kembali, Membuat variasi
Dari penjelasan beberapa indikator hasil belajar mengenai ranah afektif dan kognitif, yang diterapkan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar pada kategoripenerimaan, partisipasi, dan penilaian untuk ranah afektif dan pengetahuan, pemahaman serta aplikasi untuk ranah kognitif.