Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

III - 12 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 dapat ditutupi oleh total aset ataupun oleh modal Pemerintah Kabupaten Jombang. Rata-rata umur piutang Pemerintah Kabupaten Jombang menunjukkan penurunan, yaitu dari 3,01 hari pada tahun 2011 menjadi 3 hari pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang semakin baik karena mampu melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas hanya dalam waktu 3 hari pada tahun 2012.

3. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, belanja serta pembiayaan APBD. Pengelolaan keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah. Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mencantumkan bahwa sumber penerimaan daerah terdiri atas: 1 Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2 Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak yang terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan PPh Perorangan, Sumber Daya Alam SDA; Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; dan 3 Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah KabKota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan peneriman pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya SiLPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah DCD, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui: 1 Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; 2 Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan Daerah; 3 Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara III - 13 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan 4 Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah, yaitu: a. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah, melalui: o Koordinasi yang intensif dengan SKPD dan instansi terkait, peningkatan sosialisasi dan penyuluhan, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan pengawasan serta penyederhanaan proses administrasi pemungutan. Beberapa upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian target pendapatan daerah; o Meningkatkan kualitas layanan publik yang lebih efektif dan maksimal, sehingga masyarakat merespon secara positif produk layanan publik yang ditawarkan ke masyarakat; o Meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur prasarana dan sarana umum yang mampu menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan daerah, khususnya PAD; o Melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin dan berjenjang, mulai dari tingkat bawah sampai atas, dalam pemungutan terhadap wajib pajak dan wajib retribusi, serta penerapan sanksi yang efektif bagi wajib pajak maupun wajib retribusi yang melanggar aturan; o Meningkatkan pengendalian terhadap data base potensi pajak dan retribusi dengan melakukan pembentukan tim intensifikasi PAD, melakukan pemeliharaan dan update data wajib pajakretribusi daerah dan pendataan bagi wajib pajakwajib retribusi baru, dan Memperluas basis pajak daerah dan retribusi daerah o Mengoptimalkan kinerja BUMDPerusahaan Daerah untuk memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah; o Mengevaluasi Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disesuaikan seiring dengan perkembangan peraturan dan pembangunan, agar dalam pelaksanaannya lebih efisien dan efektif, serta sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan memperhatikan kemampuan masyarakat wajib pajak daerah maupun wajib retribusi daerah; III - 14 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 o Memberikan insentif kepada instansi pemungut pajak dan retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; o Melakukan penertiban atau penegakan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah dengan memberikan teguran secara lisan dan tertulis pada wajib pajak atau wajib retribusi yang tidak kooperatif; o Melakukan secara intensif pendataan aset daerah dan legalisasi kepemilikan aset daerah, guna tertib administrasi aset daerah dan sebagai dasar pemanfaatan aset daerah; o Mengintensifkan pemanfaatan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal idle untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga; b. Melakukan persiapan secara bertahap, baik dari sisi sarana dan prasarana, sumberdaya manusia maupun kelembagaan, terkait dengan pendaerahan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan pada tahun 2014; c. Meningkatkan koordinasi, informasi dan pelaporan pendapatan daerah kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dengan memberikan dukungan data yang cepat, tepat dan akurat, sehingga diperoleh dana perimbangan maupun dana lain sesuai kebutuhan daerah; d. Melakukan kerjasama dengan investor sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam rangka membuka lapangan kerja yang mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah. Selanjutnya, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa setiap penganggaran harus berbasis kinerja Performance Based Budgeting. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada pemenuhan belanja belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung dipergunakan untuk belanja gaji dan tunjangan, III - 15 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung diarahkan pada: a. Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi daerah; b. Menjamin ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara memadai bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan fokus pembiayaan secara proporsional; c. Menjamin ketersediaan pendanaan, khususnya untuk membiayai program pembangunan yang memiliki potensi besar bagi penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan; d. Meminimalkan resiko fiskal, sehingga kesinambungan anggaran daerah dapat terjamin; e. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran.

4. Proporsi Penggunaan Anggaran