III - 8 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2. Neraca Daerah
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan
salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak
hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang- undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber- sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif.
Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang selama kurun waktu 2009-2012 mengalami tingkat pertumbuhan yang positif
dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Tabel III.2 dan dapat dijelaskan secara rinci, sebagai berikut:
Tabel 3.4 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012 No.
Uraian Rata-rata Pertumbuhan
1. ASET
4,87 1.1.
ASET LANCAR 33,21
1.1.1. Kas
37,61 1.1.2.
Piutang 5,97
1.1.3. Persediaan
37,66 1.2.
ASET TETAP 3,10
1.2.1. Tanah
0,14 1.2.2.
Peralatan dan mesin 12,51
1.2.3. Gedung dan bangunan
6,13 1.2.4.
Jalan, irigasi, dan jaringan 1,55
1.2.5. Aset tetap lainnya
1,29 1.2.6.
Konstruksi dalam pengerjaan 5.772,64
1.3. ASET LAINNYA
1.3.1. Tagihan penjualan angsuran
- 1.3.2.
Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah
32,54 1.3.3.
Kemitraandengan pihak kedua -
1.3.4. Aset tak berwujud
471,41 1.3.5.
Aset Lain-lain 72,41
JUMLAH ASET DAERAH 4,87
2. KEWAJIBAN
60,09
III - 9 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
No. Uraian
Rata-rata Pertumbuhan
2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
60,09 2.1.1.
Utang perhitungan pihak ketiga 376,13
2.1.2. Uang muka dari kas daerah
- 2.1.3.
Pendapatan diterima di muka -
2.1.4. Utang Jangka Pendek Lainnya
80,04 3.
EKUITAS DANA 4,84
3.1. EKUITAS DANA LANCAR
33,42 3.1.1.
SILPA 38,70
3.1.2. Cadangan piutang
5,97 3.1.3.
Cadangan persediaan 37,66
3.1.4. Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek 80,04
3.1.5
Pendapatan yang ditangguhkan 2,24
3.2. EKUITAS DANA INVESTASI
3,50 3.2.1.
Diinvestasikan dalam asset tetap 3,10
3.2.2. Diinvestasikan dalam asset lainnya
1.663,75 3.2.3.
Diinvestasikan Dalam
Investasi Jangka Panjang
19,98 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
DANA 4,87
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah daerah,
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu,
serta dapat diukur dalam uang. Selama kurun waktu 2009-2012, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Pemerintah Kabupaten
Jombang mencapai 4,87 yang berarti bahwa jumlah aset Pemerintah Kabupaten Jombang meningkat sebesar 4,87 setiap tahun.
Aset daerah terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Pertumbuhan rata-rata aset lancar mencapai 33,21. Tingginya
pertumbuhan aset lancar ini menunjukkan bahwa kondisi aset Pemerintah Kabupaten Jombang berada pada kondisi yang sehat.
Sedangkan untuk aset tetap, rata-rata pertumbuhannya mencapai 3,10. Aset tetap tersebut berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana
mobilitas dan peralatan kantor yang dipergunakan untuk pelayanan kepada masyarakat dan menunjang kelancaran tugas pemerintahan.
III - 10 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kinerja peningkatan asset daerah tidak hanya dari penambahan atau mutasi asset hasil pembelian tiap tahun, tetapi juga dari hasil identifikasi
aset daerah yang belum memiliki legalitas, sehingga belum dapat dimasukkan dalam neraca daerah.
Kewajiban, baik
jangka pendek
maupun jangka
panjang, memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak
ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau
tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan
datang. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu 3 tahun 2010-2012 dengan rata-rata sebesar 60,09 yang didominasi oleh
utang perhitungan pada pihak ketiga. Tingginya rata-rata kewajiban ini menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang selama kurun waktu
tersebut belum optimal dalam melaksanakan kewajiban finansial jangka pendek yang cukup tinggi.
Ekuitas dana yang meliputi ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana cadangan, merupakan selisih antara aset
dengan kewajiban pemerintah daerah. Ekuitas Dana Pemerintah Kabupaten Jombang selama kurun waktu 3 tahun mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 4,84, yang berarti bahwa ekuitas dananya terbilang cukup. Berdasarkan data tersebut, maka dapat
digambarkan analisis rasio keuangan Kabupaten Jombang sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.5 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Jombang Tahun 2011-2012
No. Uraian
2011 2012
1. Rasio lancar current ratio
16,42 32,06
2. Rasio quick quick ratio
15,41 30,28
3. Rasio total hutang terhadap total asset
0,003 0,002
4. Rasio hutang terhadap modal
0,003 0,002
5. Rata-rata umur piutang
3,01 3,00
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah dapat diketahui berdasarkan analisis rasio atau perbandingan antara
kelompokelemen laporan keuangan yang satu dengan kelompok yang
III - 11 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
lain. Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio utang. Rasio likuiditas terdiri rasio
lancar current ratio, rasio kas cash ratio dan rasio cepat quick ratio. Sedangkan rasio lancar current ratio adalah rasio standar untuk menilai
kesehatan organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah pemerintah daerah memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo.
Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu.
Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Kabupaten Jombang selama kurun waktu tahun 2010-2012 mempunyai nilai lebih
dari 1 satu, yang berarti bahwa pemerintah daerah Kabupaten Jombang dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun
2011 mencapai 16,42 yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Kabupaten Jombang adalah 16,42 kali lipat bila dibandingkan dengan
kewajiban yang jatuh tempo dan naik mencapai 32,06 pada tahun 2012. ini berarti setiap Rp.1 hutang, pemerintah Pemerintah Daerah
mempunyai Rp. 16,42 aktiva lancar pada tahun 2011 dan Rp.32,06 pada tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan
Pemerintah Daerah sangat likuid. Sama seperti halnya rasio lancar, rasio quick quick ratio
Pemerintah Kabupaten Jombang juga mempunyai nilai yang baik, yaitu mencapai 15,41 pada tahun 2011 dan menjadi 30,28 pada tahun 2012.
Rasio quick merupakan salah satu ukuran likuiditas terbaik, karena mengindikasikan
apakah pemerintah
daerah dapat
membayar kewajibannya dalam waktu dekat yang mengurangkan persediaan pada
total aset lancar. Meskipun Persediaan masuk dalam kategori aset lancar, namun memerlukan tahap untuk menjadi kas. Apalagi persediaan
di pemerintah daerah bukan merupakan barang dagangan, sehingga sebagai faktor pengurang dalam aset lancar pada saat penghitungan quick
ratio. Rasio solvabilitas, yaitu perbandingan total aset dengan total utang,
dapat digunakan untuk melihat kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
jangka panjang. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata rasio total kewajiban terhadap total aset dan rasio kewajiban terhadap modal
adalah 0,003 pada tahun 2011 dan 0,002 pada tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa total kewajiban Pemerintah Kabupaten Jombang
III - 12 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
dapat ditutupi oleh total aset ataupun oleh modal Pemerintah Kabupaten Jombang.
Rata-rata umur
piutang Pemerintah
Kabupaten Jombang
menunjukkan penurunan, yaitu dari 3,01 hari pada tahun 2011 menjadi 3 hari pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah
Kabupaten Jombang semakin baik karena mampu melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas hanya dalam waktu 3 hari pada tahun
2012.
3. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu