Letak dan Kondisi Geografis Potensi Bahan Galian Potensi Energi

RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2014-2019 Hal. II - 2 No. Kecamatan Luas Wilayah Ha TNKS Ha Lahan Budidaya dan lainnya Ha 9. Air Hangat Timur 18.229 5,477 11.479,360 5,766 6.749,64 5,05 10. Depati VII 2.913 0,875 551,010 0,277 2.361,99 1,77 11. Sitinjau Laut 5.807 1,745 1.996,600 1,003 3.810,40 2,85 12. Danau Kerinci 22.626 6,799 16.872,300 8,475 5.753,70 4,30 13. Keliling Danau 36.484 10,963 23.412,920 11,760 13.071,08 9,78 14. Bukit Kerman 21.294 6,398 10.336,590 5,192 10.957,41 8,19 15. Gunung Raya 34.763 10,445 16.105,300 8,090 18.657,70 13,95 16. Batang Merangin 47.646 14,317 31.534,590 15,839 16.111,41 12,05 Total 332.842 100,00 199.088,48 100,00 133.715,52 100,00 Sumber : RTRW Kab. Kerinci Tahun 2012-2032 Dari sisi administrasi wilayah, Kabupaten Kerinci berbatasan langsung dengan beberapa provinsi, kabupaten dan kota, yaitu: a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dan Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu: c. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. d. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten yang secara administrasi wilayah menjadi bagian dari wilayah Pemerintahan Provinsi Jambi, dimana secara astronomis berada diperlintasan transportasi darat utama yang menghubungkan antara Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatera Barat. Sementara itu, dari aspek geografis Kabupaten Kerinci terletak diantara 01°41’ Lintang Selatan sampai dengan 02°26’ Lintang Selatan dan diantara 101°08’ Bujur Timur sam pai dengan 101°40’ Bujur Timur. Selain itu, secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan yang bergelombang halus sampai perbukitan sedang dan pergunungan. Dari bentuk morfologi dan penyebaran batuannya terlihat ke arah Utara akan dijumpai morfologi yang lebih tinggi yaitu morfologi perbukitan bergelombang sampai pergunungan, yang diikuti dengan variasi dan berbagai jenis batuan. Sedangkan kearah Selatan dijumpai morfologi dataran rendah dengan jenis batuan yang relatif sejenis. RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2014-2019 Hal. II - 3

2.1.1.3. Topografi

Secaratofografi, wilayah Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan yaitu terletak di gugus Bukit Barisan dengan bentangan wilayah dari Gunung Kerinci sampai ke Gunung Raya, yang berada pada ketinggian 500-3805 m dpl, yang beriklim tropfis dan berhawa sejuk, dengan suhu rata-rata berkisar 22 derajat Celcius, serta memiliki karakteristik wilayah yang bergelombang, dengan dominasi perbukitan dan membentuk enclave yang sangat luas, yang sebahagian besarnya ditutupi hutan lebat yang alami. Sementara dari kondisi dilapangan, secara topografi Kabupaten Kerinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.1.1.3.1. Ketinggian Lahan

Ketinggian lahan di wilayah Kabupaten Kerinci bervariasi, berupa perbukitan dan pegunungan. Sekitar 45,89 persen wilayah terletak pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl dengan luas 152.757 Ha, sekitar 0,25 persen wilayah atau seluas 848 Ha berada pada ketinggian diatas 2.500 mdpl, dan sekitar 1,06 persen wilayah atau seluas 3.535 Ha berada antara 0-500 mdpl.

2.1.1.3.2. Kemiringan

Lahan Wilayah Kabupaten Kerinci memiliki 5 klasifikasi lereng, yakni Wilayah datar dengan kemiringan lebih kecil dari 8 persen, wilayah dengan kemiringan 8-15 persen, wilayah bergelombangberbukit dengan kemiringan 15-25 persen, wilayah cukup curam dengan kemiringan 25-40 persen, dan wilayah curam dengan kemiringan lebih besar dari 40 persen. Sekitar 35,53 persen atau hampir separuh wilayah Kabupaten Kerinci merupakan dataran bergelombang dengan kemiringan 15-25 persen. Sedangkan untuk wilayah datar dan relatif datar hanya mencapai 26,55 persen sampai dengan 24,75 persen terdiri dari kemiringan lebih kecildari 8 persen dan 8-15 persen. Rincian data tentang klasifikasi lereng di Kabupaten Kerinci, dapat terlihat sebagaimana pada tabel 2.2 dibawah ini. Tabel 2.2. Klasifikasi Lereng Wilayah Kabupaten Kerinci Tahun 2015 No. Kecamatan Klasifikasi Lereng Luas Ha 8 8-15 15-25 25-40 40 1. Gunung Tujuh 5.453 3.016 4.923 1.647 890 2. Kayu Aro 6.236 2.665 1.696 529 388 3. Kayu Aro Barat 5.311 7.419 7.526 361 13 4. Gunung Kerinci 5.452 9.225 11.988 4.007 - 5. Siulak 2.650 3.964 5.938 1.733 - 6. Siulak Mukai 9.621 5.723 8.789 3.207 86 7. Air Hangat Barat 876 129 409 - - 8. Air Hangat 4.350 4.408 9.706 2.569 48 9. Air Hangat Timur 2.866 5.014 7.177 2.839 344 10. Depati VII 1.498 995 401 5 - RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2014-2019 Hal. II - 4 No. Kecamatan Klasifikasi Lereng Luas Ha 8 8-15 15-25 25-40 40 11. Sitinjau Laut 3.052 493 2.085 172 - 12. Danau Kerinci 5.428 2.591 10.218 4.252 124 13. Keliling Danau 8.349 10.027 10.427 6.496 1.165 14. Bukit Kerman 7.782 4.540 6.769 2.436 - 15. Gunung Raya 12.992 8.516 9.637 4.657 86 16. Batang Merangin 6.406 13.594 20.507 5.651 88 Jumlah 88.328 82.325 118.202 40.566 3.235 Sumber : RTRW Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2032 2.1.1.4. Geologi Secara geologi, struktur dan karakteristik Kabupaten Kerinci berada dalam sistem patahan sesar Sumatera yaitu sesar semangko yang membelah pulau Sumatera menjadi dua bagian mulai dari Lampung sampai Aceh. Sebagian besar 98,44 persen wilayah Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan yang membentang dari Gunung Kerinci sampai Gunung Raya yang berada pada ketinggian 500 mdpl-3.805 mdpl merupakan bagian dari bukit barisan. Kemudian sekitar 81,22 persen wilayah terletak pada ketinggian di atas1.000 m dpl. Selain itu Kabupaten Kerinci terletak di daerah dataran rendah 500- 1.000 m dpl seluas 72.246 Ha 17,20 persen berketinggian antara 500-1.000 m dpl, dengan rata-rata curah hujan pertahun yang cukup tinggi. 2.1.1.5. Klimatologi Kondisi klimatologis di Kabupaten Kerinci diantaranya curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografis dan perputaran arus udara. Selama periode tahun 2011-2015, curah hujan tahunan di Kabupaten Kerinci relatif sedang hingga tinggi. Hal ini yang menyebabkan rata-rata suhu 22 C- 23 C dengan kelembaban tertinggi pada 82,0 dan terendah 76,0 serta tekanan udara berada pada kisaran tertinggi 1.017,4 mb dan terendah pada 923,2 mb. Rincian data klimatologi Kabupaten Kerinci dalam 5 lima tahun terakhir, dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel 2.3. Data Klimatologi Kabupaten Kerinci Tahun 2011-2015 Uraian Rata-Rata 2011 2012 2013 2014 2015 Suhu °C  Maksimum 28,2 28,4 28,5 29,1 29,5  Minimum 17,6 18,0 18,6 18,4 17,0  Rata-Rata 21,9 22,3 22,6 22,5 22,6 Kelembaban Relatif 76,0 82,0 81,0 82,0 81,0 Tekanan Udara mb 1.015,4 923,8 923,2 1016,4 1017,4 Kecepatan Angin knot 8,5 7,0 7,0 6,0 7,0 Curah Hujan mm3 120,3 142,3 121,1 112,6 151,1 Sumber: Kerinci Dalam Angka Tahun 2011-2015 RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2014-2019 Hal. II - 5 2.1.1.6. Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan suatu wilayah merupakan perwujudan fisik dari semua kegiatan sosial ekonomi penduduk. Pengenalan pola penggunaan lahan ini sangat diperlukan, baik untuk memperoleh gambaran mengenai potensi daerah maupun untuk mengetahui pola distribusi kegiatan sosial ekonomi serta intensitas penggunaan lahan dan berbagai kegiatan yang ada. Lahan di Kabupaten Kerinci sesuai fungsinya terdiri dari kawasan lindung yaitu kawasan yang termasuk ke dalam areal Taman Nasional Kerinci Seblat dengan luas mencapai 199.088,480 Ha 59,81 persen dari total luas wilayah Kabupaten Kerinci dan sisanya sekitar 40,19 persen merupakan kawasan budidaya yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumber daya manusia dan sumberdaya buatan. Adapun jenis dan luas kawasan budidaya di Kabupaten Kerinci, dapat dilihat sebagaimana data yang terdapat dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.4. Kawasan Budidaya di Kabupaten Kerinci Tahun 2015 Nama Kawasan Luas Ha A. Kawasan Hutan Produksi 1. Kawasan HutanTaman Rakyat HTR 2. Kawasan Hutan Produksi Pola Partisipasi Masyarakat HP3M 8.322,19 17.344,15 8,84 16,74 B. Kawasan Hutan Rakyat 1.201,81 0,25 C. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 1. Kawasan Pertanian Lahan Basah 2. Kawasan Pertanian Lahan Kering 13.514,35 25.391,10 7,40 18,95 D. Kawasan Hortikultura 21.901,65 17,53 E. Kawasan Perkebunan 39.589,18 28,37 F. Kawasan Perikanan 4.611 0,16 G. Kawasan Permukiman 2.672 1,75 Jumlah 133.715,52 100 Sumber: RTRW Kab. Kerinci Tahun 2012-2032 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Potensi pengembangan wilayah terkait dengan kawasan budidaya yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 24 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Kerinci Tahun 2012 -2032, diidentifikasi atas beberapa potensi, yaitui wilayah yang memiliki potensi sebagai kawasan Bahan Galian; ii potensi sebagai kawasanenergi; iii potensi sebagai kawasan pariwisata; iv potensi sebagai kawasan pertanian; v potensi sebagai kawasantanaman pangan; vi potensi sebagai kawasan tanaman holtikultura; vii potensi sebagai kawasan perkebunan; viii potensi sebagai kawasan peternakan; ix potensi sebagai kawasan perikanan; dan x potensi sebagai kawasan industri. RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2014-2019 Hal. II - 6

2.1.2.1. Potensi Bahan Galian

Potensi Sumberdaya Alam di Kabupaten Kerinci dapat digolongkan ke dalam golongan bahan galian industri dan bahan galian golongan A meliputi 22 jenis bahan galian dimana keberadaan sumberdaya yang ada masih pada tahap Sumberdaya Hipotetik.

2.1.2.2. Potensi Energi

Potensi energi yang cukup dominan di Kabupaten kerinci saat ini adalah potensi air dan potensi Panas Bumi. Potensi panas bumi gheothermal ini berada di Kecamatan Gunung Raya dan Air Hangat. Kapasitas energi listrik yang dihasilkan di Kecamatan Gunung Raya diperkirakan mencapai lebih kurang 200 Mega Watt. Potensi energi panas bumi ini belum dimanfaatkan secara maksimal, mengingat dua pertiga dari seluruh potensi yang ada lokasinya berada dalam kawasan hutan dan hanya sekitar sepertiganya yang berada diluar kawasan hutan. Potensi air yang dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA berada di Kecamatan Batang Merangin, yaitu PLTA Kerinci dengan kapasitas 2 x 175 Mega Watt. Selain itu, ada beberapa potensi air lainnya yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan di Kabupaten Kerinci antara lain : a. Air Terjun Telun Berasap di Kecamatan Gunung Tujuh dengan kapasitas mencapai 6 Mega Watt; b. Air Terjun Pancuran Tujuh di Kecamatan Siulak dengan kapasitas mencapai 4,5 Mega Watt sampai dengan 6 Mega Watt; c. Air Terjun Sungai Medang di Kecamatan Air Hangat Timur dengan kapasitas mencapai 2 Mega Watt sampai dengan 3 Mega Watt; d. Air Terjun Pancuran Rayo di Kecamatan Keliling Danau dengan kapasitas mencapai 2 Mega Watt sampai dengan 3,2 Mega watt; e. Air Terjun Bedeng IV di Kecamatan Batang Merangin dengan Kapasitas mencapai 1,5 Mega Watt sampai dengan 2 Mega Watt; f. Air Terjun Batu Namura di Kecamatan Batang Merangin dengan kapasitas mencapai 5 Mega Watt sampai dengan 6,2 Mega Watt.

2.1.2.3. Potensi Pariwisata