Diskolorisasi ekstrinsik Diskolorisasi gigi

h Iatrogenik Diskolorisasi dapat terjadi pada kasus endodontik dimana saluran akar tidak diirigasi dengan baik sebelum penutupan saluran akar atau preparasi kavitas akses yang tidak adekuat sehingga jaringan pulpa koronal tidak disingkirkan secara menyeluruh. Darah dan sisa jaringan nekrotik yang tertinggal dalam kamar pulpa dapat menyebabkan diskolorisasi coklat atau hitam. 28

2.3.1.2 Diskolorisasi ekstrinsik

Diskolorisasi ekstrinsik adalah perubahan warna gigi yang terjadi pada permukaan enamel gigi. Diskolorisasi ekstrinsik dapat terjadi akibat pigmen warna yang melekat pada pelikel sehingga menghasilkan stain, atau dapat juga terjadi akibat interaksi kimia yang terjadi pada permukaan gigi. Seringkali stain ekstrinsik ini dapat dieliminasi dengan pembersihan permukaan gigi secara mekanis. Faktor-faktor ekstrinsik yang mengakibatkan diskolorisasi gigi adalah: 9,24 a Diet Makanan dan minuman yang mempunyai potensi pewarnaan yang tinggi seperti teh, kopi, wain, dan sirup yang mengandung senyawa polyphenolic atau makanan yang mengandung karotin seperti wortel dapat menyebabkan terjadinya stain ekstrinsik. 27 Pigmen warna atau chromophores yang berasal dari sumber luar berdifusi ke dalam jaringan keras gigi melalui pori-pori kecil di antara struktur kristal enamel. Apabila pigmen warna menumpuk di dalam jaringan keras gigi untuk jangka waktu yang lama tanpa pembersihan, gigi akan mengalami diskolorisasi. Perubahan warna gigi akibat diet bervariasi dan tergantung jenis pigmen warna dari minuman atau makanan yang dikonsumsi. 29 b Merokok Merokok dapat menyebabkan diskolorisasi gigi karena rokok mengandung tembakau. Sewaktu merokok, senyawa nikotin dan tar akan melekat pada permukaan gigi. Nikotin apabila terpapar oksigen akan berubah warna menjadi kuning, sementara tar dari tembakau berwarna coklat kehitaman. 30 Penumpukan kedua-dua senyawa ini untuk jangka waktu yang lama akan mengakibatkan gigi berwarna coklat muda sampai hitam seperti di gambar 4. Gambar 4. Stain tembakau 29 c Klorheksidin Klorheksidin merupakan salah satu antiseptik yang sering digunakan sebagai obat kumur karena ia memiliki sifat antibakteri yang baik. Penggunaan obat kumur klorheksidin untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan diskolorisasi gigi. Mekanisme penyebab diskolorisasi oleh klorheksidin belum diketahui dengan pasti, namun terdapat tiga teori yang mungkin dapat menjelaskan mekanisme staning klorheksidin. Teori yang pertama adalah reaksi Maillard non-enzymatic browning reaction di mana senyawa amine dan karbohidrat pada pelikel mengalami beberapa reaksi kondensasi dan polimerisasi sehingga menghasilkan pigmen warna yang mewarnai pelikel. Teori kedua adalah pembentukan sulfide besi dan timah. Teori ini menyatakan bahwa klorheksidin menguraikan pelikel untuk melepaskan radikal sulfur, dan radikal yang bebas ini akan bereaksi dengan ion metal untuk membentuk metal sulphide yang berpigmen abu-abu. Teori presipitasi kromogen dari diet oleh klorheksidin pula menyatakan bahwa staning kemungkinan disebabkan oleh presipitasi anion kromogen yang berasal dari diet seperti polyphenol pada kation antiseptik atau ion metal polyvalent akan menghasilkan stain pada permukaan gigi. 25 Biasanya stain yang dihasilkan oleh reaksi kimia klorheksidin adalah kuning kecoklatan seperti di gambar 5. Gambar 5. Stain klorheksidin 29

2.4 Perawatan diskolorisasi gigi

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller Setelah Pengaplikasian Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10% dan 35%

8 302 65

Perbedaan Kekasaran Permukaan Enamel Gigi Pada Penggunaan Karbamid Peroksida 16% Dan Jus Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) sebagai Bahan Pemutih Gigi

7 89 63

Pengaruh Jenis Bahan Office Bleaching Hidrogen Peroksida 35% Dan Karbamid Peroksida 35% Terhadap Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofil

9 76 80

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

1 55 98

Perbandingan Aplikasi Buah Delima Putih (Punica granatum Linn.) dan Gel Karbamid Peroksida 10% terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi Secara In Vitro.

0 0 20

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 16

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 5

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 1 6

Pengaruh Aplikasi Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10 dan Hidrogen Peroksida 6 secara Home Bleaching terhadap Kekerasan Permukaan Email Gigi

0 0 7

PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN ENAMEL GIGI PADA PENGGUNAAN KARBAMID PEROKSIDA 16 DENGAN JUS BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) SEBAGAI BAHAN PEMUTIH GIGI

0 0 14