airnya. Batas-batas tersebut adalah batas cair, batas plastis dan batas susut. Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 2.2 .
Gambar 2.2. Batas-batas Atterberg
II.1.2.9.1. Batas Cair Liquid Limit
Batas cair Liquid Limit dapat didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis yakni batas atas dari daerah plastis.
Batas cair ditentukan dari pengujian Casagrande 1948, yakni dengan menggunakan cawan yang telah dibentuk sedemikian rupa yang telah berisi
sampel tanah yang telah dibelah oleh grooving tool dan dilakukan dengan pemukulan sampel dengan jumlah dua sampel dengan pukulan diatas 25 pukulan
dan dua sampel dengan pukulan dibawah 25 pukulan sampai tanah yang telah dibelah tersebut menyatu. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan persamaan
sehingga didapatkan nilai kadar air pada 25 kali pukulan.
Universitas Sumatera Utara
II.1.2.9.2. Batas Plastis Plastic Limit
Batas plastis Plastic Limit dapat didefinisikan sebagai kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air di
mana tanah dengan diameter silinder 3,2 mm mulai mengalami retak-retak ketika digulung.
II.1.2.9.3. Batas Susut Shrinkage Limit
Batas susut Shrinkage Limit dapat didefinisikan sebagai kadar air tanah pada kedudukan antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air di
mana pengurangan kadar air selanjutnya mengakibatkan perubahan volume tanahnya. Percobaan batas susut dilaksanakan dalam laboratorium dengan cawan
porselin diameter 44,4 mm dengan tinggi 12,7 mm. Bagian dalam cawan dilapisi oleh pelumas dan diisi dengan tanah jenuh sempurna yang kemudian dikeringkan
dalam oven. Volume ditentukan dengan mencelupkannya dalam air raksa. Batas susut dapat dinyatakan dalam persamaan
�� = �
�
1
−�
2
�
2
−
�
1
−�
2
�
�
�
2
� � 100 2.12
dengan �
1
= berat tanah basah dalam cawan percobaan gr �
2
= berat tanah kering oven gr �
1
= volume tanah basah dalam cawan ��
3
Universitas Sumatera Utara
�
2
= volume tanah kering oven ��
3
�
�
= berat jenis air
II.1.2.9.4. Indeks Plastisitas Plasticity Index
Indeks Plastisitas PI adalah selisih batas cair dan batas plastis. Adapun rumusan dalam menghitung besaran nilai indeks plastisitas adalah sesuai dengan
persamaan 2.13 , seperti yang ditunjukkan pada rumusan dibawah. PI = LL - PL
2.13 Indeks plastisitas akan merupakan interval kadar air di mana tanah masih
bersifat plastis. Karena itu, indeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisitasan tanah tersebut. Jika tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis yang kecil,
maka keadaan ini disebut dengan tanah kurus, kebalikannya jika tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis yang besar disebut tanah gemuk.
Tabulasi klasifikasi jenis tanah jika dilakukan peninjauan dari besaran Indeks Plastisitasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Indeks Plastisitas Tanah
PI Sifat
Macam tanah Kohesi
Non - Plastis Pasir
Non - Kohesif 7
Plastisitas Rendah Lanau
Kohesif Sebagian 7 - 17
Plastisitas Sedang Lempung berlanau
Kohesif 17
Plastisitas Tinggi Lempung
Kohesif
sumber : Hardiyatmo, H.C., 2002, Mekanika Tanah 1, hal 34
Universitas Sumatera Utara
II.1.2.10. Klasifikasi Tanah